Minuman Dingin dan Manis Bikin Tubuh Gemuk, Benarkah?

Minuman bersuhu dingin sebenarnya tak berkaitan dengan kegemukan, tapi hal itu bisa membuat orang ketagihan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 04:00 WIB
Minuman Dingin dan Manis
Minuman Dingin dan Manis. (dok.Instagram @santapansedap/https://www.instagram.com/p/BrKUGWUj3CQ/Henry

Jakarta - Sebagian orang meyakini kalau suka mengonsumsi minuman manis dan dingin akan membuat badan gemuk. Benarkah? Simak jawabannya dari ahli gizi dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.

Ia mengatakan, minuman manis yang dingin memang bisa membuat gemuk tapi bukan karena adanya reaksi antara rasa manis dan suhu dingin. "Kalau dingin itu hanya soal suhu, tapi suhu dingin itu secara psikologis membuat orang jadi ketagihan, badan jadi punya keinginan untuk menyejukkan tubuh kembali," kata Rita, dilansir Antara, Minggu 13 Januari 2019.

Sebaliknya, rasa manis yang justru membuat gemuk kalau energi dari gula yang dikonsumsi tidak disalurkan melalui aktivitas fisik yang sesuai. "Hormon dan rasa haus jadi tak terkendali. Itu yang bikin tubuh jadi gemuk," ucapnya lagi.

Minuman manis, disebut Rita, lebih bisa bikin gemuk dibanding makanan karena saat masuk, lambung tak akan merasakan apa-apa lantaran bentuknya yang cair dan bisa langsung terserap. Menurut Rita, gula berlebih dalam tubuh akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak di sejumlah tempat, di bawah kulit, perut dan organ dalam tubuh.

"Lemak sebetulnya esensial, tapi kalau jumlahnya melebihi yang dibutuhkan akan mengganggu metabolisme dan hormon bisa jadi resisten," ucapnya.

Contohnya, hormon yang memberi sinyal kenyang tak akan lagi sensitif pada mereka yang kelebihan lemak. Metabolisme juga terganggu membuat kemampuan tubuh untuk mengolah energi menurun.

"Akibatnya, orang akan bilang makan segini doang kok gemuk ya? Sehingga semua akan jadi jaringan lemak," ujar Rita tentang efek minuman dingin dan manis.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya