Liputan6.com, Jakarta - Gunungkidul di Yogyakarta memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik, salah satunya Puncak Segoro. Saat ini lokasi wisata itu sedang hits dan mulai banyak dikunjungi wisatawan.
"Peresmian Puncak Segoro dilakukan pada 17 Agustus 2019. Baru berjalan beberapa bulan terjadi, tapi kemudian terjadi pandemi Covid-19, kemudian diterapkannya PPKM. Jadi, baru dua bulan beroperasi lagi," ujar pendiri Puncak Segoro, Sumartono, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 12 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
Dinamakan Puncak Segoro, karena terdapat puncak dan "segoro" atau "laut". Dari sini, pengunjung bisa melihat laut Samudera Hindia yang membentang.
"Jika menghadap ke depan pengunjung dapat melihat keindahan laut, sedangkan ke belakang mereka bisa melihat kebun. Karena itu, Puncak Segoro mengutamakan keindahan alamnya," ujar Sumartono.
Selain itu, terdapat fasilitas lain yang bisa dinikmati pengunjung, yaitu kolam ikan air, yang diisi dengan hiu karang, pari, dan lain-lain. "Fasilitas yang lain adalah kolam renang. Dari kolam renang mereka bisa menikmati keindahan laut," imbuh dia yang menyebut setiap akhir pekan tempat dikunjungi sekitar 200 orang.
Saat ini di Puncak Segoro terdapat satu cliff bar. Pengunjung bisa makan snack, sedankan di resto mereka bisa makan nasi dengan lauk ikan yang didapat dari hasil tangkapan nelayan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Biaya
Makan dengan lauk ikan biayanya Rp30 ribu, sedang mereka yang memilih udang atau cumi dikenakan bayaran Rp40 ribu--Rp45 ribu. "Sambil makan mereka bisa menikmati pemandangan Samudera Hindia. Begitu juga saat pengunjung duduk di teras," katanya.
Sumartono berkata, saat ini pihaknya sedang melakukan penambahan dua vila baru. "Vila tersebut bisa diisi oleh empat orang dengan harga Rp750 bagi mereka yang ingin menginap," kata Sumartono.
Sementara bagi mereka yang hanya ingin menikmati keindahan Puncak Segoro dikenakan tiket masuk Rp25 ribu. Dengan harga tersebut mereka sudad dapat semua spot yang ada di sana.
"Mereka bisa foto-foto atau mau makan di resto atau di cliff bar yang sedang viral. Dengan tiket masuk itu, mereka bisa menikmati suasana di sini mulai buka pada pukul 08.00--17.00 WIB," imbuh dia.
Advertisement
Sertifikasi CHSE
Sumartono menjelaskan pihaknya menerapkan protokol kesehatan dan juga CHSE. Pihaknya sudah melakukan sertifikasi CHSE sebulan yang lalu.
"Tim audit sudah datang ke sini. Kami mendapat nilai 93 persen. Dalam CHSE itu sudah meliputi penerapan PeduliLindungi. Dalam CHSE itu memuat tentang hemat energi, juga pengukuran suhu badan petugas, jadi tak hanya pengunjung yang dicek suhu badannya," terang Sumartono.
Menurut Sumartono, pihaknya mendapat nilai 93 persen itu karena lupa mencantumkan tentang tanda bahaya gempa dan informasi tentang uang kembali. "Informasi-informasi itu saja yang belum ada. Saat ini kami sedang menunggu bukti sertifikasinya," imbuhnya.
Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi
Advertisement