Myanmar Tutup Semua Bandara dan Tangguhkan Penerbangan Usai Kudeta Militer

Akibat kudeta, Myanmar menutup dan menangguhkan penerbangan.

oleh Komarudin diperbarui 03 Feb 2021, 02:02 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 02:02 WIB
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan (dok.unsplash/ Ken Yam)

Liputan6.com, Jakarta - Myanmar telah menutup semua bandara dan menangguhkan penerbangan setelah  banyak drama politik dan deklarasi darurat. Menurut badan pemerintah yang bertanggung jawab atas perjalanan udara di negara itu, semua penerbangan penumpang di Myanmar telah ditangguhkan menyusul kudeta militer.

Saat peristiwa tersebut berlangsung, berbagai kedutaan besar di negara tersebut mulai memperbarui kondisi di platform media sosial mereka. Kedutaan Besar AS di Myanmar membuka halaman Facebook-nya dan menginformasikan bahwa jalan menuju bandara internasional di Yangon, kota terbesar Myanmar, ditutup pada Senin, 1 Februari 2021, dilansir dari Times of India, Selasa, 2 Februari 2021.

Halaman Twitter mereka mengatakan "laporan menunjukkan bahwa semua bandara di Myanmar ditutup" dan mereka telah mengeluarkan "peringatan keamanan". Hal itu menyusul penahanan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.

China, di sisi lain, menahan diri dari berkomentar dan mengatakan masih mengumpulkan lebih banyak informasi tentang acara hari Senin. Myanmar dan China berbagi hubungan yang ramah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin berkata, “China adalah tetangga yang ramah bagi Myanmar. Kami berharap semua pihak di Myanmar akan menangani perbedaan mereka dengan baik di bawah kerangka hukum dan konstitusional serta menjaga stabilitas politik dan sosial."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ikut Prihatin

Ilustrasi keselamatan penerbangan
Ilustrasi keselamatan penerbangan (dok.unsplash/ Jp Valery)

Kementerian Luar Negeri India juga mengungkapkan keprihatinannya yang dalam dan mengatakan “India selalu teguh dalam mendukung proses transisi demokrasi di Myanmar. Kami percaya bahwa supremasi hukum dan proses demokrasi harus ditegakkan."

Pada Senin, militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi dan beberapa pemimpin yang dipilih secara demokratis dan merebut kekuasaan. Militer kemudian mengumumkan keadaan darurat dan mengumumkan untuk mengadakan pemilihan baru di akhir keadaan darurat satu tahun.

Sampai sekarang, semua perjalanan udara internasional ke negara itu telah dihentikan dan penerbangan telah ditangguhkan.

Penerbangan Murah di Terminal 2 Soekarno-Hatta

Infografis Penerbangan Murah di Terminal 2 Soekarno-Hatta
Infografis Penerbangan Murah di Terminal 2 Soekarno-Hatta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya