Gelar Pameran Seni Cetak Grafis, de Braga by Artotel Sasar Kaum Milenial

Hotel de Braga by ARTOTEL mengadakan pameran seni karya cetak grafis di atas kertas maupun media lainnya.

oleh Henry Hens diperbarui 13 Mar 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 05:00 WIB
de Braga by Artotel
Pameran seni di de Braga by Artotel. foto: dok. de Braga by Artotel

Liputan6.com, Jakarta - Sukses pada tiga pameran seni sebelumnya, de Braga by ARTOTEL mengadakan pameran karya kertas dan seni cetak grafis berjudul “Printmaking & Paper”.

Mereka bekerja sama dengan enam seniman yang tergabung dalam International Printmaking & Paper Artshow (IPPAS), yaitu Aditya Diatmika, Dharyagita Rizal, Hardiman Adiwinata, Putra Wali Aco, Sigit Purnomo Adi dan Zusfa Roihan.

Pameran digelar mulai 9 Maret sampai 31 Maret 2019 di ARTSPACE, lantai 2 de Braga by ARTOTEL. Kegiatan pameran berawal dari sebuah kompetisi seni grafis yang diikuti oleh sejumlah perupa dari mancanegara, yang kemudian pemenang dan beberapa perupa yang lolos seleksi mendapatkan kesempatan berpameran.

Pada pameran kali ini beberapa perupa Indonesia memperlihatkan karya cetak grafis di atas kertas maupun media lainnya. Namun yang menjadi koleksi utama adalah seni cetak grafis dan printmaking,.

Dengan karya di atas kertas yang disandingkan dengan printmaking, tujuannnya untuk menampilkan keragaman karya seni. Itu karena perkembangan seni kertas masih perlu terus dipopulerkan keberadaannya, serta untuk merespons perkembangan teknologi dan budaya kekinian yang serba temporal (digital).

Dengan begitu diharapkan karya-karya seni grafis dan kertas bisa lebih akrab dengan kaum milenial. Pameran yang diadakan Artotel Group  ini juga memberi platform sekaligus kesempatan untuk memperlihatkan karya cetak dan karya di atas kertas yang saat ini masih dinilai belum layak untuk disejajarkan dengan karya bermedium lain seperti kanvas.

Ini bisa menjadi hal menarik dan kritis bagi budaya seni visual kita. Padahal karya-karya grafis dan kertas lebih pas dikatakan dapat dilihat sebagai yang paling mendasar, spontan, dapat dikoleksi, dan memuaskan secara pribadi dari semua bentuk seni.

Pengalaman Seni yang Unik

de Braga by Artotel
Konferensi pers pameran seni de Braga by Artotel. foto: dok. de Braga by Artotel

Karya-karya seperti ini sarat dengan proses yang memerlukan kecermatan serta rasa untuk menentukan hasil akhir. Sejarah Seni grafis di Indonesia pertama kali muncul pada era 1950-an yang bisa dilihat pada poster perjuangan dengan tehnik woodcut/ cukil kayu.

Pameran seni ini sebagai komitmen de Braga by ARTOTEL sebagai hotel pertama dalam kategori Curated Collections yang dioperasikan oleh ARTOTEL Group. Mereka menjadi hotel yang memadukan seni kontemporer berkomitmen untuk memberikan pengalaman seni yang unik untuk tamunya.

"Kami dengan bangga mempersembahkan pameran seni "Printmaking & Paper" untuk para pecinta seni, terutama bagi tamu hotel agar menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk menginap di kawasan legendaris Braga.," tutur Anton Susanto, General Manager de Braga by ARTOTEL.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya