Liputan6.com, Jakarta - Sebuah hotel di pusat Tokyo, Jepang, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Hotel tersebut memohon maaf dan menghapus tanda yang bertuliskan "hanya orang Jepang" dan "khusus orang asing" dari depan lift.
Pemasangan tanda sebagai upaya untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan Covid-19. Namun hotel tersebut menghapus tanda tersebut setelah dikritik banyak pihak, demikian kata pejabat hotel pada Minggu, 11 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
Hotel bernama Akasaka Excel Hotel Tokyu itu berada di Chiyoda City, Tokyo. Hotel bintang empat ini menyebutkan tidak berniat untuk mendiskriminasi orang asing.
Pemberitahuan itu hanya dimaksudkan untuk memisahkan arus pergerakan tamu yang terkait Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dari tamu umum. Terkait kejadian ini, pihak hotel menyampaikan permohonan maafnya.
"Kami minta maaf karena telah menyebabkan kesalahpahaman," kata salah seorang pejabat hotel, seperti dilansir dari Kyodo News, Selasa (13/7/2021).
Hotel ini mencuri atensi warganet dan banjir kritik di media sosial. Kritik itu menyebutkan hotel tersebut mendiskriminasi orang asing setelah mengunggah pemberitahuan untuk membagi penggunaan empat liftnya menjadi dua unit untuk orang Jepang dan dua lagi untuk orang asing.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jelang Olimpiade 2020
Langkah itu didasarkan pada pedoman yang diberikan oleh panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade untuk mencegah penyebaran Covid-19, kata para pejabat. Beberapa tamu Jepang bertanya kepada hotel apakah mereka dilarang menggunakan lift bertanda "hanya untuk orang asing".
Beberapa pemangku kepentingan pertandingan dijadwalkan untuk menginap di hotel yang terletak di dekat gedung parlemen dan Imperial Palace. Dilansir New York Post, diakui pencegahan itu disarankan panitia penyelenggara, meski kebijakan ternyata tidak diadopsi oleh semua hotel di daerah tersebut.
Olimpiade 2020 akan diselenggarakan pada 23 Juli--8 Agustus 2021. Pesta olahraga sejagat ini semula dijadwalkan berlangsung di Tokyo, Jepang pada 24 Juli--9 Agustus 2020 yang harus tertunda karena pandemi Covid-19.
Advertisement
Paspor Vaksin
Jepang akan mulai menerima penerapan paspor vaksin mulai 26 Juli 2021. Ini diperuntukkan bagi orang-orang yang telah sepenuhnya divaksinasi Covid-19 untuk bepergian ke luar negeri, kata juru bicara pemerintah, Senin (12/7/2021).
Dilansir dari Japan Today, Senin (12/7/2021), Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyebut, beberapa kota mungkin dapat merilis paspor vaksintersebut pada hari penerapan. Pernyataan itu muncul usai Kato mengungkapkan tanggal dimulainya aplikasi selama program televisi pada hari Minggu, 11 Juli 2021.
Kato menjelaskan pada program NHK, pemerintan akan mempertimbangkan apakah akan menggunakan sertifikat ini untuk kegiatan ekonomi domestik. Hal ini sebagai tanggapan atas permintaan yang dibuat oleh kalangan bisnis.
"Tapi kita tidak boleh membiarkan orang didiskriminasi atau dipaksa secara tidak adil menurut apakah mereka telah divaksinasi atau tidak," katanya selama program tersebut.
Sertifikat vaksinasi akan menjadi catatan resmi yang dirilis oleh pemerintah kota yang menunjukkan bahwa seseorang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Disertakan pula dengan informasi seperti nama, nomor paspor, dan tanggal vaksinasi juga disertakan.
Kato menyebut pada Juni 2021, sertifikat akan diterbitkan pada akhir Juli, awalnya dalam bentuk kertas. Pihaknya akan mempertimbangkan format digital.
Federasi Bisnis Jepang, yang dikenal sebagai Keidanren, telah mengusulkan penggunaan sertifikat untuk meningkatkan batas kehadiran acara dan untuk diskon restoran di Jepang. Uni Eropa dan ASEAN juga memperkenalkan sertifikat vaksinasi untuk pelancong internasional dari negara-negara anggota mereka.
Naruhito Kaisar Baru Jepang
Advertisement