Warung Pintar Bantu Juragan Untuk Mengembangkan Usahanya

Warung Pintar hadir untuk membantu para juragan warung dan toko kelontong menghadapi digitalisasi.

oleh Asnida Riani diperbarui 15 Des 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 16:00 WIB
Para CEO
(kiri-kanan) CEO Warung Pintar, Pendiri SAHARA, COO Tokopedia, dan Presiden Direktur OVO. (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya ritel online membuat beberapa warung kelontong membuat keberadaan warung semakin surut. Masyarakat yang hobi berselancar di dunia maya  lebih memilih belanja di pedagang online daripada warung-warung di dekat rumah.

Fenomena ini membuat Agung Bezharie Hadinegoro, terinspirasi untuk membantu para pemilik warung dan toko kelontong agar bisa bersaing di era digital. Dari keinginannya tersebut, akhirnya muncullah Warung Pintar.

Warung Pintar adalah start-up yang fokus membuka akses bagi para pemilik warung di era digital agar dapat ikut tumbuh dan berkembang untuk perekonomian masa depan.

Agung, CEO dan Co-founder Warung Pintar mengatakan,  warung atau toko kelontong sering kali dianggap hanya memiliki peranan yang kecil. Ke depannya, ia berharap dari hal kecil seperti warung dan toko kelontong ini bisa sedikit demi sedikit memberi perubahan yang besar bagi ekonomi negara.

Menurut data internal Warung Pintar, terdapat 3,5 juta warung di Indonesia. Sekitar empat ribu warung yang tersebar di Jakarta, Banyuwangi, dan Surabaya sudah bergabung dengan Warung Pintar.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Terus Kreatif

Ilustrasi warung pintar
Ilustrasi Warung Pintar di acara Festival Gerakan Warung Nasional, Sabtu (14/12). (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Untuk mewujudkan keinginannya itu dalam membangun perekenomian itu,  Warung Pintar menggandeng Tokopedia melalui Mitra Tokopedia.

Bergabungnya Tokopedia menurut Adi Putra, AVP of New Retail Tokopedia, karena keduanya memiliki visi yang sama untuk membantu meningkatkan perekonomian melalui para pemilik warung.

“Bukan hanya gerakan marketing, tetapi juga gerakan sosial agar masyarakat sadar pentingnya warung,” ujar Adi.

Warung dan toko digital akan mampu mengembangkan usahanya jika mereka mengikuti perkembangan zaman, di mana saat ini eranya revolusi industri 4.0. Pemilik warung harus bisa aktif dan kreatif agar usahanya tidak tergerus oleh zaman.

Para pemilik warung kini akan lebih tenang dengan hadirnya Warung Pintar. Cukup dengan memiliki gawai, pedagang bisa mengembangkan bisnisnya.

Selain belajar untuk berbisnis, para juragan warung, sebutan untuk anggota Warung Pintar, pun mendapatkan program edukasi mengenai teknologi pengusung usaha. Selain itu, pemilik warung bisa menukarkan poin yang diperoleh setelah pembelian untuk mendapatkan diskon dan hadiah.

Tidak hanya menjual kebutuhan sehari-hari, juragan warung pun ada yang menyediakan layanan pembelian pulsa, token listrik, voucher, game, hingga pembayaran BPJS.

"Diharapkan gerakan warung ini bisa memberikan dampak sosial berupa pertumbuhan ekonomi di level grassroot, bahwa ketika orang-orang makin banyak berbelanja di warung, maka perputaran uang di level ekonomi paling bawah akan lebih cepat dan semua akan merasakan manfaatnya," ujar Adi.  (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya