Cara-Cara Orang Kaya Menghadapi Pandemi Corona COVID-19

Berbagai cara dilakukan sejumlah orang terkaya di dunia untuk menghadapi pandemi corona covid-19. Siapa saja mereka?

oleh Komarudin diperbarui 22 Apr 2020, 03:02 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 03:02 WIB
Elon Musk
Elon Musk. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Corona COVID-19 telah menjaadi pandemi dan menyita perhatian tokoh-tokoh dunia. Semua orang di dunia diminta untuk menjaga jarak agar virus tersebut tak menyebar.

Pihak berwenang meminta warga Amerika untuk tinggal di rumah mereka karena penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus tersebut telah membunuh lebih dari 165.000 orang di seluruh dunia. Dilansir dari Business Insider, Selasa, 21 April 2020, berikut cara sejumlah orang terkaya di dunia menghadapi virus corona secara pribadi maupun profesional.

Elon Musk

CEO Tesla Elon Musk mengatakan, dia masih ke kantor saat pandemi virus corona, tetapi tidak dengan karyawan-karyawannya. Musk menilai masyakat bereaksi berlebihan terhadap pandemi.

Musk berpendapat kepanikan terhadap corona jauh melebihi virus itu sendiri. Namun, Musk berkomitmen untuk membantu mengamankan ventilator yang sangat dibutuhkan. Pada 23 Maret 2020, Gubernur Gavin Newsom mengumumkan bahwa 1.000 ventilator telah tiba di California, milik Musk.

Bill Gates

Bill dan Melinda Gates sudah memiliki persediaan makanan di ruang bawah tanah mereka. Melinda mengatakan persediaan makanan di ruang bawah tanah itu untuk berjaga-jaga. Bill Gates pensiun dari dewan Microsoft dan Berkshire Hathaway untuk fokus pada filantropi setelah menyebut virus corona sebagai "patogen satu abad sekali. Sebelumnya, Gates mengatakan bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi.

"Inovasi, kerja sama, dan perencanaan yang cermat dapat secara dramatis mengurangi risiko yang disajikan oleh masing-masing ancaman ini," seperti dikutip Business Insider.

Gates berjanji untuk menyumbangkan 100 juta dolar AS melalui yayasan mereka untuk mendukung upaya pengobatan di seluruh dunia, membangun infrastruktur untuk merawat pasien di Afrika dan Asia Selatan, dan mendanai pengembangan vaksin untuk virus.

Jeff Bezos

Jeff Bezos telah berbicara dengan Gedung Putih dan juga ingin mempekerjakan pekerja restoran yang diberhentikan di Amazon. Amazon sedang dalam proses merekrut 100 ribu karyawan baru untuk membantu memenuhi permintaan yang meningkat.

Bezos mengatakan dalam sebuah surat terbuka kepada karyawan Amazon yang diterbitkan di akun Instagram-nya pada Maret 2020. Bezos juga mengatakan bahwa raksasa e-commerce telah menaikkan upah karyawannya, termasuk karyawan baru.

"Waktu saya sekarang sepenuhnya berfokus pada COVID-19 dan bagaimana Amazon dapat memainkan perannya dengan sebaik-baiknya," tulis Bezos. "Saya ingin Anda tahu bahwa Amazon akan terus melakukan bagiannya, dan kami tidak akan berhenti mencari peluang baru untuk membantu."

Jack Ma

Jack Ma
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Pendiri Alibaba Jack Ma mengirimkan jutaan alat tes dan masker ke daerah-daerah yang terkena dampak, termasuk Amerika Serikat dan Afrika. Ma berjanji untuk menyumbangkan 500.000 alat tes virus corona dan 1 juta masker ke AS pada 12 Maret 2020.

Warren Buffet

Warren Buffett bercanda bahwa dia minum Coke untuk melindungi dirinya dari virus corona."Sebenarnya saya minum sedikit, lebih banyak Coca-Cola, yang tampaknya telah menangkal segala hal lain dalam hidup," kata Buffett saat tampil di Yahoo Finance pada 15 Maret 2020.

James Dyson

James Dyson merancang ventilator baru yang dapat diproduksi secara massal di Inggris. Ventilator baru dirancang untuk memenuhi perintah darurat untuk 10.000 ventilator dari pemerintah Inggris. Perusahaan eponim Dyson juga berjanji untuk memproduksi 5.000 ventilator tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara lain yang terkena dampak.

"Perangkat baru ini dapat diproduksi dengan cepat, efisien, dan dengan volume," Dyson, penemu vakum siklon, menulis dalam sebuah pernyataan.

Leon Black

Miliarder ekuitas swasta Leon Black memberikan setidaknya 300 ribu paket perawatan untuk petugas kesehatan yang memerangi virus corona di New York City.

Paket paket perawatan pertama dikirimkan 16 April 2020. Black membangun kekayaan 8,38 miliar AS untuk menjalankan perusahaan ekuitas swasta New York, Apollo Global Management, yang ia dirikan pada 1990.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya