Dilarang Menyanyi Keras-Keras dan Deretan Aturan Baru Pernikahan Lainnya di Inggris

Calon pengantin di Inggris mulai diperbolehkan menggelar upacara pernikahan per 4 Juli 2020.

oleh Komarudin diperbarui 01 Jul 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 07:03 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menerbitkan panduan baru untuk upacara pernikahan yang berlangsung di Inggris. Sejak lockdown yang dimulai pada 23 Maret 2020, pernikahan di Inggris dilarang hampir dalam semua keadaan.

Namun, Perdana Menteri Boris Johnson baru-baru ini mengumumkan bahwa mulai 4 Juli 2020 pernikahan dapat diselenggarakan. Hal itu bagian dari langkah-langkah terbaru untuk melonggarkan lockdown di negara itu, seperti dilansir dari Independent, Selasa, 20 Juni 2020.

Saat ini, pemerintah telah merilis rincian yang lebih detail tentang bagaimana pernikahan akan terlihat dalam beberapa minggu mendatang. Beberapa peraturan tersebut di antaranya melarang nyanyi keras hingga bersulang sampanye tradisional.

Selain itu, pernikahan setidaknya dihadiri tak lebih dari 30 orang. Dengan begitu, mereka dapat dengan aman dengan menerapkan jarak sosial.

Jumlah maksimum itu, termasuk semua upacara yang ada di acara, termasuk pengantin, saksi, petugas pernikahan, dan tamu. Jumlah itu juga termasuk orang yang dipekerjakan di venue, tak terkecuali fotografer, perencana pernikahan, atau katering.

Aturan jarak sosial setidaknya dua meter atau satu meter dengan mitigasi risiko yang perlu dipatuhi oleh semua tamu, dan tempat-tempat yang sering mengadakan pernikahan diminta untuk menandai area menggunakan pita atau cat untuk membantu mengingatkan orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesingkat Mungkin

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan. Sumber foto: unsplash.com/Gades Photography.

Upacara pernikahan harus berlangsung "sesingkat mungkin". Pasangan juga diminta untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah bertukar cincin.

Selain itu,  selama upacara pernikahan dilarang berbicara dengan suara tinggi dan harus menghindari bernyanyi, berteriak, atau memutar musik dengan volume yang membuat percakapan normal sulit dilakukan karena berpotensi risiko penularan dari aerosol dan tetesan. Bermain di dalam ruangan dengan instrumen yang ditiup pun dilarang.

Pemerintah juga menyarankan mengubah tata ruang pernikahan untuk menghindari tempat duduk tatap muka dan melarang makanan atau minuman untuk dikonsumsi sebagai bagian dari acara tersebut. Untuk sementara, resepsi pernikahan pun dilarang.

Namun, perayaan sederhana dapat dilaksanakan jika mengikuti pedoman jarak sosial, seperti dalam kelompok hingga dua kepala keluarga di dalam ruangan, atau hingga enam orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya