Sinopsis Naga Naga Naga, Konflik 3 Generasi

Liputan6.com, Jakarta - Film Naga Naga Naga telah tayang di bioskop pada Kamis, 16 Juni 2022. Film yang disutradarai oleh Deddy Mizwar ini adalah sekuel film Nagabonar Jadi 2.

Film Naga Naga Naga dibintangi oleh tokoh utama yang meliputi Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, dan Cut Beby Tshabina. Selain itu, film ini juga menampilkan akting dari sederet bintang, seperti Darius Sinathrya, Ulli Herdiansyah, Zsa Zsa Utari, Mike Lucock, Miing Bagito, dan Eko Patrio.

Dikutip dari laman resmi Lembaga Sensor Film atau LSF, Jumat (17/6/2022), Nagabonar Jadi 2 pada 2007 meraih sukses menjadi film Indonesia terlalis tahun itu dengan meraih penjualan tiket 2,4 juta penonton. Di film Naga Naga Naga akan menyuguhkan drama berbalut komedi ringan yang menghibur.

LSF mengklasifikasikan film drama ini untuk 13 tahun keatas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Lantas, bagaimana sinopsis Naga Naga Naga? Bonaga (Tora Sudiro) dan Monita (Wulan Guritno) adalah sepasang suami istri yang tengah menikmati masa kesuksesan mereka.

Pasangan ini dihadapkan dengan masalah pendidikan putri mereka satu-satunya, yakni Monaga (Cut Beby Tshabina), yang dikeluarkan dari sekolahnya. Kakeknya, Naga (Deddy Mizwar) akhirnya terlibat dalam masalah sang cucu untuk mendapatkan sekolah baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Di tengah masalah pendidikan yang dihadapi Monaga, pertemuannya dengan seorang anak jalanan bernama Nira (Zsa Zsa Utari) menjadi semangat tersendiri bagi Monaga untuk bersekolah. Ada beragam hambatan dan pertentangan opini pada keberlanjutan pendidikan Monaga.

Cinta yang berlebihan Naga pada cucunya membuat masalah kian pelik. Konflik yang terjadi dalam tiga generasi ini membuat Bonaga terhimpit di antara keinginan istri, anak, dan bapaknya.

Dikutip dari Showbiz Liputan6.com, Nagabonar selama ini identik dengan citra laki-laki cinta Tanah Air. Namun tidak dengan film, Naga Naga Naga yang menghadirkan karakter Monaga.

Deddy Mizwar mengungkapkan Monaga adalah generasi ketiga dalam keluarga jenderal sekaligus mantan pencopet itu. "Jadi Naga Naga Naga ini sifat, visi, dan spirit. Ia tidak terbatas harus laki-laki," terangnya.

"Jadi, perempuan, tua muda, remaja, yang penting punya rasa cinta kepada negeri dan sesama. Gennya sama, tidurnya pun sama, merem saja sama gerakannya," tambahnya.

Ada tiga alasan hingga akhirnya Beby Tsabina dipercaya memerankan karakter Monaga. "Pertama, kalau casting kan mempertimbangkan fisik. Sesuai enggak dengan orangtuanya. Lihat saja, opungnya ganteng begini. Cakeplah. Kemudian bapaknya Tora, mamanya Wulan," kata Deddy Mizwar.

Kedua, kemampuan akting Beby Tsabina terbilang meyakinankan. "Terakhir, semangatnya. Saya lebih baik bekerja sama dengan orang yang bersemangat tinggi daripada berbakat tinggi tapi enggak bersemangat," tambahnya.

Deddy juga menjelaskan mencari aktris muda bukan hal yang mudah. "Susah itu. Hari terakhir baru dapat. Dia latihan bola dua minggu. Memang harus begitu, agak tomboi sedikit. Syutingnya 18 hari. Tahun 2020, November," terang Deddy Mizwar.

Sementara, Naga Naga Naga menandai kerja sama rumah produksi Citra Sinema milik Deddy Mizwar dengan MD Pictures-nya Manoj Punjabi. Dalam sesi interviu dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, beberapa waktu lalu, Manoj Punjabi mengakui Nagabonar intellectual property (IP) besar.

"Saya tahu, saya mau banting kepala apapun MD enggak mungkin bisa produksi itu. Kita harus tahu kelebihan satu sama lain. Penting sekali kolaborasi ini, saya melihat ada value besar. Buat saya, ini IP besar sekali," katanya.

Manoj Punjabi tersanjung dipinang seniman lintas generasi tersebut. Ia ingat, kali pertama Nagabonar menyapa bioskop usianya baru 15 tahun. Dibesarkan oleh keluarga pencinta film, Manoj Punjabi jatuh hati pada tema dan kualitas Nagabonar (1987).

"Kami menonton dan suka. Tapi pas Nagabonar Jadi 2, lebih relatable. Karakternya sesuai dengan saya. Nasionalismenya tinggi, kuat, dan semuanya lengkap," kata Manoj Punjabi.

Lewat Nagabonar dan sekuelnya, Deddy Mizwar menuangkan kecerdasan dari aspek akting, penceritaan, produksi hingga penyutradaraan. Dengan gaya bertutur yang renyah sekaligus dalam, film ini membakar semangat cinta Tanah Air di hati penonton.

"Passion-nya Pak Deddy, saya hanya ikut. Value saya hanya 0,01 persen ha ha ha,” ujar Manoj Punjabi merendah. “Tapi semangatnya mahal di sini. Semangat dan kerja sama ini supaya lebih berani, beda, membantu ekosistem film Indonesia. Kalau berkolaborasi kan jadi lebih kuat," jelas Manoj Punjabi.