Film Ini Ingatkan Puti Guntur dalam Perjuangannya Berpolitik

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno bersama Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim, melakukan Nonton Bareng (Nobar) film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi di mall ternama Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2018, 14:00 WIB
Film Ini Ingatkan Puti Guntur dalam Perjuangannya Berpolitik
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno bersama Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim, melakukan Nonton Bareng (Nobar) film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi di mall ternama Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno bersama Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim, melakukan Nonton Bareng film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi di mall ternama Surabaya.

Film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi ini merupakan film Indonesia dengan aliran drama berbalut religi yang digarap oleh Ali Eunoia bersama Bobby Prasetyo selaku sutradara sekaligus penulis skenario film ini.

"Intinya film tadi adalah ini adalah bagaimana kita sebagai seorang perempuan harus memiliki ragam keahlian," tutur Puti Guntur Soekarno usai menyaksikan film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi, Sabtu (24/1/2018).

Film Ini Ingatkan Puti Guntur dalam Perjuangannya Berpolitik

Film Ini Ingatkan Puti Guntur dalam Perjuangannya Berpolitik
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno bersama Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim, melakukan Nonton Bareng (Nobar) film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi di mall ternama Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Alur cerita film ini diadaptasi dari novel karya Asma Nadia yang berjudul Cinta Dua Kodi, dirilis pada tahun 2017. Novelnya sendiri diambil berdasarkan kisah nyata dari Ika Kartika, seorang pengusaha muslimah sukses yang merintis bisnis dari nol.

"Gambaran film kehidupan ini pernah terjadi dirumah tangga kita. Bagaimana seorang ibu harus bisa menopang ekonomi keluarga karena suaminya sempat tidak kerja," kata Puti.

Film produksi Inspira Pictures ini mengisahkan tentang perjalanan perempuan tangguh dalam membangun usaha dan keluarga. Film ini diharapkan dapat menginspirasi perempuan di Indonesia.

"Film ini mengingatkan saya pada tahun 2004, berkomitmen untuk mengikuti dan bergelut di dunia politik. Memang tidak mudah menjadi perempuan tangguh itu, karena pada saat rapat, saya ditelepon dari rumah karena anak sakit," ucap Puti.

Film yang diproduseri oleh Rendy Saputra ini dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Acha Septriasa, Ario Bayu, Wulan Guritno dan Inggrid Widjanarko.

Turut serta pemain lainnya, Sheila Dara, Arina Mindhisya, Shaquilla Nugraha, Mumuk Gomez, Ryma Gembala dan Tri Yudiman.

Darah seni yang mengalir pada tubuh Puti ini tak berhenti setelah usai menyaksikan film ini saja. Sebelumnya, Puti juga menghadiri acara Forum Seniman Masyarakat Jatim. Didepan puluhan seniman Puti menegaskan konsep pembangunan Jatim harus berkarakter atas dasar berkebudayaan.

Puti menambahkan Jawa Timur punya potensi kebudayaan yang besar, karena ragam budayanya.

Pembangunan budaya bisa dilakukan mulai dari sistem pendidikan. Menurut Puti pendidikan yang sudah ada sekarang seyogyanya juga mengajarkan kearifan budaya lokal.

Membangun budaya juga harus dengan jejaring mulai dari pemerintah propinsi, kabupaten atau kota, kecamatan dan desa.

"Pemerintah Propinsi idealnya memberikan wadah bagi komunitas2 kesenian didaerah. Kelompok kesenian diberikan insentif bagi yang bisa mengembangkan kemampuan baik itu di tingkat nasional bahkan internasional," ujar Puti.

Puti berkeinginan menjadikan Jawa Timur sebagai pusat kebudayaan nasional, dengan mendirikan pusat gedung kesenian di Ibu Kota Propinsi Jatim.

"Dengan adanya gedung pusat kesenian akan menjadi ikonik secara nasional bahkan dunia, seperti yang sudah dilakukan negara lain," ucap Puti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya