Syarat Turis Asing Tak Perlu Tes Covid-19 Saat Berwisata ke Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mencabut kewajiban melaksanakan tes Covid-19 bagi turis asing dan mereka yang tiba dari luar negeri sejak Minggu, 12 Juni 2022.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Jun 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2022, 12:02 WIB
AS Longarkan Pembatasan Perjalanan Virus Corona
Wisatawan keluar dari pintu kedatangan Internasional di Bandara Miami, Florida, Senin (20/9/2021). Amerika Serikat akan mencabut larangan perjalanan covid-19 pada semua penumpang udara yang sudah divaksin lengkap dan menjalani tes serta pelacakan kontak pada November. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat  (AS) resmi mencabut kewajiban tes Covid-19 untuk seluruh turis asing dan pendatang dari luar negeri yang masuk lewat jalur udara. Kebijakan itu berlaku sejak Minggu, 12 Juni 2022.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut perubahan kebijakan itu sebagai 'fase baru' pandemi Covid-19. 'Distribusi vaksin Covid-19 yang sangat efektif secara luas, ketersediaan terapi yang efektif, dan peningkatan tingkat kekebalan yang disebabkan oleh vaksin dan infeksi pada tingkat populasi di Amerika Serikat', semuanya telah membantu menurunkan risiko penyakit parah dan kematian, kata CDC.

Perubahan kebijakan secara drastis itu kerap membingungkan para pelancong dari seluruh dunia. Maka, panduan berikut diharapkan bisa membantu memahami aturan baru. 

Menyusul pencabutan kewajiban tes Covid-19, para turis yang masuk dalam penerbangan yang menuju Amerika Serikat dari luar negeri sejak 12 Juni 2022, tidak lagi diminta untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19. Begitu pula yang baru pulih dari Covid-19. Sebelumnya, para pelaku perjalanan internasional diminta untuk menunjukkan dokumen yang menyatakan telah pulih dari penyakit itu minimal dalam 90 hari terakhir.

Meski begitu, bukan berarti pelonggaran tersebut berlaku tanpa syarat. Otoritas AS mewajibkan semua pelaku perjalanan luar negeri harus sudah divaksinasi komplet. Aturan berlaku bagi turis asing yang berusia 18 tahun ke atas, juga warga negara AS, pemegang izin tinggal tetap dan imigran. Sementara, anak berusia 17 tahun ke bawah tidak diwajibkan divaksinasi Covid-19.

Lalu, bagaimana dengan pelancong yang belum divaksinasi? Dikutip dari laman CNN, Senin (13/6/2022), turis asing itu tetap wajib menunjukkan hasil negatif tes Covid-19. Sementara, warga AS yang memasuki negaranya tidak diwajibkan sudah divaksin Covid-19.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Aturan Bisa Berubah

FOTO: Vaksinasi COVID-19 untuk Anak-Anak
Pensiunan perawat Jill Rill (kanan) membalut Jackson Stukus, 11, usai dia menerima vaksin COVID-19 Pfizer di Franklin County, Rumah Sakit Anak Nasional, Columbus, Ohio, Amerika Serikat, 3 November 2021. AS gelar vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia 5-11 tahun. (AP Photo/Paul Vernon)

Meski demikian, aturan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. "CDC akan terus mengevaluasi ilmu pengetahuan dan kondisi pandemi terbaru, dan akan mengkaji kembali aturan tes Covid-19 bila situasi berubah," kata CDC dalam pernyataan mereka.

CDC juga merekomendasikan agar para pelancong tetap memperbarui vaksinasi mereka, dan melakukan pengujian sebelum dan sesudah perjalanan, khususnya bila diketahui mereka terpapar dengan seseorang yang terinfeksi. CDC juga merekomendasikan semua orang tetap memakai masker mereka saat berada di transportasi publik, meski pemakaiannya kini tak lagi diwajibkan.

Di sisi lain, perubahan aturan itu hanya berlaku untuk yang tiba di AS lewat jalur udara. Tes Covid-19 selama ini tidak diberlakukan untuk mereka yang tiba di AS via jalur darat dan jalur laut. Namun, pelancong asing yang berusia 18 tahun diwajibkan sudah divaksinasi penuh saat memasuki wilayah Paman Sam.

Pencabutan kewajiban tes Covid-19 itu disambut baik kalangan medis. Analis kesehatan CNN Dr. Leana Wen mengatakan pengujian Covid-19 itu sebenarnya tidak banyak membantu untuk mencegah virus corona keluar atau masuk ke AS. "Malah menciptakan penghalang besar bagi orang-orang yang ingin bepergian ke luar negeri dan kembali," kata Wen, via email.

"Tentu saja jika orang memiliki gejala atau terpapar saat bepergian, mereka perlu dites, dan jika mereka positif, wajib mengikuti pedoman isolasi CDC," sambung Wen.

Disambut Baik

Jutaan Warga AS Bepergian untuk Thanksgiving
Seorang pelancong menunggu untuk check-in di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, 23 November 2020. Sekitar 1 juta orang Amerika memadati bandara dan pesawat menjelang libur Thanksgiving pekan ini bahkan saat kematian akibat COVID-19 melonjak. (AP Photo/Jae C. Hong)

Dikutip dari BBC, kebijakan itu mendatangkan angin segar pada sektor perjalanan di AS yang kembali menggeliat seiring pelonggaran situasi pandemi. Presiden Asosiasi Perjalanan AS, Roger Dow menyebut perubahan kebijakan itu akan 'mengakselerasi pemulihan industri travel AS', sementara IATA mengatakan itu sebagai 'kabar baik' karena kebijakan yang 'tidak efektif' itu dicabut.

Salah satu maskapai, Virgin Atlantic juga menyambut baik langkah tersebut. Maskapai mengatakan itu akan 'meningkatkan kepercayaan diri pelanggan bahkan lebih jauh dan mendorong kebangkitan kembali perjalanan transatlantik pada musim panas ini'.

AS dinilai tertinggal di belakang negara-negara lain dalam mengevaluasi kembali kebijakan pengujian. Inggris menghapus semua persyaratan tes Covid-19 untuk perjalanan pada Maret, seperti yang dilakukan Kanada.

Italia mengakhiri persyaratan pengujiannya bulan ini. Pada Jumat lalu, Kanada juga mengatakan akan menghentikan pengujian Covid secara acak di bandara selama sisa Juni untuk mengurangi waktu tunggu bagi para pelancong.

Jumlah kasus Covid-19 di AS menurun drastis sejak Januari 2022, meski kurvanya mulai naik lagi dalam beberapa minggu terakhir. Angka kematian tetap lebih rendah dibandingkan awal pandemi karena dampak program vaksinasi.

Situasi di Indonesia

Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno Weekly Press Briefing (Liputan6.com/Komarudin)

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat mewaspadai temuan sub-varian omicron BA.4 dan BA.5 yang dikonfirmasi sudah masuk Indonesia, khususnya di Bali. "Ini yang sekarang kita evaluasi dan tentunya menunggu identifikasi dari para ahli Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19, kita menunggu," ujar Menparekraf Sandiaga Uno usai menghadiri pawai kesenian "Pesta Kesenian Bali" di kawasan Lapangan Puputan Niti Mandala, Denpasar, Minggu, 12 Juni 2022.

Menparekraf meminta masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah. Dengan disiplin, ia optimistis Indonesia bisa melewati situasi tersebut. "Saya sampaikan selalu kita harus menjaga momentum kebangkitan ini dengan memastikan kewaspadaan kita sesuai arahan pemerintah bagaimana varian baru ini harus kita sikapi agar pandemi tetap terkendali," kata dia.

Saat ini, pergerakan wisatawan nusantara ke Bali sudah mencapai 70 persen dan wisatawan mancanegara sekitar 30 persen. 

"Ini yang kita akan genjot di akhir tahun mudah-mudahan wisatawan nusantara balik 100 persen sebelum angka pandemi atau pada 2019 dan mudah-mudahan bisa mencapai 50 sampai 70 persen untuk wisatawan mancanegara. Harapannya 1,1 juta lapangan kerja tercipta sebagai bagian dari kepulihan ekonomi kita," kata Menparekraf Sandiaga.

Infografis Boleh Lepas Masker Kode Keras Pandemi ke Endemi Covid-19
Infografis Boleh Lepas Masker Kode Keras Pandemi ke Endemi Covid-19 (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya