Apa Bahaya Menukar Kursi Pesawat dengan Penumpang Lain?

Menukar kursi pesawat dengan penumpang lain sebelum lepas landas bisa menyebabkan pesawat mendarat darurat, kenapa begitu?

oleh Asnida Riani diperbarui 27 Agu 2021, 19:43 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 19:09 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pilot mengungkap alasan penumpang pesawat sebaiknya tidak menukar kursi pesawat dengan penumpang lain sebelum lepas landas. Mengutip The Sun, Jumat (27/8/2021), penumpang yang memutuskan pindah dapat menyebabkan pesawat mendarat darurat.

Bahaya ini mengarah pada distribusi berat yang tidak seimbang. Pilot Magnar Nordal menjelaskan di forum Quora, "Jika (sistemnya) salah, pesawat bisa jatuh saat lepas landas."

"Empat penumpang duduk di depan dari kursi yang ditentukan sebelum lepas landas," katanya. "Kopilot saya pernah mengalami masalah ketika memutar pesawat. Itu sangat berat."

"Ini adalah situasi yang sangat kritis, karena landasan pacunya sangat pendek, dan kami tidak akan bisa berhenti," sambungnya.

Pilot Darren Patterson setuju. Pada BBC ia bercerita bahwa seseorang yang memindahkan 10 baris kursi dapat memberi efek "dramatis" pada keseimbangan pesawat. Karena itu, penumpang disarankan lebih dulu bertanya pada pramugari apakah mereka dapat berpindah kursi.

Awak kabin mungkin meminta Anda menunggu sampai pesawat lepas landas, atau dalam beberapa kasus, membiarkan Anda langsung bergerak. Tempat terbaik untuk duduk sebenarnya adalah bagian belakang pesawat, menurut salah satu pramugari.

Ia mengungkap bahwa ini lebih mungkin membuat Anda pindah ke first class secara gratis, jika penerbangannya sepi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Insiden Kursi Pesawat

Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Berbicara tentang kursi pesawat, awal bulan ini, seorang penumpang mencuri perhatian ketika becerita bahwa ia menolak pindah kursi supaya satu keluarga bisa duduk bersebelahan selama penerbangan. Pria yang telah membayar ekstra untuk kursi dengan ruang kaki di bagian depan pesawat itu mengaku diminta menyerahkan kursinya.

Namun, ia menolak untuk pindah, mengingat itu adalah penerbangan selama 10 jam. Setelahnya ia mengklaim diberi tatapan sinis selama sisa penerbangan.

Ia menulis di Reddit, "Saya membayar sedikit ekstra untuk kursi yang ada di depan kabin. Dua orang dewasa, dua anak (sekitar berusia delapan tahun), dan dua bayi ingin mengisi baris empat ini."

"Dua orang dewasa dengan satu bayi masing-masing di keranjang di depan mereka, dan dua siswa sekolah menengah. Petugas bertanya apakah saya akan pindah ke kursi yang sama sehingga mereka bisa duduk bersama," sambungnya.

Apakah Ia Salah?

Strategi Jaga Jarak Aman di Dalam Pesawat ala Lion Air Group untuk Penerbangan Dikecualikan
Ilustrasi kabin pesawat. (dok. Kelly Lacy/Pexels)

Namun, si penumpang pesawat menolak dengan mengatakan bahwa kursi yang diminta untuk ditukar itu tidak memiliki ruang ekstra untuk kaki. Penolakannya mengakibatkan salah satu anak duduk sendiri.

Ia kemudian mengatakan bahwa layanan penerbangan setelah itu jadi tidak menyenangkan, dengan "staf lupa melayaninya." Meski mengatakan diperlakukan dengan buruk, sebagian besar pengguna Reddit setuju bahwa ia tidak bersalah.

Satu pengguna menulis, "Anda membayar lebih dan merencanakan perjalanan dengan baik. Mereka tidak melakukannya. Terlalu banyak orangtua berpikir kita semua akan menuruti permintaan mereka, bahkan jika mereka tidak membayar atau merencanakannya."

Beberapa pengguna juga mengatakan bahwa awak kabin seharusnya menawarkan kursi di kelas yang lebih baik jika mereka ingin si penumpang pesawat pindah.

Infografis 6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawa

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya