Liputan6.com, Jakarta - Australia akan menyambut wisatawan asing dari seluruh negara untuk pertama kalinya dalam waktu hampir dua tahun lamanya. Pembukaan resmi Negeri Kanguru ditetapkan pada 21 Februari 2022, meski negeri itu juga sedang berhadapan dengan lonjakan kasus Omicron.
Australia akan mengizinkan turis asing yang telah divaksinasi Covid-19 penuh untuk berwisata di negara tersebut tanpa karantina. Selain itu, wisatawan harus menunjukkan bukti tes PCR atau tes rapid antigen negatif Covid-19 yang diambil dalam waktu 24 jam setelah keberangkatan mereka, Tourism Australia berbagi kepada Travel + Leisure, seperti dilansir Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Wisatawan akan dapat memasuki semua negara bagian di Australia tanpa karantina, kecuali Australia Barat. Wisatawan juga harus mendapatkan Electronic Travel Authority (ETA) yang dapat mereka ajukan secara online.
"Perubahan ini akan memastikan kami melindungi kesehatan warga Australia, sementara kami terus mengamankan pemulihan ekonomi kami," menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Scott Morrison.
"Pengumuman hari ini akan memberikan kepastian bagi industri pariwisata vital kami, dan memungkinkan mereka untuk mulai merencanakan, mempekerjakan, dan mempersiapkan pembukaan kembali kami," tambah pernyataan itu soal pembukaan Australia.
Pemerintah pusat terus bekerja dengan Negara Bagian dan Wilayah untuk memulai kembali industri pelayaran dengan aman. Keputusan itu muncul hanya beberapa hari setelah Morrison mengatakan ia bermaksud untuk membuka kembali sepenuhnya untuk pariwisata internasional di momen Paskah pada April 2022.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Omicron
Wisatawan yang tidak divaksinasi masih diwajibkan menjalankan protokol karantina dengan masa karantina sesuai aturan dari masing-masing negara bagian dan rata-rata menetapkan karantina selama 14 hari. Mereka membutuhkan dispensasi perjalanan yang valid untuk memasuki negara tersebut.
Saat ini, hanya kelompok orang tertentu, termasuk warga negara Australia, penduduk tetap, dan keluarga dekat mereka yang diizinkan masuk ke negara itu, menurut Departemen Dalam Negeri. Australia juga menyambut wisatawan yang divaksinasi dari negara-negara tertentu untuk tiba tanpa karantina, seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
Dikutip dari AlJazeera, 79 persen penduduk Australia saat ini sudah menerima dua dosis vaksin Covid-10. Negara itu mendorong percepatan vaksinasi untuk menkan penyebaran Omicron yang mendominasi kasus infeksi Covid-19 di sana.
Pada minggu lalu, jumlah kasus baru dan pasien yang dirawat menurun. Australia melaporkan lebih dari 23 ribu kasus baru tercatat pada Senin, 7 Februari 2022. Angka tersebut merupakan yang terendah pada tahun ini, dengan puncaknya terjadi pada bulan lalu dengan 150 ribu kasus. Total sekitar 2,4 juta kasus tercatat sejak Omicron terdeteksi di Australia pada November 2021.Â
Advertisement
Dului Selandia Baru
Managing Director Tourism Australia Phillipa Harrison dalam pernyataannya menyebut rencana pembukaan ini sebagai langkah penting dalam membangun kembali kunjungan internasional dari pasar pariwisata internasional Australia di seluruh dunia. Australia telah lama menjadi tujuan wisata outbound yang populer bagi wisatawan Amerika Serikat.
Australia telah menyambut hampir 580 ribu orang di perbatasannya. Penyambutan ini sejak pemerintah setempat pertama kali mulai melonggarkan pembatasan pada November 2021, menurut kantor Morrison.
Keputusan Australia untuk membuka perbatasannya datang ketika negara tetangga Selandia Baru menyusun rencana pembukaan kembali bertahap dengan tujuan pertama menyambut para wisatawan yang divaksinasi penuh pada Juli 2022. Namun, pihaknya mengharuskan wisatawan untuk isolasi mandiri selama 10 hari setelah kedatangan.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement