Tas Tenun Troso Jepara ikut Ramaikan Pameran di Belanda

Liputan6.com, Jakarta – Produk kerajinan Indonesia sudah banyak dikenal di mancanegara. Salah satunya adalah Tas Tenun Troso.Tenun Troso bisa dibilang merupakan produk ikonik Jepara, Jawa Tengah, selain mebel dan batik. Pada periode 2005–2015, permintaan terhadap tenun tersebut sangat tinggi.

Bahkan saat itu Pesiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), termasuk salah seorang penggemarnya.. Selain itu ada satu produk lagi yang juga berkembang pesat yaitu Tas Tenun Troso. Tak hanya di negeri sendiri, tapi sudah meluaskan pasar ke luar negeri. Misalnya saja perancang tas eksklusif bernama Putri Permana yang akan melakukan pameran di Den Haag, Belanda.

Putri Permana dari Latiefa Bags memproduksi tas dari bahan troso Jepara."Kalau orang bule terutama Eropa, mereka suka yang simpel, glamor tapi jangan banyak warna. Kesan orang kan tenun troso itu warna warni dan heboh motif, tapi aku tidak bikin seperti itu,” terang Putri Permana dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

“Tenun Troso nya ramai tapi hanya satu warna, sekilas terlihat simpel. Rata-rata bule suka warna gelap, kalau aku bawa warna cerah mereka enggak akan lirik. Mereka suka warna gelap atau netral, simpel tapi berkelas. Kalau orang kita suka warna warni, kalau perlu 12 warna," sambungnya.

Putri mengungkapkan, pameran di Den Haag, Belanda, merupakan momen untuk memperkenalkan desain baru dari tenun troso. Dalam pameran kali ini Putri membawa 30 tas hasil karyanya dengan ciri khas Indonesia. Mulai dari tikar Makassar hingga tas kombinasi perwayangan yang cocok dibawa untuk pesta. Harganya dibanderol mulai dri Rp 500 ribu sampai Rp 4 juta.

Menurut Putri, butuh waktu dua hari untuk menyelesaikan satu tas yang eksklusif. Sedangkan untuk tas yang biasa dalam sehari bisa menghasilkan lima buah tas.Putri mengaku terinspirasi dari melihat tren fashion di dalam maupun di luar negeri dalam membuat desain tas tenun Troso.

Saksikan video pilihan di bawah ini: