Demi Wujudkan Destinasi Halal Dunia, Menpar Luncurkan IMTI

Menteri Pariwisata Arief Yahya meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) demi mewujudkan ranking pertama destinasi halal dunia.

oleh Komarudin diperbarui 13 Feb 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 20:00 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran Indonesia Muslim Travel Index 2019 (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bertekad menjadi ranking pertama di dunia sebagai destinasi wisata halal di dunia. Untuk mewujudkan tekad tersebut, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya secara resmi meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).

Acara itu juga sekaligus dilakukan kegiatan bimbingan teknis (bintek) dan workshop 10 destinasi wisata halal unggulan di Indonesia. Destinasi tersebut adalah Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Lombok, dan Sulawesi Selatan.

"Jumlah wisman yang muslim atau muslim friendly itu total hanya 20 persen. Jika ada 10 juta, maka jumlahnya hanya 2 juta orang. Jadi, meski Indonesia yang mayoritas (penduduknya) muslim, bukan berarti orang- orang dari negara muslim akan datang. Saya yakin yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan (akan banyak dikunjungi), seperti Thailand atau Singapura," papar Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Ke depan, Arief yakin jika target wisman 5 juta orang akan bisa tercapai, karena selama ini makin banyak wisman yang berkunjung ke Indonesia. Oleh karena itu, Arief berharap daerah-daerah harus berani untuk memasarkan daerahnya sebagai destinasi yang muslim friendly.

"Selama ini kita kurang mengeksplor. Jika ditanya apa atraksi yang muslim friendly, kita tidak menjawab. Sebagian malu mendeklarasikan sebagai destinasi halal, padahal, itu tidak apa-apa. Aceh, NTB, Sumatera Barat sudah (mendeklarasikan) destinasi halal, termasuk Bandung," tegas Arief Yahya.

Dalam acara itu, Menteri Pariwisata didampingi oleh Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3 Halal) Kementerian Pariwsiata Anang Sutono. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Anang optimistis Indonesia akan menempati peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal dunia.

"Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia memiliki banyak potensi untuk menjadi tujuan wisata utamanya. Hal ini dapat dilihat sejak dicanangkannya pariwisata halal sejak 2014. Saat ini tingkat daya saing Indonesia versi GMTI telah mencapai peringkat ke-2 terbaik dunia bersama Uni Emirat Arab (skor 72,8 dari 100), meski masih di bawah Malaysia di peringkat pertama," kata Anang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya