Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Jepang, All Nippon Airways (ANA), akan memperkenalkan skema cuti panjang pada April 2021 mendatang. Lewat skema terbaru, para pegawai berkesempatan mengerjakan minat pribadi, seperti belajar, hingga dua tahun.
Pejabat perusahaan tersebut menyebut skema cuti panjang merespons situasi penurunan minat traveling akibat pandemi Covid-19. Langkah yang diambil itu belum pernah dilakukan perusahaan Jepang mana pun.
Advertisement
Baca Juga
Lamanya cuti yang diberikan merupakan cara maskapai Jepang itu untuk menghemat biaya gaji pegawai. Perusahaan juga telah mencutikan banyak awak kabin karena pandemi Covid-19.
Sekitar 15 ribu pilot, awak kabin, dan petugas darat ANA dinilai memenuhi kualifikasi untuk sistem cuti panjang baru. "Untuk mengejar tujuan yang membutuhkan perencanaan jangka panjang, seperti belajar di luar negeri, mendapatkan kualifikasi, dan bekerja paruh waktu di perusahaan lain," kata pejabat itu, dikutip dari Japan Today, Jumat (29/1/2021).
Meski tidak akan dibayar saat cuti, perusahaan akan menyiapkan 200 ribu yen untuk mereka yang pada tahun fiskal 2021 memulai cuti panjang lebih dari setahun. Maskapai juga akan menanggung pembayaran jaminan sosial karyawan selama ketidakhadiran mereka setidaktidaknya selama sebulan.
Mereka yang berencana mengambil cuti panjang disediakan beberapa pilihan durasi, mulai dari lima bukan, setahun, 18 bulan, dan dua tahun. Skema tersebut menambah sistem cuti yang telah ada sebelumnya, yakni bagi pekerja yang harus merawat anak dan menjalani perawatan kesuburan. Cuti juga bisa diberikan kepada karyawan yang belajar di luar negeri atau mengambil kursus untuk meningkatkan kontribusi mereka kepada perusahaan.
Nantinya, sistem cuti yang ada akan diintegrasikan ke dalam skema cuti panjang yang baru. Artinya, pekerja dapat meninggalkan tempat kerja sementara tanpa menyebutkan alasannya secara spesifik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tutup Sementara Beberapa Rute
Sementara, mayoritas maskapai Jepang mengatakan akan menghentikan sementara layanan untuk 16 rute penerbangan internasional mulai akhir Maret 2021 karena jauh berkurangnya permintaan akibat pandemi. Layanan yang akan dihentikan sementara termasuk rute dari Bandara Haneda, Tokyo, ke Moskow, dan Bandara Narita ke New York dan San Fransisco. Di samping, jumlah penerbangan antara Haneda dan Bangkok dan dua rute lainnya bakal dikurangi.
Skala operasi itu sepertinya akan mengurangi setengah dari rencana awal tahun lalu pada periode yang sama. ANA kini telah memotong 80 persen jadwal penerbangan internasional dari semula.
Pejabat itu mengatakan akan tetap menggunakan pendekatan yang fleksibel terkait operasional, sembari tetap memantau ketat tren permintaan dan situasi di masa pandemi. Perusahaan juga mengatakan akan mengurangi biaya dengan menggunakan pesawat yang lebih kecil dan bakal memesiunkan pesawat Boeing 777 lebih dini, menggantinya dengan Boeing 787 yang lebih hemat bahan bakar.
Rencana tersebut disampaikan pada Oktober tahun lalu.
Advertisement