Liputan6.com, Jakarta - Karnaval ogoh-ogoh Bali ikut berpartisipasi dalam Festival Dark Mofo, di Hobart, Tasmania, Australia. Festival yang berlangsung pada 6-23 Juni 2019 itu adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Museum of Old and New Art (MONA) di Tasmania.
Festival digelar sebagai perayaan musim dingin yang menawarkan sentuhan kontemporer bergaya abad pertengahan yang diselenggarakan di malam hari. Festival ini biasanya menampilkan rangkaian event kuliner, musik, seni, film dan pertunjukan lampu.
Advertisement
Baca Juga
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 25 Juni 2019, festival itu dinilai medium yang tepat untuk menggencarkan pariwisata Indonesia di benua kangguru karena pada tahun lalu bisa menarik lebih dari 270 ribu pengunjung. Kementerian Pariwisata menargetkan 1,5 juta wisatawan dari Australia datang ke Indonesia pada tahun ini.
Kehadiran ogoh-ogoh bukan kali pertama di ajang tersebut, melainkan yang kelima kalinya. Rangkaian atraksi ogoh-ogoh terbagi dalam dua sesi, yakni Purging of Ogoh-Ogoh dan Burning of Ogoh-Ogoh.
Pada sesi pertama, pengunjung diminta menuliskan hal yang ditakutinya pada secarik kertas yang dimasukkan ke dalam tubuh ogoh-ogoh. Warga dari segala usia antusias mengikuti kegiatan yang digelar dalam beberapa kali di Good Shed Macquire Point Hobart.
Sementara, sesi Burning of Ogoh-Ogoh alias membakar ogoh-ogoh diawali dengan arak-arakan dari halaman Gedung Parlemen hingga ke Macquire Point. Warga juga antusias mengikutinya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Workshop Buat Ogoh-Ogoh
Sebelum pawai digelar, tiga seniman Bali mengisi acara workshop untuk membuat ogoh-ogoh burung. Para pesertanya adalah komunitas warga berbagai bangsa yang tinggal di Hobart dan para pelajar sekolah dasar.
Khusus untuk anak-anak, mereka diajarkan membuat ogoh-ogoh mini berbentuk burung Parrot Swift yang merupakan spesies burung khas Tasmania yang nyaris punah.
Para peserta workshop kemudian menuju lokasi pembakaran ogoh-ogoh. Suasana dibuat semirip mungkin dengan di Bali, yaitu diiringi beragam alat musik. Yang membedakan adalah kehadiran gamelan sampai trombone yang membuat pawai semakin meriah.
Pembakaran ogoh-ogoh menjadi puncak acara Festival Dark Mofo. Selama festival berlangsung, tim Kemenpar memberikan pelayanan informasi dan bekerjasama dengan Helloworld dalam penjualan paket wisata prioritas Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional IV Area III Titik Wahyuni dan Konsul Jenderal RI di Melbourne Spica Alphanya Tutuhatunewa.
Advertisement