Alasan Menparekraf Ubah Logo Wonderful Indonesia Tahun Ini

Logo dan branding Wonderful Indonesia hanya akan tetap dipakai sampai Agustus 2020.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 22 Jan 2020, 22:03 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 22:03 WIB
Wonderful Indonesia
Bus wisata berlogo Wonderful Indonesia keliling London, Inggris selama November 2019. (dok. Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memastikan branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia bakal segera berubah. Logo dan branding tersebut selama ini lekat dalam setiap promosi pariwisata Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Wonderful Indonesia akan tetap ada sampai nanti diganti yang baru yang akan launching pada Agustus 2020, tepat saat perayaan 75 tahun Indonesia merdeka," kata Tama di Jakarta usai peluncuran Calender of Event Lombok Sumbawa 2020, Rabu (22/1/2020).

Perubahan logo dan branding tersebut, sambung dia, disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ia menyebut logo baru nantinya akan dirancang lebih kekinian dan sesuai kebutuhan.

"Justru nanti itu bisa lebih kreatif, inovatif, begitu," ujarnya.

Menurut Tama, branding tersebut nantinya tidak hanya dipakai untuk kepentingan promosi pariwisata, tetapi juga untuk sektor lainnya. "Ada ekonomi kreatif, untuk investasi, perdagangan," terangnya.

Logo dan branding akan dibuat seunik mungkin dan diselaraskan dengan riset tentang branding Indonesia di masa depan. Hal itu berbeda dari logo Kemenparekraf baru yang dinilai lebih resmi. Ia beralasan hal itu agar tidak ada kerancuan antara logo Kemenparekraf dan Wonderful Indonesia.

"Kalau logo kementeriannya unik, logo promosinya unik, kan (masyarakat) bingung," ujar Menparekraf.

Logo Wonderful Indonesia setidaknya sudah dipakai sejak 2017. Dalam buku Pedoman Aplikasi Brand & Design yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata diterangkan arti Wonderful Indonesia merupakan janji pariwisata Indonesia kepada dunia.

Disimbolkan dengan burung karena unggas itu adalah satwa dengan populasi terbesar di Indonesia dan salah satunya menjadi lambang negara. Burung juga suka berkelompok yang melambangkan hidup damai antarsesama di alam. Sementara, rentangan sayap menggambarkan keterbukaan, hasrat untuk terbang jauh, melintas batas. Sifatnya semesta, dikenali oleh semua.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Minta Dibandingkan

Kemenpar
Wonderful Indonesia mejeng 2 kota besar di negeri Paman Sam yang disambangi, yaitu New York dan Los Angeles.

Perubahan logo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi keniscayaan lantaran ada penggabungan dua sektor. Namun, banyak yang menilai logo baru Kemenparekraf terlalu kaku.

Terkait hal itu, Wishnutama menegaskan hal itu disengaja lantaran logo kementerian haruslah resmi dan mengandung lambang negara. Ia meminta agar publik membandingkan logo baru Kemenparekraf dengan logo kementerian yang membawahi turisme di negara lain, seperti Inggris dan Australia.

"Coba deh iseng lihat kementerian pariwisata yang di Inggris, Australia juga, logo resmi lambang negaranya dia. Tapi, (logo) promosinya ya beda. Jangan dibandingin logo kementerian dan pariwisata, ya beda," ujarnya.

Sebelumnya, ia menyebut perubahan logo instansi yang dipimpinnya dengan mengadopsi lambang negara Garuda Pancasila lebih karena ingin mewadahi spirit dari ideologi.

"Ini penting buat Kemenparekraf, ideologi kepancasilaan itu namanya Pancasila sebagai lambang digunakan dan enggak ada salahnya, kan. Kalau dicari mirip-mirip ya logo satu sama lain yang mirip saja, tapi bukan berarti niru," ungkapnya.

Maka itu, ia mengajak masyarakat untuk melihat persoalan secara utuh. "Artinya begini, itu kan logo kementerian baru akan dirilis yang di-capture-kan separuh-separuhnya ya kan artinya akan ada logo nation branding-nya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya