Penggunaan Santan Kemasan Meningkat 20 Persen Selama Pandemi Covid-19

Apa yang membuat penggunaan santan kemasan meningkat?

oleh Komarudin diperbarui 01 Mei 2021, 18:01 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2021, 18:01 WIB
Ilustrasi kelapa
Ilustrasi kelapa (dok.unsplash/Louis Hansel)

Liputan6.com, Jakarta - Selama Ramadan dan jelang Lebaran banyak orang yang menyajikan makanan dan minuman yang menggunakan santan kelapa kemasan. Berdasarkan hasil survei Kantar, sebanyak 60 persen rumah tangga telah membeli santan kemasan karena alasan kepraktisan dan ketersediaannya.

Survei tersebut melibatkan 1.200 responden yang tinggal di Pulau Jawa dan di luar Jawa pada September 2020. Dari survei yang berlangsung saat pandemi Covid-19, penggunaan santan kemasan meningkat sangat signifikan.

"Mereka yang sebelumnya tidak menggunakan santan kemasan saat ini sudah beralih ke santan kemasan. Selain praktis dan ketersediaannya di mini market atau di e-commerce, mereka juga menilai tidak perlu repot untuk memeras," kata Marketing Manager Tetra Pak Indonesia, Panji Cakrasantana dalam virtual gathering Ramadhan bertema “Kejutan Seru Dibalik Santan Kemasan", Kamis, 29 April 2021.

Selama pandemi, konsumen semakin memperhatikan higienitas produk. Itu pula, kata dia, yang mendorong konsumen pindah ke santan kemasan.

"Karena mereka tahu higienitasnya dan kemasannya juga aseptik. Hal itu menjadi poin penting mengapa mereka beralih ke santan kemasan," kata Panji.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berkreasi

Virtual Gathering
Marketing Manager Tetra Pak Indonesia, Panji Cakrasantana dalam virtual gathering Ramadhan bertema “Kejutan Seru Dibalik Santan Kemasan", Kamis, 29 April 2021 (Liputan6.com/Komarudin)

Tradisi kuliner berbuka puasa saat Ramadan juga turut meningkatkan konsumsi santan kemasan. Panji mencontohkan, santan kemasan digunakan untuk membuat cendol dan kolak.

Panji juga menambahkan, pihaknya sempat meriset tentang apa saja yang ada di keranjang belanja ibu-ibu saat belanja bulanan. Dari situ diketahui, selain kecap, bumbu kaldu, tepung bumbu, ternyata juga ada santan dalam kemasan.

"Terjadi kenaikan penggunaan santan kemasan menjadi 20 persen pada tahun lalu. Yang mendorong terjadinya peningkatan itu ibu-ibu rumah tangga yang lebih muda atau millenial moms, karena mereka ingin berkreasi membuat snack dan hidangan berbuka," tutur Panji.

Kreator konten makanan sehat, Kushandari Arfanidewi setuju dengan survei tersebut. Menurut dia, di rumah pun bisa membuat makanan seperti di restoran, salah satunya dengan substitusi dengan menggunakan santan kemasan.

"Santan kemasan itu lebih praktis, murah, mudah, dan juga lebih ramah untuk pencernaan. Santan kemasan lebih memudahkan (ibu-ibu) dalam memasak," tandasnya.

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya