Liputan6.com, Jakarta - Nandita Banna berhasil membawa pulang mahkota Miss Universe Singapura 2021. Perempuan berusia 21 tahun ini meraih kemenangan pada final kontes kecantikan yang diselenggarakan pada 17 September 2021 lalu.
Dilansir dari AsiaOne, Minggu (3/10/2021), Miss Universe Singapura 2021 mantap mengungguli tujuh kontestan lainnya. Nandita akan mewakili Negeri Singa di Miss Universe 2021 yang akan berlangsung di Eilat, Israel pada Desember 2021.
Final Miss Universe Singapura 2021 digelar secara daring, yakni melalui Zoom. Nandita mendaftar kontes kecantikan ini sebagai cara mendorong dirinya keluar dari zona nyaman.
Advertisement
Baca Juga
"Awalnya saya agak enggan untuk ikut karena saya memiliki bayangan bahwa semua kontestan kontes sangat cantik, dengan rambut halus seperti sutra dan senyum yang indah, dan saya tidak melihat diri saya sebagai perempuan seperti itu," kata Nandita Banna.
Ia mulai berlatih untuk kontes kecantikan setelah melewati babak pertama karena tidak percaya diri akan terpilih. Namun, kerja kerasnya berbuah manis.
Direktur nasional Miss Universe Singapura Valerie Lim menyampaikan dalam sebuah pernyataan setelah final bahwa Nandita menonjol dengan menunjukkan apa artinya menjadi perempuan Singapura yang berdaya di zaman modern ini. Ia juga memuji Nandita memiliki kekuatan positif untuk kebaikan.
Nandita juga mengatakan bahwa rekan-rekan finalisnya sangat mendukung dirinya. Perempuan yang menempuh studi jurusan manajemen bisnis dan sistem informasi di Singapore Management University ini menambahkan bahwa dia sangat senang memiliki orang terdekat saat dia dinobatkan dalam siaran langsung secara daring.
Kemenangan Nandita Banna disambut bahagia oleh teman-teman dan keluarga. Ia dibanjiri ucapan selamat dan pesan-pesan yang begitu banyak sehingga belum sempat membalas semuanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lawan Rasisme
Terlepas dari dukungan yang luar biasa, Nandita mengungkapkan bahwa dia benar-benar melihat beberapa utas online yang "bisa menjadi sangat jahat". Ia menyebut, unggahan muncul setelah kemenangannya yang mempertanyakan kewarganegaraannya.
Orangtua Nandita berasal dar India, namun ia lahir dan dibesarkan di Singapura. Ia menyampaikan, ada beberapa orang Singapura yang berpikir ia tak sepenuhnya orang Singapura untuk mewakili negara tersebut, namun ia memilih tak berfokus pada hal itu.
"Karena saya tahu siapa saya. Dan saya tahu bahwa saya telah tinggal di Singapura sepanjang hidup saya, dan saya sangat menghormati negara ini," tambahnya.
Tak hanya melawan perangkap online xenofobia, Nandita juga seorang sukarelawan aktif di Care Corner Singapore. Ia mulai memanfaatkan platformnya untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah sosial lainnya selama masa jabatannya.
"Kami telah melihat bahwa selama setahun terakhir, ada sedikit peningkatan dalam kasus rasis. Dan sebagai perempuan berkulit cokelat, sangat menyedihkan melihat orang-orang di komunitas saya sedang menderita," kata Nandita yang punya prioritas utama mengatasi rasisme.
"Saya pikir saya ingin membuat warga Singapura lebih sadar bahwa kita adalah negara multikultural dan sangat beragam. Dan kita harus mulai memperlakukan semua orang secara setara," lanjutnya.
Advertisement
Fokus Nandita
Nandita menyampaikan, langkah ini dimulai dari tindakan sederhana seperti angkat bicara saat menyaksikan rasisme. Alasan lain yang dia sukai adalah keberlanjutan.
Selain menggunakan platformnya untuk menyoroti bisnis yang berkelanjutan, ia juga mendukung pertanian perkotaan dan penggunaan sumber energi alternatif seperti panel. Nandita berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengubah gaya hidup mereka.
"Saya ingin terus mengingatkan orang-orang bahwa setiap tindakan itu penting dan bahkan tindakan terkecil yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari mereka benar-benar dapat memberi dampak besar bagi Singapura," terangnya.
Infografis 10 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi
Advertisement