Liputan6.com, Jakarta - Selingkuh kiranya masih jadi permasalahan klasik yang terus terjadi hingga hari ini di sebuah hubungan percintaan. Sebab si dia mendua pun sangat mungkin beragam dan mungkin tak pernah Anda duga sebelumnya.
Mungkin awalnya hanya coba-coba, tapi beberapa orang menganggap bahwa selingkuh berefek kecanduan. Benarkah?
Advertisement
Baca Juga
Dirangkumkan Fimela.com, sebuah penelitian dari Universitas Denver, Amerika, mengungkapkan bahwa orang yang pernah selingkuh pada hubungan pertama ternyata tiga kali lebih mungkin mengulangi perbuatan tersebut.
Yang lebih mengejutkan, korban perselingkuhan pada hubungan pertama juga akan cenderung melakukan 'kecurangan' serupa. Lantas, mengapa selingkuh bisa jadi lingkaran tak berkesudahan?
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengapa Selingkuh Bikin Ketagihan?
Menurut penelitian yang sama, saat selingkuh, otak akan memproduksi hormon dopamin. Saat selingkuh biasanya orang akan merasakan bahagia dan nyaman. Inilah saat hormon dopamin yang menyebabkan sifat kecanduan keluar dalam otak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang selingkuh bisa mengulanginya lagi, tetapi tidak selalu. Ada pula yang bertobat dan tak mengulangi perselingkuhan. Orang yang berselingkuh bisa berubah seiring kemahiran mengendalikan emosi. (Ivana Okta/Fimela.com)
Advertisement