Liputan6.com, Probolinggo Suasana malam puncak Jazz Gunung terasa hangat. Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort, Bromo, Jawa Timur, yang berada di kawasan Hotel Java Banana, Sabtu (19/8/2017) malam, penuh sesak dengan kehadiran ribuan penonton.
Memasuki tahun ke sembilan, pagelaran musik yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut sukses memadukan alunan musik Jazz dengan hawa dan pemandangan sejuk khas pegunungan.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, pun mengapresiasi event ini.
Advertisement
"Kegiatan tahunan ini dampaknya luar biasa bagi masyarakat. Sebaiknya waktunya harus sudah pasti. Dan semua harus dipromosikan jauh-jauh hari. Dari mulai event hingga Beyond Bromo juga diperhatikan, seperti menjual paket-paket dan sebagainya. Kalau di-create serius, hasilnya pasti berdampak besar bagi perekonomian warga Tengger," ujar Esthy, Minggu (20/8/2017).
Ia juga mengapresiasi ribuan penggemar musik Jazz yang tumplek bleg menikmati alunan dan lentingan gitar yang menggema dalam musik Jazz. Alunan aransemen Jazz yang mengiringi lagu daerah membuat semua penonton terpikat dan berjoget tak memperdulikan rasa dingin menyengat.
"Semua menikmati udara dingin di Bromo dengan lantunan musik Jazz," ucap Esthy.
Sementara itu, Sigit Pramono selaku penggagas Jazz Gunung, juga mengapresiasi kehadiran ribuan jamaah Aljazziyah-- sebutan penggemar Jazz. Ia mengatakan, tidak banyak pagelaran musik Jazz yang bisa melewati tahun ke-sembilan.
“Terima kasih kepada para pengunjung yang sudah mendukung acara ini,” kata Sigit.
Dia merefleksikan musik Jazz tahun ini sebagai bagian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-72.
Sigit melanjutkan, meski perayaan Jazz Gunung tahun ini telah usai, konsep yang jauh lebih menarik sudah disiapkan. Rencananya, tahun depan gelaran serupa akan disajikan lebih lama, yaitu tiga hari. Alasannya, penggemar Jazz Gunung semakin banyak.
“Kami memulai Jazz Gunung ini dari mulai di halaman hotel yang jumlahnya 200 penonton. Saat ini, jumlah penontonnya sudah mencapai 2 ribuan. Karena itu, tahun depan kami akan menambah kegiatannya. Dengan begitu, penonton yang hadir juga akan semakin banyak,” ujar dia.
Pada Sabtu (19/8/2017) malam, penampilan musisi yang menghibur jamaah Aljazziyah semakin meriah. Apalagi kalau bukan karena kehadiran Glenn Fredly dan Indra Lesmana.
Sebelumnya, Dira Sugandi featuring Sri Hanuraga Trio, dengan lagu nasional dan daerah juga menghidupkan suasana pada irama lagu ‘Tanah Airku’. Begitu pula saat Sono Seni Ensambel dan Soimah tampil enerjik. Mereka mejadikan suasana alam di Gunung Bromo semakin semarak.
Meski dinginnya cuaca di Gunung Bromo saat ini mencapa 14 derajat Celcius, penonton yang berjumlah sekitar 2 ribu orang itu tak beranjak dari tempat duduk selama kegiatan berlangsung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut mengapresiasi event ini. Menurutnya, kegiatan ini efektif menarik wisatawan.
“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Hotel laku, restoran hidup, dan pedagang kaki lima juga ikut kebagian rezeki. Belum lagi media coverage. Nama Bromo yang sedang dikembangkan menjadi '10 Bali Baru' jadi semakin dikenal dunia,” ucap Arief.
(*)