Liputan6.com, Jakarta - Seorang penenun asal Vietnam, Phan Thi Thuang, memanfatkan serat batang teratai untuk membuat material busana sutra teratai. Lewat sebuah video yang dilansir dari laman South China Morning Post, Senin, 7 September 2020, ia tampak membelah batang teratai jadi dua bagian supaya seratnya tampak.
Kedua batang hasil potongan itu kemudian ditarik ke arah berlawanan supaya seratnya bisa dipisahkan. Sebelum proses ini, Phan lebih dulu mengumpulkan batang teratai yang tumbuh tak jauh dari kediamannya.
"Saya membutuhkan 9.200 batang teratai untuk membuat scarf bermaterial sutra teratai. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan staf terlatih dengan memanfaatkan 200--250 batang teratai setiap hari. Jadi, selendang seperti ini dibuat dalam waktu dua bulan," ucapnya.
Advertisement
Baca Juga
Phan sendiri telah belajar menenun dari nenek buyutnya sejak usia enam tahun. Namun, baru tiga tahun lalu ia melihat peluang membuat busana bermaterial batang teratai.
Kendati, pemanfaatkan tumbuhan satu itu nyatanya sudah lama berlangsung. Produksi sutra teratai di Myanmar dan Kamboja telah berlangsung selama ratusan tahun.
Pemanfaatan batang teratai baru diadopsi di Vietnam setelah Phang dan timnya yang berjumlah 20 orang memilih material cenderung ramah lingkungan ini. Cara pembuatannya pun masih sangat sederhana, di mana serat batang teratai dipilin secara manual.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Manfaatnya
Phan menjelaskan, penggunaan serat batang teratai sebagai material busana datang dengan sederet manfaat. Pertama, ini merupakan sumber pemasukan bagi petani teratai.
"Karena butuh keahlian, proses produksi membuka lebih banyak peluang bagi pekerja lokal," katanya. Ketiga, penggunaan material ini meminimalisir dampak lingkungan dalam proses produksi.
"Batang teratai umumnya akan dibuang, tapi sekarang bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan sutra yang cantik," imbuh Phan.
Pelaku industri fesyen telah menyadari bahwa permintaan produk sutra teratai cenderung tinggi. Dari angka tersebut, produk sutra teratai bisa dijual hingga 10 kali lipat dari harga sutra biasa.
Advertisement