Indonesia Penghasil Kopi Terbesar Keempat di Dunia, Profesi Barista Makin Berperan Besar

Sejak pertama kali Starbucks hadir di Indonesia mereka melihat adanya potensi pada barista yang punya kemampuan, keterampilan serta talenta luar biasa.

oleh Henry diperbarui 09 Okt 2022, 19:01 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 19:01 WIB
Ilustrasi barista
Ilustrasi barista (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah hiatus selama dua tahun karena pandemi, Starbucks kembali mengadakan kompetisi Barista Championship di Indonesia tahun ini. Melalui serangkaian proses seleksi ketat selama tiga bulan, akhirnya terpilih tiga finalis barista terbaik yang telah menunjukkan keahliannya dalam menyajikan kreasi minuman kopi.

Kompetisi ini sudah diadakan sejak 2015 di Indonesia dan telah menjadi ajang bagi barista Starbucks untuk menampilkan gairah tentang kopi dan keahlian mereka.  Ada tiga pilar esensial bagi Starbucks yaitu people, planet, coffee, dan itu jadi dasar untuk menemukan orang-orang memiliki keterampilan yang mumpuni di balik kopi yang tersaji.

Kompetisi Starbucks Barista Championship (SBC) tahun ini diikuti oleh lebih dari 500 partner (sebutan untuk karyawan Starbucks) dari seluruh wilayah di Indonesia.  Ajang ini akhirnya dimenangkan oleh Cava Timotius Sedayu Bramono setelah melalui persaingan yang cukup kompetitif.

Anthony McEvoy selaku pemimpin PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia mengatakan, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia dan kopi telah berperan cukup besar di tengah kehidupan sebagian masyarakat, termasuk profesi sebagai seorang barista.  Sejak pertama kali Starbucks hadir di Indonesia pada 2002, perusahaan melihat adanya potensi pada barista yang punya kemampuan, keterampilan serta talenta luar biasa.

"Kami menyaring yang terbaik dari seluruh daerah. Ajang ini sendiri adalah sebuah sarana bagi partner kami untuk dapat mengasah dan menampilkan kemampuan terbaiknya. Sebagai pemimpin, tentunya saya bangga dengan pencapaian mereka ini dan semoga bisa terus maju di tingkat internasional yang akan mengharumkan nama bangsa," tuturnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Tiga barista Starbucks yang maju ke babak final adalah Cava Timotius Sedayu Bramono dari Starbucks Reserve Dewata Bali, Hadiannisa Cahyani dari Starbucks Gajah Mada Semarang, dan Yohannes dari Starbucks Mall Puri Indah Jakarta. Ketiga barista berprestasi ini unjuk keterampilan dan kompetensi mereka dalam tiga aspek penilaian dalam pembuatan Espresso Beverage dengan teknik Pour Over, Latte Art, dan Signature Beverage.

 

4 Tahap Kompetisi

Indonesia Penghasil Kopi Terbesar Keempat di Dunia, Profesi Barista Makin Berperan Besar
Indonesia Penghasil Kopi Terbesar Keempat di Dunia, Profesi Barista Makin Berperan Besar.  foto: PT Sari Coffee Indonesia

"Saya benar-benar bersyukur dan tidak menyangka bisa melangkah sampai sejauh ini. Ini sebuah kehormatan bagi saya dan saya percaya bahwa dengan kekuatan doa, dukungan dari orang-orang terdekat, serta usaha maksimal yang dilakukan bisa membawa siapapun menuju tempat tertinggi, termasuk saya di hari ini," harap Cava Timotius Sedayu.

"Semoga kedepannya saya bisa mengikuti ajang kompetisi di tingkat internasional dan membawa kebanggan untuk Indonesia," tambahnya.  Sebelumnya para Coffee Master harus melalui empat tahap dalam kompetisi:

Tingkat Store – Lebih dari 500 Coffee Master harus berkompetisi untuk menjadi representatif gerai mereka.

Tingkat District – 55 Coffee Masters dari masing-masing distrik akan melanjutkan kompetisi di tingkat ini.

Tingkat Regional – 7 finalis akan dipilih di tingkat regional untuk melaju ke babak akhir.

Grand Final – 3 finalis terbaik akan berkompetisi untuk memperebutkan gelar Starbucks Barista Champion – Indonesia 2022.

 

Berikut Profil Tiga Finalis Starbucks Barista Championship

Cava Timotius Sedayu Bramono

Barista yang biasa dipanggil Cava ini bergabung di Starbucks sejak 2018 dan berhasil menjadi perwakilan Region 5 di SBC Indonesia 2022. Barista berprestasi ini merupakan salah satu pemenang Barista Idol 2021, dan di tahun yang sama, ia juga mendapat kesempatan untuk menjadi Coffee Experience Specialist/Coffee Roaster di Starbucks Reserve Dewata.

