Teknisi AC Kini Harus Disertifikasi

Apa alasan pemerintah mewajibkan teknisi AC untuk disertifikasi?

oleh Putu Elmira diperbarui 18 Sep 2020, 05:02 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 05:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi air conditioner (AC). (dok. pixabay/terimakasih0)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya melindungi lapisan ozon seiring berjalannya waktu kian dilancarkan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Satu di antaranya adalah penyiapan teknisi refrigerasi dan AC atau RAC.

"Penyiapan teknisi RAC yang kompeten jadi sangat penting karena teknisi yang akan servis perawatan RAC dengan benar, sehingga menghindari terlepasnya refrigeran ke udara dan mengurangi penipisan lapisan ozon," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman dalam konferensi pers daring, Rabu, 16 September 2020.

Dikatakan Ruandha, melimpahnya bahan perusak ozon atau BPO akan memengaruhi ketebalan lapisan ozon yang ada di atmosfer. "Kita cegah agar BPO ini harus dikurangi pemakaiannya, kalau masih memakai itu, kita harus minimalkan BPO terlepas ke udara dapat diminimalisir bila teknisi AC-nya mempunyai kompetensi yang tinggi," lanjutnya.

Maka dari itu, upaya menjaganya dengan sertifikasi dan memberikan keyakinan bahwa servis yang dilakukan baik. Mengingat di Indonesia sendiri jumlah pemakai AC begitu banyak sehingga banyak teknisi berkompeten yang diperlukan.

"Kita perlu sekitar 100 ribu teknisi AC, saat ini kita sudah mempunyai sekitar 10 ribu teknisi, tujuh ribu belum bersertifikat," katanya.

Ruandha melanjutkan, servis peralatan RAC yang sesuai dengan standar mesin, juga dapat meningkatkan umur pakai dari mesin dan menghemat konsumsi energi dari peralatan tersebut. Selain itu, besarnya kebutuhan juga membuat naiknya jumlah teknisi AC yang dibutuhkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Baru 2 Ribu yang Tersertifikasi

ozon
Kementerian LHK dan BNSP menandatangani skema sertifikasi teknisi refrigerasi dan tata udara yang akan menjadi pedoman bagi LSP untuk melaksanakan sertifikasi teknisi RAC, Rabu (16/9/2020). (Ist)

"Berdasarkan data teknisi yang dimiliki oleh KLHK, saat ini baru ada sekitar 2 ribu teknisi kompeten yang tersertifikasi, namun kebutuhan peralatan RAC di Indonesia semakin meningkat yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan teknisi RAC yang kompeten," tambahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan teknisi RAC yang kompeten, KLHK memberikan bantuan peralatan kepada teknisi RAC, Balai Latihan Kerja (BLK) serta Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK). Peralatan ini dapat membantu teknisi dalam kegiatan servis peralatan RAC dengan benar serta mendukung penyediaan instruktur di BLK dan BDLHK, guna pelatihan dan sertifikasi teknisi RAC.

Selain itu, KLHK juga mengembangkan aplikasi MontiR-AC. Kehadiran aplikasi untuk memudahkan para teknisi dalam mendapatkan pekerjaan dalam servis AC dan bagi konsumen dapat dengan mudah mencari teknisi yang kompeten di sekitar tempat tinggal. Aplikasi ini dapat secara gratis diunduh melalui Google Playstore atau diakses melalui situs web resmi MontiR-AC.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya