Studi: Musim Dingin Menjadi Waktu Paling Riskan Untuk Terserang Virus di Atas Kapal Pesiar

Menurut lembaga pengendalian penyakit di Amerika Serikat, wisatawan yang menumpang kapal pesiar di musim mudah terserang virus.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Feb 2020, 02:03 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2020, 02:03 WIB
Ilustrasi kapal.
Ilustrasi kapal. (dok. Tama66/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga pengendalian penyakit di Amerika Serikat menyebutkan wisatawan yang naik kapal pesiar di musim dingin, seperti Januari, berisiko jauh lebih tinggi untuk terinfeksi virus daripada penumpang musim panas. 

Sejak kejadian terinfeksinya sejumlah orang di kapal pesiar Diamond Princess oleh virus corona dan menyebabkan seluruh penumpang harus dikarantina di lautan Jepang, dilansir dari The Independent, Rabu, 19 Februari 2020, US Centers of Disease Control (CDC) menganalisis terdapat 118 wabah virus serius di atas kapal pesiar selama satu dekade terakhir. 

Jumlah tersebut memberikan gambaran tentang frekuensi virus yang menyebar luas, khususnya di belahan bumi bagian Utara. Menurut CDC, Januari merupakan bulan paling berisiko untuk memulai pelayaran, hal ini tercermin dari 19 wabah yang terjadi antara 2010 hingga 2019. 

Di bulan lainnya, CDC mencatat terdapat 18 wabah selama Februari, sedangkan Maret dan April masing-masing sejumlah 15 wabah virus. Semakin menuju akhir tahun, penyebaran virus semakin berkurang, tercermin dari hanya ada 12 wabah di November dan 10 wabah di Desember. Sisanya, rata-rata wabah yang tersebar tidak mencapai angka 10. 

Di 2018, hanya terdapat dua wabah serius yang terjadi pada Juni dan keduanya disebabkan oleh virus yang sampai saat ini tidak diketahui. Salah satunya ialah di Zaandam Holland America yang menimpa 95 orang dari 1.472 penumpang. 

Sedangkan pada 2017, kasus terjadi di Juni di mana keadaannya sedang musim panas di Amerika dan Belanda. Pada tahun tersebut, terdapat enam wabah yang terjadi di kapal pesiar Noordam dan Volendam. 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Cuci Tangan Sebelum Makan

Ilustrasi cuci tangan.
Ilustrasi cuci tangan. (dok. Foto Emotions/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Wabah virus pertama di 2020 terjadi di mana menyerang kapal pesiar Diamond Princess yang hendak berlabuh di Jepang. Setelah itu diikuti oleh Caribbean Princess yang mengakhiri perjalanannya tiga hari lebih awal daripada jadwal seharusnya. 

Penyebaran wabah yang tidak diketahui jenis virusnya tersebut dimulai dua hari setelah berlayar dari Fort Lauderdale di Florida pada 2 Februari di mana menginfeksi 345 dari 3.035 penumpang atau sebesar 11,4 persen dari keseluruhan penumpang. Setelah dikarantina selama tiga hari, sekarang kapal tersebut telah beroperasi secara normal. 

"Bepergian dengan kapal pesiar membawa orang berada di lingkungan baru dan dengan jumlah orang yang lebih banyak. Hal ini dapat menciptakan risiko penyakit yang bisa ditimbulkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi atau melalui kontak dengan orang yang terinfeksi," kata CDC. 

CDC menyarankan penumpang kapal pesiar untuk rajin cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan. Selain itu, istirahat yang cukup dan minum air lebih banyak. Langkah lainnya ialah dengan meninggalkan area di mana Anda melihat orang yang sedang sakit. (Tri Ayu Lutfiani)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya