Kami Rita Catat Rekor Panjat Puncak Gunung Everest untuk ke-23 Kali

Kami Rita mencatat rekor memanjat Mount Everest untuk yang ke-23 kalinya

oleh Komarudin diperbarui 17 Mei 2019, 22:04 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 22:04 WIB
Kami Rita
Kami Rita mencatat rekor memanjat Mount Everest untuk yang ke-23 kalinya (Dok.Instaram/@kamirithasherpa/https://www.instagram.com/p/BjEXAX1AS6z/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang sherpa atau pemandu pendakian berusia 49 tahun mencapai puncak Gunung Everest untuk ke-23 pada hari Rabu, 15 Mei 2019. Ia berhasil menciptakan rekor baru untuk puncak tertinggi dari gunung tertinggi dunia, kata pejabat pendakian Nepal.

Dilansir Reuters, Jumat (17/5/2019), Kami Rita merupakan penduduk asli desa Thame yang terletak di dekat Gunung Everest, mencapai puncak setinggi 8.850 meter (29.035 kaki) melalui rute South Ridge, disertai dengan sherpa lain, kata pejabat departemen pariwisata Mira Acharya dari base camp.

Acharya mengatakan, Kami, yang memakai nama depannya, mencapai puncak pada jam 7.50 pagi waktu setempat dan sekarang turun ke kamp-kamp yang lebih rendah.

Sekitar 30 pendaki lainnya, lanjut Acharya, sedang menuju puncak dan diperkirakan akan mencapai puncak pada Rabu atau Kamis, ketika  cuaca diperkirakan masih tetap bersahabat.

Saksikan video pilihan di bawah Ini:

Dua Kali Lagi

Kami Rita
Kami Rita yang telah menaklukkan puncak Everest sebanyak 23 kali (Dok.Instagram/@kamiritasherpa/https://www.instagram.com/p/BdwCS9FnoNk/Komarudin)

Kami mengatakan, ia masih akan mencoba dan mendaki puncak dua kali lagi. Ia merasa masih mampu untuk melakukan pendakian itu.

"Saya masih kuat dan ingin mendaki Sagarmatha 25 kali," tutur Kami kepada Reuters sebelum berangkat ke Everest pada Maret 2019.

Sagarmatha mengacu pada Everest dalam bahasa Nepal. Rute yang diambil Kami Rita dipelopori oleh Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay dari Selandia Baru ketika mereka menjadi pendaki pertama yang mencapai puncak pada 1953. Hampir 5.000 pendaki telah mendaki puncaknya sejak pendakian perintis, berkali-kali.

Musim pendakian berakhir pada Mei 2019 dan ratusan pendaki saat ini berada di Everest, berusaha mencapai puncak dari sisi gunung Nepal dan Tibet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya