Bolehkah Pilot Tidur Selama Penerbangan?

Tanpa adanya seorang pilot atau co-pilot mustahil pesawat bisa terbang ke suatu tempat.

oleh Henry diperbarui 16 Sep 2020, 02:02 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 02:02 WIB
Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta -  Saat bepergian dengan pesawat terbang, terutama yang waktu perjalanannya cukup lama, kita biasanya sering tidur di dalam pesawat. Selain itu, mungkin terbersit pertanyaan sederhana seperti, apakah pilot sempat tidur selama penerbangan jarak jauh?

Pilot tentunya butuh tidur juga. Semua orang perlu tidur termasuk pilot dan awak kabin yang bertugas saat perjalan jauh. Namun, hal tersebut bervariasi berdasarkan jenis pesawat dan lama perjalanan.

Dilansir dari laman Flight Deck Friend, untuk penerbangan jarak dekat, mereka mengenal istilah istirahat terkendali atau istirahat sangat ringan antara 10 sampai 30 menit.

[bacajuga:Baca Juga](4336113 4357254 4357096/)

Meski begitu, hanya satu pilot yang diperbolehkan beristirahat pada satu waktu dan pilot harus istirahat di kursinya dengan posisi kursi ditarik mundur ke belakang.

Untuk penerbangan yang sangat panjang, seperti penerbangan 16 jam milik maskapai Qatar Airways dari Doha ke Auckland, biasa ditunggangi oleh dua pilot dan dua kapten pertama untuk memastikan dua orang bisa tidur sementara dua lainnya mengendalikan pesawat.

Dilansir dari laman Travel dan Lesisure, hal ini dilakukan dalam shift empat jam secara bergiliran, di mana mereka beristirahat di tempat tidur khusus dalam pesawat atau kursi kelas bisnis yang disediakan untuk kru.

Tanpa adanya seorang pilot mustahil pesawat bisa terbang ke suatu tempat, karena pilot dan co-pilot yang memegang kendali saat penerbangan berlangung. Pilot tidak diizinkan untuk beristirahat lebih dari 30 menit. Alasannya, beristirahat atau tertidur pada rentang waktu antara 30 dan 60 menit bisa menyebabkan pilot mengalami NREM (Non-Rapid Eye Movement) atau tidur ayam.

Hal tersebut justru membuat pilot merasa pening ketika bangun. Istirahat atau tidur singkat juga bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan yang lebih tinggi selama bekerja, misalnya saat melakukan pendaratan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

3 Kelas untuk Tempat Istirahat

Ilustrasi Pilot
Ilustrasi pilot. (dok. Avel Chuklanov/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Setelah menambah energi, pilot juga tak boleh langsung mengemudikan pesawat. Mereka harus menghindari operasi kontrol setidaknya sekitar 15 menit, untuk memastikan mereka sudah benar-benar bangun dan tersadar.

Walau ada yang menggantikan, sang pilot baru boleh istirahat kalau sudah mendapatkan izin dari para penggantinya. Yang tak kalah penting, hanya boleh satu pilot saja yang beristirahat dan secara bergantian dengan yang lain.

Para penerbang bisa beristirahat di 'tempat yang berbeda' tergantung ukuran pesawatnya. Menurut Menurut FAA (Federation Aviation Administration) atau lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, ada tiga kelas untuk tempat istirahat para awak penerbang. Di kelas satu biasanya terletak di atas kompartemen penumpang.

Umumnya, kelas ini dilengkapi dengan ranjang. Sedangkan di kelas dua, pilot bisa beristirahat di kursi kelas satu atau kelas bisnis. Tapi, tempat penerbang istirahat dipisahkan dari penumpang dengan tirai.

Untuk kelas tiga, biasanya berupa tempat duduk kabin dengan sandaran sekitar 40 derajat dengan tempat untuk kaki. Baik di kelas satu, dua maupun tiga, setidaknya pilot bisa beristirahat sejenak.

Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak
Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya