Liputan6.com, Jakarta - Selain mental, fisik dari seorang ibu hamil juga harus disiapkan. Terlebih saat setelah melahirkan, ibu harus merawat sang anak dan tubuh harus tetap bugar. Namun, hingga kini masih banyak yang beranggapan bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan olahraga, seperti pilates. Olahraga ini dianggap terlalu berat dan dapat membahayakan kandungan.
Nyatanya, pilates adalah salah satu olahraga yang dianjurkan untuk ibu hamil hingga yang baru melahirkan. Hal ini disampaikan oleh pilates expert sekaligus co-founder dari Pilates Soul, Dini Suryani saat ditemui pada grand opening di Jl. Wijaya I No. 73, Jakarta Selatan.
Dini mengatakan latihanpilates untuk ibu hamil pasti akan berbeda dengan latihan orang biasa. Ibu hamil akan dianjurkan untuk mengikuti kelas privat atau kelas khusus pra-natal. Tak hanya itu, Dini juga mengatakan bahwa olahraga ini tetap harus seizin dokter kandungan.
Advertisement
Baca Juga
"Kita di sini akan lebih fokus ke breathing," ujar Dini pada Jumat, 6 September 2019.
Meskipun tak berbeda jauh dengan yoga yang mengutamakan pernapasan untuk ibu hamil, bedanya pilates adalah pengaturan pernapasan ini ditujukan untuk mengencangkan otot. Banyak bagian yang dapat dilatih agar dapat semakin kuat selama kehamilan hingga melahirkan, contohnya pada bagian tulang panggul.
"Ibu hamil kan biasanya susah menahan pipis, atau kalau lagi batuk atau bersin keluar pipisnya. Nggak punya strength di pelvic floor (dasar panggul). Jadi, breathing penting untuk contract the muscle jadi bisa tahan," tambahnya.
Tak hanya itu, manfaat latihan pilates dapat membantu ibu dalam proses melahirkan, terutama lahiran dengan normal. Selama latihan, ibu hamil akan dilatih untuk mengolah napas agar bisa memberikan kekuatan kepada otot. Jadi, saat proses melahirkan berlangsung, ibu dapat mengetahui cara mengontrol pernapasan sehingga dapat ngeden tanpa rasa panik berlebih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berguna Hingga Setelah Melahirkan
Saat olahraga pilates, ibu hamil juga akan dilatih menguatkan otot lengan, terutama lengan tangan yang dominan dipakai. Hal ini bertujuan agar setelah melahirkan, ibu bisa menggendong anak lebih lama karena ototnya sudah kuat.
Dini menyatakan bahwa dengan mengikuti olahraga yang berasal dari Jerman ini, dapat mencegah terjadinya diastasis recti. Diastasis recti adalah kondisi otot perut yang mengalami pemisahan akibat adanya tekanan dalam perut. Hal ini akan berdampak pada perut sang ibu yang tak kurun kempes setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, disarankan agar ibu kembali secepat mungkin agar dapat melatih kembali otot yang sempat melebar dan dapat menguruskan badan kembali. Hal ini dianjurkan agar tubuh memiliki kebugaran sehingga dapat menjaga anak lebih maksimal.
"Ada kan orang yang cepat kurus tapi muscles-nya nggak kuat. Jadi, latihan ini biar ototnya kuat," tutur Dini.
Salah satu latihan setelah melahirkan adalah latihan pundak. Biasanya, ibu yang terlalu lama menggendong anak memiliki kecenderungan untuk bungkuk. Karenanya, pilates akan melatih otot pundak agar dapat tetap kuat dalam waktu yang lama.
Bagi ibu hamil yang tertarik mengikuti pilates, disarankan untuk latihan sebanyak dua kali seminggu dengan durasi 40--45 menit.
"Normalnya kan 45-50 menit, kalau ibu hamil 40-45 menit saja. Kita tidak mau dia terlalu capai," tutup Dini. (Novi Thedora)
Advertisement