Liputan6.com, Jakarta - Setiap Ramadan tiba, Allah SWT memberikan rahmat-Nya dengan mewajibkan puasa. Selain itu, bulan Ramadan juga terasa sangat istimewa karena diturunkannya Alquran. Keistimewaan Ramadan juga dilengkapi dengan lailatul qadar atau malam seribu bulan.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Qadar, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5)".
Baca Juga
Advertisement
Malam kemuliaan tersebut bermakna adalah amalan-amalan saleh yang kita lakukan pada malam tersebut lebih baik daripada dilakukan pada malam-malam di luar itu. Amalan saleh tersebut seperti salat, tilawah Alquran, zikir, serta amal sosial, seperti sedekah yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan.
Lalu, kapan Lailatulqadar itu terjadi? Dalam kitab I’anatut Thalibin karangan Sayyid Bakri Syatha bahwa:
“Telah berkata Imam Ghozali dan ulama selainnya bahwasanya lailatulqadr dapat diketahui melalui hari awal dari bulan (ramdhan). Jika awal puasa hari ahad atau rabu, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 29. Jika awal puasa hari senin, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 21. Jika awal puasa hari selasa atau jum’at, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 27. Jika awal puasa hari kamis, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 25. Jika awal puasa hari sabtu, maka lailatul qadr jatuh pada tanggal 23.”
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ciri-Ciri Lailatulqadar
Sementara itu, adapun ciri-ciri sekaligus menjadi tanda-tanda lailatulqadar itu di antaranya, seperti dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat, Lc., MA.
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Lailatulqadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah".
2. Cahaya mentari redup
Ada juga hadis nabi yang menginformasikan ciri lailatulqadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, tak bersinar kuat keesokan harinya. Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda "Keesokan hari malam qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan".
3. Bulan separuh bulatan
Ada juga yang berkata bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairah RA berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
Advertisement