Liputan6.com, Jakarta - Enam pendaki dikabarkan meninggal dunia saat mereka mendaki Gunung Klyuchevksaya Sopka di timur jauh Rusia. Tak hanya itu, enam pendaki lainnyya diyakini masih terlantar pada Minggu, 4 September 2022, setelah angin beku menghambat upaya pencarian.
Rombongan pendaki gunung terdiri dari 12 orang, termasuk dua pemandu, mulai mendaki gunung berapi setinggi 15.597 kaki itu pada Selasa, 30 Agustus 2022. Mereka kemudian mengalami masalah pada Sabtu, 3 September 2022, saat beberapa anggota rombongan terjatuh ke ketinggian di ketinggian hampir 13.800 kaki hingga meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Otoritas setempat, dikutip dari laman NYPost, Senin (5/9/2022), menyebut salah seorang di antara pendaki diduga mengalami patah tulang. Tim penyelamat yang berusaha menjangkau mereka kemarin, terpaksa kembali karena angin kencang membuat helikopter yang membawa mereka kesulitan mendarat.
"Mereka dijadwalkan untuk mendarat di ketinggian 10.800 kaki, tetapi karena angin kencang dengan kecepatan 67 mil per jam, mereka gagal melakukannya, meskipun dua upaya dilakukan dalam beberapa jam kemudian," kata perwakilan tim penyelamat.
Suhu di pegunungan itu bisa mencapai minus 14 derajat celcius pada malam hari. Tatyana Yukhmanova, perwakilan otoritas pertahanan sipil setempat, mengatakan bahwa tim penyelamat akan mencoba menjangkau kelompok itu lagi hari ini jika kondisi cuaca memungkinkan.
Klyuchevskaya Sopka adalah gunung tertinggi dari lebih dari 160 gunung berapi yang puncak bersaljunya menjulang di atas semenanjung Kamchatka Rusia. Gunung ini merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar karena keindahan alamnya yang luar biasa.
Tim penyelamat memperingatkan bahwa gunung, yang terdiri dari gundukan batuan vulkanik yang bercampur dengan salju dan es, dianggap sangat berbahaya bagi pendaki karena ketinggiannya dan risiko letusan gunung berapi.
Pendaki Asing Jatuh di Rinjani
Di tempat berbeda, pendaki asal Portugal berkebangsaan Israel terjatuh di kawah Puncak Rinjani. Kecelakaan itu terjadi sesaat setelah pria bernama Boaz Bar Anan itu berswafoto di tepi jurang Puncak Rinjani.
Kabar tentang penanganan kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani ini dibagikan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dalam keterangan pada Jumat, 19 Agustus 2022. Dalam siaran pers itu juga disampaikan kronologi hingga penanganan yang dilakukan.
Kronologi bermula pada Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 07.18 WITA pihaknya mendapat laporan dari Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani Sembalun bahwa Trekking Organize (TO) atas nama Rudy Trekker menginformasikan salah satu kliennya terjatuh di Puncak Rinjani.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 05.30 WITA. Saat insiden nahas itu terjadi, pemandu juga membawa dua tamu lain yang akhirnya dibawa turun oleh pemandu bernama Bullah.
"Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah danau Segara Anak, jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan korban diperkirakan meninggal dunia," bunyi siaran pers yang juga diunggah melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Advertisement
Proses Evakuasi
Tim SAR Gunung Rinjani sempat kesulitan mengevakuasi jenazah Bar Anan, baik karena faktor cuaca dan medan bebatuan. "Dalam proses evakuasi, tim mengalami kendala cuaca seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh," bunyi keterangan yang dirilis.
Hingga Minggu, 21 Agustus 2022, tim penyelamat belum berhasil mengevakuasi jenazal pendaki tersebut. Tim melanjutkan upaya evakuasi pada Senin, 22 Agustus 2022. Proses penyelamatan dimulai sejak pukul 03.00 WITA ke puncak Gunung Rinjani. Tim tiba di puncak pada pukul 09.45 WITA dan segera menyiapkan peralatan untuk membawa turun jenazah.
"Pukul 14.22 WITA korban berhasil dievakuasi menuju Puncak Rinjani, kemudian dilakukan packing ulang jenazah. Pukul 15.05 WITA jenazah beserta tim bergerak turun menuju pelawangan Sembalun selanjutnya menuju Posko Evakuasi di Sembalun," lanjut keterangan pers tertulis.
Pihak taman nasional berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga jenazah korban berhasil dievakuasi. Melalui unggahan di Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga dibagikan video singkat jenazah dibawa ke rumah sakit.
"Semeton Rinjani, Malam ini (Senin 22 Agustus 2022) pukul sekitar 23.30 WITA Jenazah Korban Kecelakan Pendakian tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB Mataram dan langsung diserahterimakan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Kepada Pihak Rumah Sakit Bhayangkara," bunyi keterangan unggahan itu.
Berkewarganegaraan Ganda
Meninggalnya pendaki asal Israel yang jatuh di kawah Puncak Rinjani menjadi sorotan warga Indonesia. Pasalnya, korban bernama bisa masuk ke Tanah Air, padahal RI-Israel tak ada hubungan diplomatik.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah merespons bahwa korban ini bisa masuk ke Indonesia lantaran menggunakan paspor Portugal. "Almarhum masuk ke Indonesia menggunakan paspor Portugal," ujar Teuku Faizasyah, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.
Faizasyah menjelaskan bahwa banyak warga negara Israel yang berkewarganegaraan ganda. Status itu memungkinkan Boaz Bar Anan bisa masuk ke Indonesia. Jenazah pendaki yang disebutkan berasal dari Portugal, yang terjatuh di kawah Gunung Rinjani berhasil dievakuasi pada Senin, 22 Agustus 2022.
Sebelumnya, Tim SAR Gunung Rinjani sempat kesulitan mengevakuasi jenazah Boaz Bar Anan, baik karena faktor cuaca dan medan bebatuan. Selama proses evakuasi berlangsung, para pendaki hanya diperbolehkan sampai Plawangan Sembalun, sedangkan jalur menuju Puncak Rinjani untuk sementara ditutup.
Advertisement