Hotel di Tokyo Minta Maaf karena Bedakan Lift untuk Orang Jepang dan Tamu Asing

Hotel di Tokyo ini menandai lift dengan tulisan hanya untuk orang Jepang di saat bersiap menyambut Olimpiade 2020.

oleh Putu Elmira diperbarui 13 Jul 2021, 19:01 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 19:01 WIB
Ilustrasi Lift
Ilustrasi lift. (dok. Pixabay.com/nakataza02)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah hotel di pusat Tokyo, Jepang, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Hotel tersebut memohon maaf dan menghapus tanda yang bertuliskan "hanya orang Jepang" dan "khusus orang asing" dari depan lift.

Pemasangan tanda sebagai upaya untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan Covid-19. Namun hotel tersebut menghapus tanda tersebut setelah dikritik banyak pihak, demikian kata pejabat hotel pada Minggu, 11 Juli 2021.

Hotel bernama Akasaka Excel Hotel Tokyu itu berada di Chiyoda City, Tokyo. Hotel bintang empat ini menyebutkan tidak berniat untuk mendiskriminasi orang asing.

Pemberitahuan itu hanya dimaksudkan untuk memisahkan arus pergerakan tamu yang terkait Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dari tamu umum. Terkait kejadian ini, pihak hotel menyampaikan permohonan maafnya.

"Kami minta maaf karena telah menyebabkan kesalahpahaman," kata salah seorang pejabat hotel, seperti dilansir dari Kyodo News, Selasa (13/7/2021).

Hotel ini mencuri atensi warganet dan banjir kritik di media sosial. Kritik itu menyebutkan hotel tersebut mendiskriminasi orang asing setelah mengunggah pemberitahuan untuk membagi penggunaan empat liftnya menjadi dua unit untuk orang Jepang dan dua lagi untuk orang asing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jelang Olimpiade 2020

Jepang Konfirmasi Lebih dari 430 Kasus Baru COVID-19
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan di depan logo Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Selasa (22/6/2021). Ibu kota Jepang mengkonfirmasi lebih dari 430 kasus virus corona baru pada hari Selasa. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Langkah itu didasarkan pada pedoman yang diberikan oleh panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade untuk mencegah penyebaran Covid-19, kata para pejabat. Beberapa tamu Jepang bertanya kepada hotel apakah mereka dilarang menggunakan lift bertanda "hanya untuk orang asing".

Beberapa pemangku kepentingan pertandingan dijadwalkan untuk menginap di hotel yang terletak di dekat gedung parlemen dan Imperial Palace. Dilansir New York Post, diakui pencegahan itu disarankan panitia penyelenggara, meski kebijakan ternyata tidak diadopsi oleh semua hotel di daerah tersebut.

Olimpiade 2020 akan diselenggarakan pada 23 Juli--8 Agustus 2021. Pesta olahraga sejagat ini semula dijadwalkan berlangsung di Tokyo, Jepang pada 24 Juli--9 Agustus 2020 yang harus tertunda karena pandemi Covid-19.


Paspor Vaksin

Penerbangan di Bandara Haneda
Ground staff bekerja di lobi keberangkatan Bandara Internasional Haneda yang sepi di Tokyo, Senin (28/12/2020). Jepang untuk sementara waktu melarang semua pendatang asing yang bukan penduduk masuk sebagai bentuk antisipasi varian baru COVID-19 hingga akhir Januari 2021. (AP Photo/Koji Sasahara)

Jepang akan mulai menerima penerapan paspor vaksin mulai 26 Juli 2021. Ini diperuntukkan bagi orang-orang yang telah sepenuhnya divaksinasi Covid-19 untuk bepergian ke luar negeri, kata juru bicara pemerintah, Senin (12/7/2021).

Dilansir dari Japan Today, Senin (12/7/2021), Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyebut, beberapa kota mungkin dapat merilis paspor vaksintersebut pada hari penerapan. Pernyataan itu muncul usai Kato mengungkapkan tanggal dimulainya aplikasi selama program televisi pada hari Minggu, 11 Juli 2021.

Kato menjelaskan pada program NHK, pemerintan akan mempertimbangkan apakah akan menggunakan sertifikat ini untuk kegiatan ekonomi domestik. Hal ini sebagai tanggapan atas permintaan yang dibuat oleh kalangan bisnis.

"Tapi kita tidak boleh membiarkan orang didiskriminasi atau dipaksa secara tidak adil menurut apakah mereka telah divaksinasi atau tidak," katanya selama program tersebut.

Sertifikat vaksinasi akan menjadi catatan resmi yang dirilis oleh pemerintah kota yang menunjukkan bahwa seseorang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Disertakan pula dengan informasi seperti nama, nomor paspor, dan tanggal vaksinasi juga disertakan.

Kato menyebut pada Juni 2021, sertifikat akan diterbitkan pada akhir Juli, awalnya dalam bentuk kertas. Pihaknya akan mempertimbangkan format digital.

Federasi Bisnis Jepang, yang dikenal sebagai Keidanren, telah mengusulkan penggunaan sertifikat untuk meningkatkan batas kehadiran acara dan untuk diskon restoran di Jepang. Uni Eropa dan ASEAN juga memperkenalkan sertifikat vaksinasi untuk pelancong internasional dari negara-negara anggota mereka.


Naruhito Kaisar Baru Jepang

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya