Liputan6.com, Jakarta - Menurut studi internal terbaru HSBC, demografi pasar affluent di Indonesia semakin diisi generasi milenial. Karena itu, Director Wealth & Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Edhi Tjahja Negara mengatakan pihaknya memperbarui layanan dengan pendekatan gaya hidup modern.
Berangkat dari narasi itu, mereka merilis wajah baru Premier 2.0, layanan perbankan premium yang ditujukan bagi nasabah affluent. Pembaruan layanannya berfokus pada tiga poin, termasuk gaya hidup.
Ini terwujud dalam berbagai layanan dan penawaran eksklusif untuk pembelanjaan, menyangkut perjalanan, dan produk gaya hidup secara umum di seluruh negara tempat HSBC beroperasi. Salah satu yang diunggulkan dalam layanan ini adalah proteksi pembelanjaan hingga Rp300 juta.
Advertisement
Baca Juga
Servis tersebut berlaku pada setiap pembelanjaan online maupun offline dengan kartu kredit Premier Mastercard. Ada pula perlindungan dana darurat hingga 10 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per dua hari, penggantian kartu kredit instan di luar negeri, serta fasilitas Unlimited Online Transfer ke seluruh wilayah di Indonesia.
"Layanan baru ini (Premier 2.0) merupakan cara kami mempertajam proposisi. Karena dengan generasi sebelumnya, ada benang merah bahwa nasabah affluent milenial juga mementingkan keluarga," ucap Head of Customers Propositions and Marketing PT Bank HSBC Indonesia Fransisca Arnan dalam jumpa pers virtual, Selasa, 14 September 2021.
Bedanya, kalangan muda ini sangat dipengaruhi kemajuan teknologi, memiliki gaya hidup dinamis dan modern, serta cenderung mencari kemudahan dalam produk atau layanan. Selain mendukung gaya hidup, servis terbaru ini juga memfasilitasi pengelolaan kekayaan dan perencanaan pendidikan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memanfaatkan Fitur Layanan Digital
Layanan pengelolaan kekayaan ini termasuk dukungan financial health check secara rutin, serta Wealth Dashboard yang memberi akses dalam melihat seluruh pergerakan portofolio kekayaan secara real time. Ada pula kesempatan menambah pengetahuan mengenai kondisi pasar terkini, serta strategi investasi menyeluruh dari pakar melalui Wealth Insight Hub terbaru.
Dalam studi internal tahun lalu, mereka menemukan bahwa tiga sikap teratas responden terhadap investasi dan tabungan selama pandemi tetap positif. Poin yang dimaksud, yakni berinvestasi untuk pemasukan tambahan, dana darurat, dan rencana jangka panjang.
HSBC Premier 2.0 juga memberikan status, serta manfaat yang sama untuk anak-anak para nasabah berusia 17--28 tahun melalui HSBC Premier Next Gen. "Ini mendukung perencanaan pendidikan anak, tidak terkecuali bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri," tutur Fransisca.
Advertisement
Dana Pendidikan Anak
Ia mengatakan layanan tersebut bisa dinikmati tanpa biaya tambahan. "Dengan kekuatan jaringan global HSBC, nasabah juga tidak perlu khawatir mengenai pengelolaan keuangan anak selama bersekolah di luar negeri. Pengiriman dana sampai 100 ribu dolar AS dapat dilakukan secara real time ke 30 negara melalui layanan Global Transfer," tuturnya.
Soal biaya pendidikan yang harus direncakan, figur publik Ersa Mayori bercerita menyadari poin ini saat hamil anak keduanya, 13 tahun lalu. "Ini sesuatu yang bisa diantisipasi. Saat hamil, kita kan tahu anak lahir kapan, sekolahnya kapan. Artinya, dana pendidikan harus dicicil, nabung dari sekarang," katanya di kesempatan yang sama.
Berawal dari itu, ia juga menyadari bahwa tujuan finansial sebagai keluarga tidak hanya dana pendidikan. Dalam kasus ini, Ersa menyebut ia juga menyiapkan dana darurat dan dana pensiun.
"Perencanaan keuangan ini kemudian memberi manfaat, terutama di situasi pandemi seperti sekarang," tandasnya.
Infografis Peringkat Investasi Indonesia
Advertisement