Taman Nasional Komodo Buka Kesempatan Magang dan Penelitian, Simak Syaratnya

Kesempatan magang dan penelitian diberikan Balai Taman Nasional Komodo guna mendukung peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dengan belajar langsung di alam.

oleh Putu Elmira diperbarui 02 Feb 2022, 22:44 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 21:02 WIB
Menikmati Eksotisme Pemandangan Alam Pulau Rinca
Pemandangan sebuah teluk di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Selain terkenal dengan komodonya, Pulau Rinca memiliki pemandangan alam yang indah dan memikat wisatawan. (Merdeka.com/Arie basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kesempatan magang dan penelitian dibuka oleh Balai Taman Nasional Komodo. Hal ini dilakukan guna mendukung peningkatan kualitas ilmu dan pengetahuan dengan belajar langsung di alam.

Berdasarkan keterangan dalam unggahan di akun Instagram resmi BTN Komodo, beberapa waktu lalu, Taman Nasional Komodo menekankan pentingnya interdisiplin keilmuan dan multikulturalisme untuk mengoptimalkan kualitas pengelolaan. "Kawasan ini tidak hanya membutuhkan kegiatan pendidikan dan pengetahuan di bidang kehutanan, namun juga berbagai bidang keilmuan lain," lanjut keterangan itu.

BTN Komodo mengaku akan menyeleksi ketat permohonan yang masuk. Hal tersebut guna mempertahankan kualitas, menyesuaikan kepentingan pengelolaan dan ketersediaan ruang.

"Biaya operasional magang dan penelitian menjadi tanggungjawab siswa/mahasiswa bersangkutan ya," lanjut BTN Komodo.

Dalam keterangan unggahan juga disebutkan kesempatan magang dan penelitian terbagi atas beberapa bidang. Sebut saja Kehutanan yang terdiri atas Manajemen Kawasan Konservasi, Manajemen Satwa Liar, Kebijakan Kehutanan dan Lingkungan, Ekologi Satwa Liar dan Tumbuhan, Perilaku Satwa Liar, Kualitas Pemanduan dan Interpretasi, juga Etika dan Psikologi Lingkungan.

Ada pula fokus lainnya yang meliputi Komunikasi dan Sains Lingkungan, Ekologi Hutan dan Dendrologi, Kebakaran Hutan, Silvika dan Silvikultur, Agroforestry, Pengaruh Hutan, Pemantauan Kesehatan Hutan, Hasil Hutan Bukan Kayu, Genetika Hutan, Entomologi, Teknologi Kehutanan dan Lingkungan, serta Pemetaan dan Analisis Spasial Hutan. Sedangkan untuk Perikanan dan Kelautan, fokusnya kepada Iktiologi dan Tingkah Laku Ikan, Oseanografi, Biologi Laut dan Perikanan, Sumber Daya Perikanan dan Kelautan, serta Ekologi Perairan Pesisir dan Laut Tropis.

Topik lain juga termasuk Kedokteran Hewan yang meliputi Parasitologi Veteriner, Zoonosis Satwa Liar, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Anatomi dan Fisiologi Satwa Liar, Pengelolaan Kesehatan Hewan dan Lingkungan, serta Patologi Satwa Liar. Untuk topik Ilmu Hukum termasuk Hukum Lingkungan, Sosiologi Hukum, Penegakan Hukum pada Kasus Perburuan Satwa Liar, serta Penegakan Hukum pada Kasus Kerusakan Ekosistem.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ragam Fokus

Melihat Interaksi Komodo dengan Manusia di Pulau Rinca
Komodo berkeliaran di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca dapat dijangkau selama dua jam dari Labuan Bajo dengan menggunakan perahu kayu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Dari Pariwisata dan Ekowisata terdapat fokus pada Strategi Pemasaran Destinasi Wisata Alam, Analisa Dampak Ekowisata, Strategi Pengembangan Desa Wisata, serta Strategi Penguatan Organisasi dan Kelembagaan. Untuk topik Komunikasi terdiri atas Ekologi Manusia, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, Gender dan Pembangunan, Sosiologi Pedesaan, serta Antropologi Sosial.

Terdapat pula topik Ilmu Ekonomi yang meliputi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Ekonomi Politik dan Kebijakan Sumber Daya Alam, Ekonomi Politik Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Ekonomi Lingkungan, Ekonomi Biodiversitas, Ekonomi Ekowisata, juga Ekonomi Sumber Daya Perikanan. Untuk mengikuti magang dan penelitian ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Peserta wajib menyertakan dokumen permohonan kegiatan magang atau penelitian oleh mahasiswa kepada BTN Komodo, seperti surat permohonan penelitian, proposal penelitian, kartu tanda pelajar atau kartu tanda mahasiswa, serta transkrip nilai perkuliahan. Permohonan yang disetujui akan diarahkan untuk presentasi secara online dan membuat Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) di Kantor BTN Komodo di Labuan Bajo.

Syarat-Syarat

Pink Beach
Jika Yunani punya Balos Lagoon sebagai pantai berpasir merah jambu, maka Indonesia memiliki Pink Beach yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo).

Dokumen tersebut wajib dikirimkan paling lambat tujuh hari kerja sebelum jadwal kedatangan ke alamat email komodonationalpark1980@gmail.com. Dasar aturan merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal PHKA No: P.7/IV-SET/2011 tentang Tata Cara Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam, dan Taman Buru.

Kebijakan ini diberlakukan bagi mahasiswa perguruan tinggi dalam negeri yang ingin meneliti di Taman Nasional Komodo. Dasar aturan tertera pada Permenhut No. 38 Tahun 2014 tentang Tata Cara Persyaratan Kegiatan Tertentu Pengenaan Tarif Rp0 di Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam, Taman Buru, dan Hutan Alam.

Kesempatan ini dibuka sepanjang tahun. Program ini terbuka juga untuk pascasarjana S2 dan S3.

Infografis Komodo dan Proyek Jurassic Park

Infografis Komodo dan Proyek Jurassic Park. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Komodo dan Proyek Jurassic Park. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya