Cerita Akhir Pekan: Datangkan Cuan Lewat Usaha Rumahan

Tak melulu berdiam diri, masa pandemi dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi Bisnis Online
Ilustrasi bisnis online (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 memberi 'hantaman' yang begitu kuat pada beragam sektor di Tanah Air, terutama ekonomi. Kendati demikian, masa krisis ini dapat jadi momen untuk menciptakan peluang usaha dengan beragam kreativitas yang dimiliki.

Tiada henti menggali kemampuan dan mengeksplorasi diri memberi berbagai suguhan nan memikat hati konsumen seperti lewat usaha rumahan. Mengingat kondisi sekarang, pemenuhan kebutuhan itu terjadi lewat daring guna mengurangi transaksi offline.

Lalu, bagaimana dapat memulai dan mempertahankan bisnis UKM di masa pandemi? Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, startup logistik berbasis teknologi, Paxel, merangkum tiga buah tips.

Pertama, inovasi produk berdasarkan kebutuhan. Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis fleksibel usai melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat langka.

"Meski kami bukan produsen masker, kami coba fleksibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang," kata Asri. Ditambah penjualan online lewat Paxel Market, usaha ini akhirnya membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi tiga ribu masker per hari di masa pandemi.

Lalu, tips kedua, yakni perhatikan standar kualitas produk. Terkait toko yang tak bisa beroperasi, untuk tetap bisa berjualan, Bakso Ati Raja Makassar, salah satu mitra Paxel, menghadirkan paket ekonomis spesial bulan Ramadan.

"Meskipun ekonomis, kualitas bahan dan ukuran bakso tidak boleh berubah. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan produk di pasaran, bukan hanya mencari keuntungan," kata Honny selaku pemilik.

Mempertahankan kualitas produk salah satunya adalah memastikannya dikirim dalam keadaan baik. "Kami selalu memastikan paket dikemas sesuai arahan Paxel, yaitu menggunakan box berbahan aman dan kuat, menambahkan ice gel, dan memastikan tidak ada ruang hampa di dalamnya untuk menghindari kerusakan akibat guncangan di perjalanan," tambahnya.

Sementara tips ketiga, memaksimalkan layanan same day delivery. Maraknya bisnis usaha kecil menengah di jalur online membutuhkan partner yang bisa memastikan produk diterima konsumen dengan cepat dan aman.

Layanan logistik same day delivery seperti Paxel membuat pengusaha UKM tidak terbatasi oleh jarak yang jauh.

Terapkan Plant-based Diet hingga Produksi Cashew Milk

Usaha Rumahan
Mylking Nuts, usaha rumahan yang memproduksi cashew milk dan granola. (dok. Mylking Nuts)

Peluang usaha rumahan di masa pandemi turut dilirik karyawan swasta di Jakarta, Erva Sugiharto. Bersama kakak-kakaknya, ia menciptakan Mylking Nuts, usaha yang memproduksi homemade cashew milk, juga original granola.

Erva, begitu ia akrab disapa, sebelumnya sempat membuat carrot cake hingga brownies cookies sekitar 5--6 tahun lalu, namun dikatakannya kurang menjual. Baru sekitar pertengahan April lalu, ia mencoba membuat cashew milk dan granola.

Ditambah, ia yang bekerja di salah satu perusahaan importir alat-alat dapur telah work from home sejak akhir Maret akibat pandemi. Ide teranyarnya terinspirasi dari pola hidup sehat yang diterapkan sendiri.

"Semua berawal dari Januari, aku menjalankan pola plant-based diet dan coba bikin susu dari kacang-kacangan," kata Erva, pemilik Mylking Nuts saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 8 Mei 2020.

Setelah melalui proses trial and error, ia mulai mengunggah cashew milk buatannya melalui Instagram yang ternyata mendapat respons baik dari teman-teman hingga pesanan masuk satu demi satu.

"Peluang sangat besar karena sudah mulai banyak orang beralih ke plant-based diet. Aku sempat buat polling di Instagram, hasilnya 73 persen tidak tahu soal plant-based diet. Padahal di luar negeri sudah banyak yang beralih," tambahnya.

Usaha Rumahan
Mylking Nuts, usaha rumahan yang memproduksi cashew milk dan granola. (dok. Mylking Nuts)

Selain polling, Erva juga melengkapi risetnya dengan browsing di internet dan mengetahui deretan manfaat dari konsumsi cashew milk itu sendiri.

"Bisa untuk mengendalikan tekanan darah yang bagus untuk kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, antioksidannya tinggi. Kita nggak pakai gula, tapi menggunakan sea salt," ungkapnya.

Bukan tanpa alasan pula Erva tidak memakai gula dalam cashew milk buatannya. "Karena semenjak plant-based diet dianjurkan mengurangi gula putih dan semua produk kita nggak pakai gula putih, tapi kurma premium namanya medjool," jelas Erva.

Untuk satu botol 350 ml cashew milk dijual seharga Rp45 ribu. Karena banyak permintaan dari konsumen, ia akhirnya merilis versi satu liter yamg dibanderol Rp130 ribu per botol.

"Cashew milk kita bikin sistem pre-order sehari sebelumnya. Kita persiapkan proses bikin sekitar dua jam dan itu baru bikin, belum dari botol. Kita eco-friendly dengan menggunakan botol kaca yang disterilisasi dan dijemur di matahari," jelasnya.

Demi mendukung program eco-friendly, Mylking Nuts memberi gratis satu botol cashew milk 350 ml setiap pengembalian 10 botol cashew milk 350 ml atau tiga botol yang berukuran satu liter.

Dalam satu hari, Erva rata-rata menerima orderan sekitar 25 botol. Namun, satu waktu pernah menangani hingga 40 botol yang dikerjakan bersama kakak-kakaknya. Penjualan pun dilakukan melalui Instagram dan e-commerce.

Pesan Positif di Balik Usaha Donat

Usaha Rumahan
Donut Worry, usaha rumahan yang memproduksi donat kentang. (dok. Donut Worry)

Kesempatan untuk membangun usaha rumahan juga dilakoni pegawai swasta berbasis di Jakarta, Michelie Tamara, dengan membuat donat kentang. Donut Worry, begitu nama usaha yang ia usung, tercipta sekitar dua bulan lalu.

"Awal mula bikin usaha ini sejak pandemi corona, saya dan keluarga harus work from home. Jadi buat donat awalnya untuk dikonsumsi sendiri dan dibagi-bagi ke saudara dan teman-teman terdekat," kata Michellie, pemilik Donut Worry pada Liputan6.com, Jumat, 8 Mei 2020.

Tak disangka, ternyata donat buatannya mendapat respons positif dan beberapa orang menyarankannya mencoba berjualan. Dikatakan Lie, begitu ia akrab disapa, ada makna tersendiri di balik nama tersebut.

"Harapannya pelanggan kami tidak perlu mencemaskan apapun, termasuk salah satunya dalam menghadapi pandemi corona. Kami sekeluarga percaya pandemi ini akan segera berakhir," tambahnya.

Lie juga menyebut, dengan membeli donat buatannya, ia juga berharap pelanggan dapat melupakan sejenak kekhawatiran mereka pada pandemi dan dapat menikmati donat bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

"Kami freshly made setiap harinya dan berusaha menjaga kehigienisan, serta kualitas donat sebaik mungkin. How to stop worrying, eat donut and start living," ungkapnya.

Donat kentang, dikatakan Lie tak hanya jadi camilan yang disukai keluarganya, tetap juga punya segmentasi luas dan disukai anak-anak hingga orang dewasa.

"Yang suka baking mama, tapi aku juga suka meski masih newbie dan bisa bantu mama baking pas aku lagi senggang. Kebetulan resep donatnya sudah ada sejak aku kecil. Dulu mama suka bikin donat kentang buat dikonsumsi sekeluarga," kenangnya.

Usaha Rumahan
Donut Worry, usaha rumahan yang memproduksi donat kentang. (dok. Donut Worry)

Meski begitu, Lie mengakui proses trial and error juga terjadi, terutama tentang cara adonan donat mengembang pas dan donatnya tidak berminyak karena ia dan keluarga tidak menggunakan cetakan donat.

Sembari terus mencoba membuat donat dengan proses berbeda, ia juga meminta saran dari beberapa teman yang dahulu kuliah di jurusan pastry, serta melihat-lihat di YouTube.

"Awalnya donat yang dibikin sudah empuk dan rasanya enak kata teman-teman dan saudara yang sudah coba, tapi size-nya agak kecil dan sedikit berminyak. Tapi, setelah melalui beberapa proses, akhirnya size sudah ideal, mengembang, empuknya pas dan tidak berminyak," tambahnya.

Donut Worry memiliki varian rasa donat mulai dari classic sugar seharga Rp4 ribu, strawberry Rp5 ribu, chocolate meises Rp5,5 ribu, chocolate peanut Rp5,5 ribu, chocomaltine Rp6 ribu, dan oreo Rp6 ribu. Satu kotak donat berisi 6 buah donat yang dapat dipilih sesuai selera pelanggan.

"Untuk sekarang kisaran (pesanan) 100--120 buah per hari dan dibagi jadi dua batch, yakni siang dan sore. Karena proses pembuatan adonan handmade, jadi masih terbatas," kata Lie.

Penjualan dilakukan secara online melalui Instagram juga e-commerce dengan wilayah jangkauan pengiriman sekitar Jabodetabek dengan menggunakan jasa antar makanan ojek online. "Sempat kirim ke daerah Bogor, tapi rata-rata yang order di wilayah Jakarta," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya