Ribuan Petani Kopi di Lampung Minta Bantuan Presiden Tentang SSG Filipina

Mereka meminta pemerintah untuk melakukan langkah diplomasi dagang agar Filipina tidak mengenakan bea masuk kopi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2021, 16:26 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 12:17 WIB
Ribuan Petani Kopi di Lampung Minta Bantuan Presiden Tentang SSG Filipina
Ribuan Petani Kopi di Lampung Minta Bantuan Presiden Tentang SSG Filipina. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta -  Sebanyak 1.200 petani kopi di Lampung hasil binaan PT Torabika meminta Presiden Jokowi untuk membantu menyelesaikan persoalan penjualan hasil panen yang terus menurun.

Melalui Agus Susilo, petani yang ditunjuk untuk mewakili 1200 kelompok tani binaan PT Torabika berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

Agus Susilo berharap, PT Torabika yang selama ini membeli hasil panenan kopi petani Lampung kembali membeli dengan jumlah sesuai hasil panen.

Menurut Agus Susilo, PT Torabika Sekarang hanya mampu membeli separuh dari jumlah yang dulu biasanya dibeli.

Agus Susilo lalu berdiskusi dengan PT Torabika untuk mengetahui duduk masalahnya. Maka kelompok tani ini pun melakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian PT Torabika alasan tidak bisa membeli seluruh hasil panen.

Ribuan Petani Kopi di Lampung Minta Bantuan Presiden Tentang SSG Filipina
Ribuan Petani Kopi di Lampung Minta Bantuan Presiden Tentang SSG Filipina. foto: istimewa

"Setelah di lakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian dari PT Torabika Eka Semesta, ternyata ekspor kopi produksi PT Torabika ke Filipina mengalami penurunan akibat ada nya kebijakan Bea masuk SSG terhadap kopi dari Indonesia" ungkap Agus Susilo seperti yang tertuang dalam siaran pers pada Selasa (23/2/2021).

Atas persoalan itu Agus memohon kepada pihak pemerintah pusat untuk melakukan langkah diplomasi dagang agar pihak Filipina tidak mengenakan bea masuk kopi, melihat bahwa ekspor kopi Indonesia adalah salah satu fokus utama dari Presiden Jokowi.

Agus berharap, jika Filipina tidak mengenakan bea masuk eksport kopi Torabika maka pengiriman kopi ke Filipina akan meningkat. Dengan demikian, kebutuhan akan kopi juga meningkat. Agus berharap paling tidak seluruh hasil panen kopi petani Lampung bisa terbeli semuanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya