Liputan6.com, Jakarta - Di usinya yang ke-4 tahun, OVO terus meningkatkan layanan. Tak hanya sebagai fintech pembayaran, tapi juga menyediakan pelayanan keuangan digital terpadu.
"Dalam survei Kadence International Indonesia, OVO menjadi pilihan favorit yang dipilih oleh 96 persen responden. Mereka menyebut bahwa OVO brand favorit mereka," ungkap Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra dalam konferensi pers daring #BertransformasiBersamaOVO4Tahun, Selasa, 28 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Dari 96 persen responden tersebut, 71 persen di antaranya adalah pengguna aktif dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data itu, OVO tak sekadar memiliki persepsi brand yang cukup kuat, tapi juga OVO digunakan secara riil untuk keperluan sehari-hari.
"Mayoritas responden juga menyatakan bahwa OVO salah satu brand fintechtainment atau e-money yang selama ini paling banyak mereka gunakan, baik untuk transaksi online maupun offline. Selama pandemi, OVO juga terus menunjukkan perbaikan. Sekarang OVO sudah tersebar dari 430 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," ujar Karaniya.
OVO kini sudah mempunyai 1,2 juta merchant. Dari jumlah itu, 90 persen lebih merupakan UMKM.
"Ini meliputi warung, kedai-kedai, pedagang kaki lima, dan lain sebagainya. Saya kira ini juga merupakan milestones yang penting, bukan hanya membanggakan bagi OVO, tapi juga penting maknanya bagi perekonomian kita secara nasional," tutur Karaniya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
UMKM Tulang Punggung Perekonomian
Karaniya menekankan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian karena sektor yang menyerap tenaga kerja di Indonesia selama ini. Dalam berbagai resesi dan krisis global, kata Karaniya, UMKM memperlihatkan sebagai bantalan yang sangat strategis sehingga mampu keluar dari krisis.
Karaniya berkata, berdasarakan survei yang dilakukan CORE Indonesia terhadap 2000 responden. Hasilnya, 70 persen dari responden yang pemilik UMKM, menyatakan bahwa setelah bergabung dengan OVO mereka mengalami peningkatan 30 persen dari penjualan.
"Revenue mereka pun naik sekitar 27 persen. Saya harap tren ini bisa berkelanjutan," ujar dia.
Advertisement
Peningkatan
Pendiri Roti Eneng, Sarah Diana membenarkan terjadinya peningkatan sejak bergabung bersama OVO sebesar 20 persen hingga terus meningkat sampai sekarang. Saat pandemi, kata Diana, terjadi transaksi yang cukup besar.
"Yang aku lihat, OVO itu tidak eksklusif, tapi inklusif, sehingga tersedia di mana-mana. OVO juga aman dan mudah digunakan," ujar Sarah.
Sementara itu, Ryan Ridhwan Arief, salah seorang pemilik merek pakaian Super Sentimental Secret Theory (SSST) dari Bandung mengatakan sejak berdiri pada 2020 saat pandemi, perusahaan yang dibangunnya masih eksis hingga saat ini. Sebagai brand baru, ia mengaku fitur pembayaran itu membantu meningkatkan kepercayaan pembelinya.
"Dengan menggunakan pembayaran dengan OVO, orang makin percaya. Mereka membayar lewat OVO, selain praktis juga lebih simpel," ucap Ryan.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19
Advertisement