Liputan6.com, Jakarta - Masjid Raya Al Jabbar akhirnya diresmikan pada hari ini, Jumat (30/12/2022). Masjid milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu bakal diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan dihadiri undangan sejak pukul 8 pagi.
"Mohon maaf atas kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan selama kegiatan peresmian Masjid Raya Al Jabbar, esok hari," demikian keterangan yang dikutip dari akun Instagram @humas_jabar, Jumat (30/12/2022).
Advertisement
Baca Juga
Pihak panitia menyiapkan skema keluar masuk masjid untuk mengatur lalu lintas. Ada tiga akses untuk menuju masjid, yakni Summarecon yang diperuntukkan pemegang kartu undangan biru, serta Jalan Cimincrang dan Jalan Gedebage Selatan untuk pemegang kartu undangan warna lain dan umum.
Akses keluar masuk Masjid Al Jabbar pada hari ini menggunakan ruas Jalan Gedebage Selatan - Sarana Olahraga (SOR) GBLA. Seluruh pemegang undangan berwarna putih, hijau, dan kuning diwajibkan memarkirkan kendaraannya di area Stadion GBLA dengan pembagian kendaraan pemilik undangan kuning masuk lewat Gerbang Biru, sedangkan putih dan hijau masuk lewat Gerbang Merah.
"Kendaraan shuttle akan mengantarkan menuju Masjid Al Jabbar dari area parkir," sambung keterangan itu.
Warga umum juga bisa mengunjungi Masjid Al-Jabbar di hari peresmian asalkan sudah meregistrasi diri lewat aplikasi Sapa Warga. Panitia membatasi kuota hanya 3000 pendaftar per sesi. Sesi umum dibuka mulai dari pukul 15.30--19.30 WIB.
"Satu pendaftar berlaku untuk satu undangan dan hanya dapat memilih satu sesi acara. Setelah terdaftar, kamu akan menerima SMS berisi undangan resmi beserta link untuk mendapatkan QR code. QR code wajib ditunjukkan saat akan masuk," jelas admin akun tersebut dalam unggahan berbeda.
Dirancang Ridwan Kamil
Masjid Raya Al Jabbar merupakan rancangan Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Disebut juga Masjid Terapung Gedebage, masjid mengandung filosofi dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al Jabbar yang artinya Maha Perkasa. Proses pembangunan masjid ini tentu dilatarbelakangi oleh gotong royong atau kerukunan untuk bergerak hingga bisa berdiri kokoh dan tegak.
Proses pembangunannya memakan waktu cukup lama, yaitu hampir tujuh tahun. Perancangan hingga pembangunan masjid Raya Al Jabbar sempat diterpa Pandemi Covid-19 yang memaksa penundaan pembangunan tersebut hingga target selesai pada 2020 pun kian mundur ke 2022 saat ini.
Dilansir dari akun Instagram @humas_jabar Selasa 27 Desember 2022, simak tujuh tahun perjalanan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
1. 2015-2017: Proses perancangan (desain) Masjid Al Jabbar oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
2. 2017: Pada tahun tersebut merupakan proses pembebasan lahan dan peletakan batu pertama di Masjid Raya Al Jabbar (29 Desember 2017) dan memulai awal pembangunan.
3. 2018: Tahap I Pembangunan, meliputi:
1. Bangunan utama Masjid Raya Al Jabbar, luasnya 99 m x 99 m
2. Penutup Atap Kubah Utama menggunakan 6.136 lembar kaca
3. Disusun seperti sisik ikan, kubah akan berwarna-warni/ nantinya
4. 88 Canopy pada atap kubah utama
5. Rangka Minaret yang tingginya 99 m
6. Plaza luar untuk area terbuka
7. Instalasi WTP.
Advertisement
Proses Pembangunan
4. 2019: Tahap II Pembangunan, meliputi:
1. Pembangunan Struktur Jembatan, Struktur Kolam Reflektif, dan Struktur Plaza Bundar
2. Pemasangan lantai/keramik di lantai dasar
3. Pemasangan Plafond di lantai dasar
4. Perbaikan Ramp untuk difabel
lS, Site Development
6. Talang air hujan, Sewage Pit, AC dan Springkler
7. Backup Genset
Â
5. 2020: Tahap III Pembangunan, meliputi:
1. Overstek Plaza Depan, Sheet Pile, Galian Tanah keliling masjid struktur rumah pompa, penutup Plat Lantai dan Oprit Jembatan.
2. Perkerasan Jalan Beton dan Pematangan Lahan3. Pasangan pintu dan jendela, Pekerjaan Sanitair.
Â
6. 2021-2022: Tahap IV Pembangunan, meliputi:
1. Pekerjaan Masjid: Artwork, Plafond Masjid, pekerjaan lantai, special lighting, sound system, minaret, outdoor
2. Pekerjaan interior Ma’rodh: Struktur, Interior, MEP dan multimedia
3. Pekerjaan Landscape: Tapak, taman, struktur MEP dan sanitasi, menara pandang.
27 Pintu
Sebelum peresmian, Ridwan Kamil mengecek persiapan Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ). Hingga Senin, 26 Desember 2022, proses pembangunannya MRAJ sudah mencapai 97 persen. Sisanya akan dikebut selama beberapa hari dari sekarang.
"Tiga persennya kita kebut tiga hari ke depan," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Konsep dari bangunan Masjid Al Jabbar berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuwan matematika dunia juga bernama Aljabar.
Al Jabbar juga merupakan salah satu nama dari asmaul husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid. "Al Jabbar juga nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab yang artinya agung. Kebetulan juga Al Jabbar bisa jadi singkatan Jawa Barat, jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," terangnya.
Masjid Al Jabbar juga dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jabar. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah. "Ada pintu-pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten kota, ukiran batik dari pintu tersebut beda-beda sesuai khas daerahnya, jadi 27 wilayah ini terwakili ke Jawa Baratannya," Kang Emil menerangkan.
Masjid Al Jabbar dapat menampung 20 ribu jemaah hanya untuk lantai bawah. Lantai atasnya mayoritas akan digunakan untuk jemaah perempuan dengan kapasitas hingga 3.000 orang. Di area Alun-alun pun dapat digunakan untuk salat karena sudah dipasang garis saf salat yang bisa menampung hingga 20 ribu jemaah.
Advertisement