Di Starbucks, ia merasa menemukan banyak peluang baru dan tim yang sangat mendukung untuk belajar tentang kopi. SBC tahun ini membuatnya sangat termotivasi karena ia ingin membagikan pengalaman dan inspirasi yang ia dapatkan selama di Bali kepada semua partner di Indonesia.

Untuk SBC, barista pecinta Cold Brew ini memberikan konsep yang akan membawa audiens jalan-jalan ke beberapa area di Indonesia. Ia memulai presentasi dari barat Indonesia dengan mengangkat pentingnya peran Farmer Support Center di Sumatra lewat kopi yang ia sajikan menggunakan teknik pour over.

Pindah ke tengah, ia mengangkat Coffee Experience Center di Bali dengan memperkenalkan signature beverage “the Specialist” yang merupakan campuran dari kopi Indonesia-Aceh, sirup bunga cempaka dan botanical liquid dari enam rempah-rempah. Terakhir, ia mengangkat dua gerai yang baru saja dibuka di Tanah Papua dalam balutan latte art.

Meracik Kopi Sambil Bernyanyi

Starbucks Jayapura
Kehadiran Starbucks di Papua ditandai dengan kehadiran dua gerai baru.

Hadiannisa Cahyani

Barista cantik yang biasa dipanggil Kaiya ini sudah bergabung di Starbucks sejak 2019. Ia merupakan perwakilan Region 3 dan dengan bangga membawa harum kota Semarang di kompetisi ini. Sifat impulsifnya dalam mengambil tantangan dari salah satu sahabat yang juga partner membawanya jauh untuk membuktikan diri di kompetisi. Tak disangka, setelah melewati seleksi, wanita yang pernah tinggal di Jerman malah menyadari jika ternyata harapan semua orang bisa dilaluinya dengan memberikan yang terbaik.

Di SBC tahun ini, Kaiya mengangkat “Identitas” sebagai tema besar – di mana ia mulai menyadari bahwa jati dirinya sebagai warga Indonesia dari kecil hingga dewasa ternyata sejalan dengan nilai-nilai yang ia jalankan ketika menjadi barista di Starbucks. Uniknya, dia menyanyikan lagu 'Padang Bulan' dari Jawa Tengah sambil ber-latte art.

Yohannes

Meski baru bergabung dengan Starbucks pada Januari 2022, tapi hal ini tidak menghalangi Yohannes untuk terus belajar dan berkompetisi hingga akhirnya berhasil menjadi salah satu finalis SBC Indonesia 2022 mewakili Region 2. Motivasi awal barista dari Starbucks Mall Puri Indah Jakarta ini untuk mengikuti kompetisi sebenarnya untuk meningkatkan social skill karena ia merasa kesulitan untuk bersosialisasi dan terkoneksi dengan orang-orang baru.

Teman-teman sesama baristalah yang akhirnya mendorong pecinta Cold Brew dengan extra shot ini untuk ikut SBC karena kompetisi ini bisa melatihnya yang sering merasa demam panggung.  Untuk kompetisi, Yohannes merasa telah menemukan bahwa service dan hospitality adalah passion-nya.

Dan menurutnya, passion yang dipadukan dengan dedikasi akan menjadi obsesi positif yang bisa membawanya berkembang. Barista yang pernah tinggal di Papua ini merasa bahwa kecintaannya untuk memasak di Papua dengan bahan-bahan eksotis membuka palet rasa pada lidahnya yang eksploratif.

20 Tahun Starbucks di Indonesia

Pria Traktir Temannya yang Belum Pernah Minum di Starbucks
Pria Traktir Temannya yang Belum Pernah Minum di Starbucks. (dok.Twitter @izzubanana/https://twitter.com/izzubanana/status/1270874264325902337/Henry)

Sejak pembukaan gerai pertama di Plaza Indonesia 20 tahun lalu, Starbucks Indonesia telah berekspansi ke 41 kota, dengan lebih dari 4.300 mitra dengan bangga mengenakan apron hijau. Mereka menawarkan banyak cara bagi pelanggan untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman mereka melalui secangkir kopi Starbucks.

Dalam misinya untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang yang terhubung dengan Starbucks, perusahaan berusaha untuk menciptakan dampak positif dalam komunitas yang dilayaninya.  Pada 2020, Starbucks membuka Community Store pertama di lingkungan Tanah Abang Jakarta Pusat, untuk menciptakan peluang pendidikan bagi kaum muda di Tanah Abang. Inisiatif itu diikuti oleh Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) dalam mendukung pemberdayaan kaum muda.

Bekerja sama dengan Farmers Support Center di Berastagi, Sumatera Utara, lebih dari 500.000 benih kopi telah disumbangkan kepada petani kopi melalui program Art in the Cup. Dan sebagai apresiasi kepada para responden garis depan wabah Covid-19, lebih dari 50.000 cangkir minuman telah disumbangkan ke rumah sakit dan pusat vaksinasi.

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya