Kereta Api Pangandaran Wujud Dukungan pada Program Pariwisata Pesona Indonesia

KA Pangandaran diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 07:30 WIB
Kereta Api Pangandaran
Kereta Api Pangandaran dari stasiun Gambir-Banjar-Bandung. (dok.Instagram @keretapiinside/https://www.instagram.com/p/BrXUTtqFeoi/Henry

Bandung - Anda yang berencana traveling ke Pantai Pangandaran dan sekitarnya, kini bisa menjangkau lokasi wisata di selatan Jawa Barat itu dengan naik kereta api. Kereta Api Pangandaran ini berangkat dari stasiun Gambir ke Banjar dan sebaliknya.

Selain dari Stasiun Gambir, KA Pangandaran juga ada yang berangkat dari Bandung. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan beroperasinya Kereta Api (KA) Pangandaran relasi Banjar-Bandung-Gambir (PP) di Stasiun Banjar, Rabu, 2 Januari 2019.

Dilansir dari Antara, Rabu (2/1/2019), Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menuturkan, dioperasikannya Kereta Api (KA) Pangandaran ini merupakan salah satu dukungan PT KAI (Kereta Api Indonesia) terhadap program pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.

Selain itu, KA Pangandaran juga untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Banjar dan Pangandaran sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat.  Kereta Api Pangandaran relasi Gambir - Banjar (PP) mulai Rp 110 ribu untuk kelas ekonomi Premium, dan Rp 160 ribu untuk kelas eksekutif.

Sementara, relasi Bandung- Banjar (PP) dikenakan biaya Rp 1 dengan syarat dan ketentuan pembelian tiket Rp 1 melalui Loket tidak dikenakan biaya alias gratis, pembelian tiket Rp 1 melalui KAI Access dan website KAI tidak dikenakan bea pesan, pembelian Tiket Rp 1 melalui channel eksternal dikenakan bea pesan sesuai kebijakan masing-masing channel, namun tidak dapat dilakukan di Ticket Vending Machine.

Setelah masa promo usai pada 2 Februari 2019, menurut Edi tarif akan menyesuaikan tarif batas atas dan bawah yang ditentukan pemerintah. Hal itu dilakukan supaya tidak menyalahi peraturan.

"Angkutan masal ini sifatnya membantu bukan bersaing dengan angkutan darat lainnya. Jadi kita bantu, bukan bersaing," kata Edi tentang KA Pangandaran.

Pembuatan Stasiun Baru

Kereta Api Pangandaran
Kereta Api Pangandaran dari stasiun Gambir-Banjar-Bandung. (dok.Instagram @keretapiinside/https://www.instagram.com/p/BsHGPtKFE3U/Henry

Mengenai reaktivasi, Edi mengatakan jalur Banjar-Pangandaran yang melewati rute sepanjang 82 kilometer sampai Stasiun Cijulang akan dimulai tahun ini.

Jalur tersebut tentunya harus mengalami normalisasi, termasuk penertiban bangunan yang dibuat secara liar di atas jalur tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang ini sudah melewati tahap studi dan perencanaan.

Tahap selanjutnya adalah penertiban bangunan di atas jalur dan pembebasan lahan untuk stasiun baru. Kedepannya akan mengusulkan perubahan trase atau pembuatan stasiun baru.

Reaktivasi jalur ini, lanjut Dedi, akan mendukung rencana pendirian kawasan ekonomi khusus (KEK) di Pangandaran dan kawasan selatan Jabar, serta diharapkan bisa membantu masyarakat mengangkut hasil bumi, karena ke depan juga akan diadakan kereta untuk angkutan barang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya