Liputan6.com, Jakarta - Wanita bertubuh kekar kerap dikomentari negatif baik oleh sesama perempuan maupun lelaki. Situasi serupa juga dirasakan seorang pemilik akun Instagram You Look Like a Man (YLLAM) yang merupakan seorang atlet perempuan yang berkompetisi di ajang Strongman. Gelaran itu ditujukan bagi para atlet angkat beban.
Gara-gara ototnya yang besar, ia kerap mendapatkan pertanyaan tentang kewanitaannya akibat perawakan yang tak biasa. Dilansir dari Metro UK, Rabu, 19 November 2019, tak tahan menyimpannya sendiri, ia menumpahkan keluhannya yang diekspresikan melalui kalimat-kalimat sarkas di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Terkadang, ia memasang foto perempuan berotot kekar, tapi lebih sering mengunggah gambar-gambar lucu dengan tulisan sarkas di dalamnya. Salah satu kalimat sarkas yang diunggahnya bertuliskan, "Were you abused? Is that why you want to be strong? (Apakah kamu pernah dikasari? Karena itu kamu ingin menjadi kuat?)."
Tidak disangka, akun itu menjadi viral. Pengikutnya tiap hari bertambah hingga 10.000 akun dalam tiga bulan pertama. Sang pemilik akun semakin merasa bahwa ini adalah masalah yang serius bagi wanita, terutama mereka yang bertubuh kekar.
Semakin banyak pengikutnya, semakin banyak orang dari seluruh dunia mengirim kisah-kisah ke kotak masuk @you.look.like.a.man. Mereka bahkan ikut mengirimkan tangkapan layar komentar-komentar tidak sopan di akun media sosial mereka.
Ada yang mengatakan bahwa wanita seharusnya tidak boleh pergi ke tempat gym, tidak boleh bertubuh kekar karena mereka tidak akan dicintai. Pemilik akun @you.look.like.a.man juga menyatakan hal yang sama. Ia pernah diperingatkan oleh seorang lelaki di tempat gym.
Lelaki itu mengatakan bahwa wanita bertubuh kekar tidak akan dicintai oleh para lelaki dan tidak bisa menjadi ibu yang baik. Tapi nyatanya, ia telah menikah dan hidup bahagia bersama kekasihnya selama 13 tahun.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diancam
Â
Kini, pengikut akun tersebut mencapai 17 ribu akun. Ia pun makin serius mengelola akun tersebut sekaligus menjadi wadah kampanye anti-perundungan yang dialami oleh para perempuan bertubuh kekar.
Dalam blog-nya, sang pemilik akun banyak berbagi pesan soal melawan perundungan yang banyak dialami oleh para atlet perempuan, khususnya mereka yang bertubuh kekar. Salah satu yang terbaru adalah cerita dari Heather MacDonald, seorang profesor Bahasa Inggris dan Sastra yang juga seorang atlet Strongman.
Ia menuturkan pengalaman buruknya saat berhadapan dengan para pem-bully di dunia maya. Tak hanya komentar verbal yang diterima, ia bahkan diancam akan dibunuh oleh salah seorang lelaki bila mereka bertemu di dunia nyata.
Namun, ia tak gentar. Menurutnya, perundungan bukanlah perilaku yang normal. Begitu pula dengan komentar-komentar negatif yang kerap dilontarkan para warganet. Maka itu, sudah semestinya mereka dikonfrontasi agar berhenti berperilaku demikian.
"It’s terrible logic to tell a woman, a human for that matter, than they should just accept mistreatment. (Itu logika yang buruk mengatakan kepada seorang perempuan, seorang manusia, bahwa mereka sudah semestinya menerima saja diperlakukan salah)," tulis Heather. Jadi, ia pun melawan balik segala bentuk pelecehan. (Ossid Duha Jussas Salma)
Advertisement