Liputan6.com, Jakarta - [Ngemil](lifestyle "") sudah menjadi bagian dari kehidupan hampir semua orang, termasuk keluarga pasangan selebritas Christian Sugiono dan Titi Kamal. Momen tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk meningkatkan kebersamaan bersama anggota keluarga lainnya. Tak jarang pula diisi dengan beragam aktivitas seru.
"Kita sering menciptakan momen kebersamaan yang playful, banyak aktivitas seru bersama anak-anak yang menantang mereka untuk kreatif, misalnya dengan membuat berbagai permainan misalnya treasure hunt, lalu hadiahnya nanti ada biskuit oreo. Nah, anak-anak udah pasti senang," kata Christian Sugiono dalam konferensi pers virtual Oreo Wafer Launch, Jumat, 2 Oktober 2020.
Advertisement
Baca Juga
Meski seru, bukan berarti keduanya melupakan kualitas camilan. Mereka mengaku membatasi jenis, jumlah, dan waktu mencamil dalam keluarga mereka agar tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi kedua putra mereka yang masih kecil.
"Kita selalu ada porsi ada waktu tertentu saat ngemil. Kalau buat Juna (putra pertamanya) kadang sekolah online kan ada break time, itu juga waktu dia snacking. Atau pas lagi kumpul keluarga juga, jadi di waktu tertentu ajam supaya mereka menunggu-nunggu momen itu," ungkap Titi Kamal.
Sementara, Tian mengingatkan soal memilih waktu yang tepat saat mengizinkan mereka ngemil, yakni menghindari waktu saat mendekati waktu makan santapan utama. Menurutnya, memberi camilan kepada anak akan lebih baik jika setelah atau jauh sebelum makanan pokok.
"Misalnya kita makan malam jam enam, jadi kita bilang ke anak-anak jangan ngemil dulu ya, karena nanti perutnya keburu kenyang sebelum jam makan beneran," jelas Tian.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh PT Mondelez Indonesia, kebiasaan mencamil masyarakat Indonesia dilakukan oleh orang dari berbagai usia dalam banyak kesempatan. Ditemukan bahwa 40 persennya adalah orang dewasa berusia 25 hingga 44 tahun. Biasanya makanan ringan dikonsumsi rata-rata 57 persen sebelum makan siang, dan tidak hanya diluar rumah tetapi juga di dalam rumah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perhatikan Porsi Camilan yang Wajar
Aktor 39 tahun itu juga mengatakan bahwa porsi camilan yang diberikan kepada anak juga harus dibatasi untuk menghindari konsumsi yang terlalu berlebihan. "Urusan porsi juga biasa kita kasih camilan seperti Oreo itu tiga sampai empat biji, karena kalau dikasih dengan bungkusnya pasti bakal dihabisin semua. Kita ajarin kalau memang ngemil itu bukan makanan utama, jadi dari kecil, anak-anak sudah harus tahu itu,” imbuhnya.
Menurut laporan Kantar Home Panel 2020, 86 persen orang, atau delapan dari sepuluh orang di dunia mengonsumsi lebih dari empat jenis biskuit favorit mereka seperti cookies, crackers, sandwich, dan wafer. Jika tidak dikonsumsi dalam waktu dan porsi yang tepat, asupan camilan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Inilah yang kemudian mendorong PT Mondelez Indonesia untuk turut mengeluarkan varian baru Oreo Dutch Cocoa Wafer. Produk ini dijadikan produk Oreo pertama dalam bentuk wafer yang hadir di Indonesia. Selain disukai banyak kalangan, mereka juga memastikan kualitas yang baik sesuai dengan standar kesehatan yang ada.
"Sebagai salah satu perusahan camilan terbesar di dunia, Mondelez internasional memiliki visi 'to empower people to snack right', yaitu dengan menyediakan berbagai jenis camilan yang tepat bagi masyarakat, agar dapat dikonsumsi pada waktu yang tepat pula. Salah satunya dengan dikeluarkannya produk baru Oreo Wafer ini," imbuh Pratitis Adi Nugraha, Direktur PT Mondelez Indonesia.
Maggie Effendy, Head of Biscuits PT Mondelez Indonesia, juga menuturkan bahwa masyarakat perlu mendapatkan camilan yang dibuat dengan cara yang tepat. Selain itu, diharapkan Oreo dapat dinikmati masyarakat di waktu dan porsi yang tepat, dengan pilihan yang lebih beragam pula. Inilah yang mendorong Oreo mengeluarkan varian biskuit terbarunya.
"Kami melihat kesempatan bahwa Orea perlu hadir dengan berbagai varian untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia," tambahnya. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement