Hong Kong Temukan Varian Omicron Transmisi Lokal, Klaster Restoran Diduga Jadi Penyebab

Dua pasien positif Covid-19 varian Omicron di Hong Kong diketahui makan di restoran di waktu yang sama.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 03 Jan 2022, 13:01 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 13:01 WIB
Hong Kong Temukan Varian Omicron Transmisi Lokal, Klaster Restoran Diduga Jadi Penyebab
Ilustrasi restoran. (dok. Jay Wennington/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Hong Kong memperketat perlintasan batasnya ternyata tak mampu menangkal kemunculan Covid-19 varian Omicron di sana. Bahkan, otoritas setempat sudah mendeteksi terjadi transmisi lokal dengan varian tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (3/1/2022), dua warga Hong Kong didiagnosis mengidap Covid-19, menandai penyebaran virus di tengah masyarakat pertama kali selama hampir tujuh bulan tanpa ada sejarah perjalanan ke luar negeri. Kedua kasus itu ternyata berhubungan dengan seorang kru pesawat yang dinyatakan positif mengidap Omicron usai pindah kota setelah terbang dari luar negeri.

Pasien pertama adalah pria berusia 76 tahun. Ia diketahui ayah dari kru pesawat yang dinyatakan positif Covid-19. Pejabat pemerintah mengungkapkan dalam jumpa pers Jumat, pekan lalu, sang ayah sempat makan siang bersama putranya dan seorang perempuan di Moon Palace, sebuah restoran tradisional Tiongkok di Kowloon Tong pada 27 Desember 2021. 

Sementara, pasien kedua adalah lelaki berusia 34 tahun yang juga makan di restoran yang sama. Ia duduk sekitar 10 meter dari posisi pasien pertama bersama tiga anggota keluarganya.

Temuan klaster Omicron transmisi lokal pertama itu memunculkan pertanyaan pada risiko strategi Nol Covid yang dijalankan otoritas Hong Kong. Strategi itu sebelumnya berhasil menekan kasus lokal terjadi sejak awal Juni 2021.

Kasus infeksi lain yang diyakini sebagai varian Omicron ditemukan pada seorang petugas darat yang bekerja di area terlarang di bandara. Ia bertugas mengecek boarding pass para pelancong yang akan berangkat, kata pejabat itu.

Kemampuan Hong Kong untuk melacak sumber infeksi menunjukkan bahwa belum ada wabah lokal yang meluas dengan mempertahankan pendekatan nol toleransi terhadap pandemi. Namun, risiko penyebaran Omicron mendorong para pejabat mewajibkan pengujian untuk semua orang yang tinggal orang yang tinggal di gedung yang sama dengan para pasien.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Infeksi di Antara Kru Pesawat

Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Sebelumnya, lima kru pesawat Cathay Pacific dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron saat kembali ke Hong Kong setelah bertugas. Beberapa dari mereka melanggar protokol dan gagal memenuhi aturan pengawasan medis.

General Manager bidang Hubungan Perusahaan Andy Wong, pada Jumat pekan lalu, menggambarkan tindakan mereka sangat mengecewakan. Wong pun meminta maaf dan mengatakan perusahaan akan segera melaksanakan tindakan pendisiplinan.

Para kru pesawat diwajibkan membatasi perjalanan ke luar mereka hanya untuk urusan penting saja selama tiga hari pertama setelah kembali dari dinas luar negeri. Namun, beberapa orang, termasuk mereka yang dinyatakan terinfeksi, malah pergi ke bar, restoran, dan tempat lainnya yang memicu kewajiban pengecekan ratusan penduduk kota.

Sekitar 200 orang diketahui berada di Moon Palace saat kru pesawat itu makan siang dengan ayahnya. Pejabat telah melacak dan mengetes sekitar 80 orang di antaranya. Hasil tes belum menemukan infeksi tambahan.

Kekhawatiran Pejabat

Hong Kong
Hong Kong New Year Countdown Celebrations 2021-Skyline-M+-West Kowloon - Kevin Mak. Courtesy of Herzog & de Meuron

Sementara itu, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menyampaikan ketidakpuasannya atas pelanggaran aturan yang dilakukan para kru Cathay Pacific. Sekretaris Pangan dan Kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengatakan, Lam telah meminta Cathay memperbaiki kesalahan itu.

Meski kebanyakan ancaman Covid-19 berasal dari penerbangan luar negeri, kru pesawat dikecualikan dari aturan karantina karena kekhawatiran akan berkurangnya SDM. Namun, pengecualian itu kini diubah. Pasalnya, Omicron berpotensi memicu gelombang ke-5 Covid-19 dengan kecepatan penyebarannya.

Upaya lain pun dilakukan untuk menekan penyebaran Omicron, termasuk kewajiban vaksinasi untuk lebih banyak kegiatan, termasuk memasuki semua tempat makan dalam ruang dan nonton bioskop. Semua orang dewasa yang memenuhi syarat diminta untuk disuntik booster mulai 1 Januari 2021 lantaran dua dosis vaksin terbukti belum mampu melawan infeksi Omicron. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 500 tempat tidur pasien tambahan sebagai antisipasi melonjaknya kasus infeksi baru.

Gejolak Panjang di Hong Kong

Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong
Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya