Liputan6.com, Jakarta - Petinju Inggris Benjamin Whittaker mengaku menyesal setelah menolak mengalungi medali peraknya di podium Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini terjadi usai ia kecewa berat atas kekalahannya di kelas berat ringan putra.
Dilansir dari Sky News, Jumat (6/8/2021), petinju Inggris berusia 24 tahun ini mengantongi medali selama momen penyerahan medali Olimpiade Tokyo 2020. Ia menolak memberi selamat kepada para pesaingnya dan tampak menangis usai kalah dari petinju Kuba Arlen Lopex.
Ben Whittaker dengan enggan memegang medali saat berpose di hadapan fotografer. Sementara, tiga atlet lainnya saling merangkul dan tersenyum ke arah kamera fotografer.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengaku kecewa dan menyebut ia bangun di pagi hari dengan keyakinan bahwa inilah momen untuk memenangkan medali emas. "Saya melakukannya untuk semua orang di rumah dan saya merasa gagal," katanya.
"Pada saat itu, saya seharusnya meletakkan medali perak yang indah ini di leher saya dan tersenyum karena ini bukan hanya untuk saya, ini untuk negara," lanjut petinju itu.
Ben menyebut ia tidak berusaha untuk tidak menghormati siapapun. Ia menyebut bahwa dirinya "selalu seperti itu" sejak kecil.
"Bahkan saat saya bermain FIFA dengan teman-teman saya dan saya kalah, saya tidak berbicara dengan mereka selama beberapa jam ke depan," jelas petinju Inggris ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Merasa Malu
Ben mengaku tidak berusaha menghilangkan kebahagiaan dari Arlen. "Tetapi itu menyakiti saya begitu dalam, dan saya merasa sangat malu," tuturnya.
Setelah kejadian itu, ia pun merenung apa yang akan dilakukannya ke depan. "Saat saya melihat ke belakang dalam beberapa tahun, mungkin akan terasa seperti pencapaian yang luar biasa, tetapi saya sangat sedih sehingga saya tidak dapat menikmatinya," tambahnya.
Dilansir BBC, Jumat (6/8/2021), Ben menarik perhatian setelah mengatakan ia ingin menjadi wali kota di kota kelahirannya Wolverhampton setelah Olimpiade. Meski begitu, target utamanya adalah mendapatkan medali Olimpiade di lehernya daripada gelar wali kota.
Advertisement
Kesedihan Mendalam
Kekecewaan mendalam usai kekalahan terlihat jelas dari Ben. Ia menangis di podium setelah menerima medalinya, sebelum memasukkan medali perak ke dalam sakunya.
"Anda tidak memenangkan perak, Anda kehilangan emas. Saya sangat kecewa - saya merasa gagal," katanya.
"Anda berada dalam permainan ini untuk memenangkan emas. Saya tidak ingin merasa seperti ini lagi. Saya akan mengingatnya kembali. Saya akan kembali, percayalah," tambahnya.