Survei: 4 Minggu di Rumah Aja, Mayoritas Hubungan Keluarga Makin Mesra

Apakah keluarga juga mengalami peningkatan setelah berminggu-minggu berada di rumah aja?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Apr 2020, 15:01 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 15:01 WIB
karakter zodiak
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa gerakan Di Rumah Aja sudah memasuki minggu ke-4 meski kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru berlaku beberapa hari. Setiap keluarga di Indonesia 'dipaksa' mendekam di rumah dan berinteraksi lebih banyak dengan setiap anggota keluarga. 

Apa dampaknya terhadap kualitas relasi? Sebuah survei yang dilakukan Orami terhadap responden yang merupakan anggota komunitas menunjukkan hasil positif. Orami merupakan platform parenting yang dikenal lewat e-commerce produk ibu dan bayi serta layanan konten dan komunitas parenting. 

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (15/4/2020), hasil survei menunjukkan kecenderungan bahwa Di Rumah Aja ternyata dapat meningkatkan kualitas hubungan antara ibu, baik dengan anak maupun pasangannya. Hal itu ditengarai karena adanya rutinitas yang berubah dan kuantitas pertemuan yang lebih banyak.

Responden yang merasakan kualitas hubungannya dengan pasangan membaik jauh lebih banyak daripada yang merasa kualitas hubungan dengan pasangan memburuk. Sebanyak 35 persen responden mengaku hubungannya dengan pasangan semakin mesra, dan hanya tujuh persen yang mengaku menjadi kerap bertengkar.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa #DiRumahAja memberikan efek perasaan yang campur aduk bagi para ibu, mulai dari bosan, lelah, maupun cemas. Namun, tidak sedikit yang juga merasa senang dan beberapa merasa lebih mindful. Perubahan pola komunikasi dan rutinitas sepertinya memberikan banyak perspektif baru untuk para ibu," ungkap Cynthia Tenggara, Head of Orami Parenting.

Survei juga meneliti perilaku para ibu bekerja saat aturan Di Rumah Aja berjalan hingga berminggu-minggu. Berdasarkan hasil survei, ada tiga hal yang paling dirasakan para ibu, yakni membagi waktu antara mengurus anak dan bekerja (53 persen), memiliki waktu berkualitas dengan anak lebih banyak (48 persen), dan punya waktu lebih untuk mengerjakan hobi, seperti memasak dan lainnya (35 persen).

Dampak di Rumah Aja

Tetap Bersikap Tenang dan Tanyakan Alasannya
Ilustrasi Pekerja Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Lain halnya dengan para ibu rumah tangga, perubahan yang paling dirasakan mereka selama isolasi mandiri adalah pekerjaan domestik makin bertambah karena semua anggota ada di rumah (42 persen). Di sisi lain, mereka merasakan dampak positif karena memiliki waktu berkualitas dengan pasangan yang bertambah (50 persen).

Para ibu rumah tangga juga merasa senang karena ada bantuan mengerjakan pekerjaan rumah tangga (34 persen). Beda lagi temuan yang didapat dari survei pada kalangan ibu pengusaha.

Para mompreneur mengeluhkan penjualannya menurun selama pandemi corona Covid-19, yakni sebesar 47 persen. Sebanyak 18 persen di antaranya mengaku harus menutup sementara usahanya, dan 6 persen lainnya harus menutup total usaha.

"Namun begitu, sebanyak 24 persen moms mengaku penjualannya justru meningkat," kata Cynthia.

Ia kembali melanjutkan, "Dari hasil survei ini, kami dapat menyimpulkan bahwa alih-alih merasa sedih terus menerus, sebenarnya kesempatan #DiRumahAja ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para ibu untuk mempererat hubungan antar-keluarga, serta saling mendukung. Kami percaya rumah adalah awal untuk generasi yang lebih baik ke depannya."

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya