Liputan6.com, Jakarta - Ledakan besar terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa malam, 4 Agustus 2020. Dilansir laman CNN, Rabu (5/8/2020), insiden tersebut menewaskan setidaknya 78 orang dan melukai 4.000 orang lainnya.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengungkapkan ledakan yang terjadi di dekat pelabuhan kota itu diperkirakan disebabkan oleh 2.750 amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang. Tumpukan bahan yang biasa dipakai untuk pupuk dan bom itu disebut dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan selama enam tahun terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Akibat ledakan tersebut, banyak bangunan yang berada di kawasan Gemmayze rusak, padahal jaraknya 10 kilometer dari titik ledakan. Jalanan pun dipenuhi dengan pecahan kaca berserakan.
Gemmayze terkenal sebagai salah satu spot turis di Beirut. Salah satu daya tariknya adalah keberadaan tangga St. Nicholas. Dikutip dari stnicholascenter.org, tangga itu disebut sebagai tangga terpanjang di kawasan Timur Tengah, menghubungkan kawasan Gemmayze dan Achrafieh.
Panjangnya mencapai 500 meter dengan 125 anak tangga. Di kanan dan kirinya berdiri sejumlah toko berselang-seling dengan rumah penduduk. Sejak 1973, lokasi tersebut digunakan sebagai lokasi pameran seni terbuka yang digelar dua kali setiap tahun sehingga tangga tersebut juga dikenal dengan nama L'Escalier de L'Art or Escalier Saint-Nicolas des Arts.
Tangga itu jadi jalan penghubung menuju Gereja St. Nicholas, Taman St. Nicholas, Taman Publik The Jesuit, Istana dan Museum Sursock. Kawasan tersebut terkenal dengan ciri khas perpaduan budaya Ottoman dan Prancis. Lebanon memang dikenal sebagai negara multikultural dengan penganut Muslim dan Kristen hidup berdampingan.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 WNI Terluka
Akibat ledakan tersebut, seorang WNI dilaporkan ikut terluka. Kondisi luka WNI berjenis kelamin perempuan itu dipastikan tidak parah.
"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan," ucap (plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.
WNI yang terluka dipastikan dalam kondisi stabil. Ia bisa berbicara dan berjalan."Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter RS dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," ujar Teuku Faizasyah.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab berjanji akan mengusut kasus ini dan menghukum pelaku yang bertanggung jawab.
Advertisement