Banyak Negara Perketat Syarat Masuk, Indonesia Pilih Gelar Karpet Merah untuk Turis China

Indonesia menyambut terbuka kedatangan turis asal China meski situasi penyebaran Covid-19 di Tiongkok saat ini masih termasuk tinggi.

oleh Henry diperbarui 10 Jan 2023, 05:47 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 20:08 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, 9 Januari 2023
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, 9 Januari 2023.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - China atau Tiongkok termasuk penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia sebelum pandemi Covid-19. Saat pandemi mulai mereda, mereka sudah mulai membuka larangan perjalanan pada 8 Januari 2023.

Banyak negara yang menerima turis China dengan syarat tes Covid-19, seperti Australia dan Jepang. Indonesia, sampai saat ini, belum mengeluarkan aturan khusus bagi wisman China yang akan berlibur ke Indonesia. Selain Indonesia, Malaysia juga menerapkan kebijakan hampir serupa.

Turis asal Tiongkok kini bisa berwisata kembali ke luar negeri. Pemerintah Tiongkok mencabut sebagian besar pembatasan perjalanan ketat. Namun di satu sisi situasi penyebaran Covid-19 di Tiongkok saat ini masih termasuk tinggi.

 

Merespons hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegskan bahwa Indonesia siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) asal China tanpa ada pembatasan ketat terkait Covid-19.

"Kita selama ini sudah punya standar yang telah kita terapkan selama kita menangani pandemi dan telah kita koordinasikan dengan Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19. Jadi segala antisipasi sudah disiapkan dan tinggal menjalani prosedur yang berlaku ," kata Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di gedung Kemenparekraf di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Meski memberikan lampu hijau, Sandiaga Uno menegaskan bahwa pemerintah tetap menerapkan prinsip terbuka dengan penuh kehati-hatian dalam menyambut turis dari ‘Negeri Tirai Bambu’ itu.  "Kita siap menyambut wisatawan dari Tiongkok dengan karpet merah. Tentunya dengan protokol kesehatan yang telah kita terapkan dan sanggup menanggulangi pandemi," tegasnya.

Pria yang biasa disapa Sandi ini tak menampik Tiongkok menawarkan potensi potensi wisatawan yang besar bagi Indonesia. Untuk itu ia pun menargetkan 253 ribu kunjungan wisman asal Tiongkok pada tahun ini.

 

Tetap Waspada

Dengan Harapan Besar, Thailand Menyambut Kembalinya Turis China
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul (kanan) memberikan karangan bunga kepada turis China saat mereka tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di provinsi Samut Prakarn, Senin (9/1/2023). Thailand berharap dapat menerima sejumlah besar pengunjung dari China lagi setelah Beijing melonggarkan pembatasan perjalanan pada hari Minggu. (AP Photo/Sakchai Lalit)

"Kami telah bertemu dengan perwakilan pasar China dan menunjukkan kesiapan mereka untuk berwisata di Indonesia. Kita juga harus pastikan protokol kesehatan tetap berjalan," ujar Sandi.

Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya, menuturkan, kebijakan yang diterapkan untuk wisman termasuk dari China akan mengikuti aturan yang sudah ada, sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 25/2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.

Sejumlah syarat yang harus dipenuhi antara lain sudah vaksin Covid-19 sebanyak dua kali, suhu wisman tidak di atas 37,5 derajat, dan menggunakan masker. “Ketika suhunya terdeteksi di atas 37,5 derajat, maka akan ditindaklanjuti sebagaimana dalam SE Nomor 25/2022,” terang Nia.

Beberapa waktu lalu, Sandiaga pernah mengatakan, Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk meningkatkan jumlah wisatawan, menyusul dibuka kembali perbatasan China mulai 8 Januari 2023. Namun, dia memastikan pemerintah tetap hati-hati dan waspada.

"Tantangannya di 2023 ini adalah satu, China mulai dibuka, bagaimana kita bisa mengambil kesempatan meningkatkan kunjungan wisatawan tapi tetap dalam bingkai kehati-hatian dan kewaspadaan," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 2 Januari 2023, melansir kanal News Liputan6.com.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menginginkan agar banyak turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Hal itu diyakini dapat membuat ekonomi nasional terus tumbuh dan pulih pada 2023.

5 Negara Pasar Utama Wisman

FOTO: Libur Panjang, Bandara Soetta Dipenuhi Penumpang
Penumpang berjalan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sandiaga menyebut kebijakan pencabutan PPKM telah membawa dampak positif bagi pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang meningkat di destinasi unggulan dan super prioritas.

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sampai kuartal ketiga atau Oktober 2022 sudah berjumlah 3,92 juta wisman. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan 2021 yang hanya 1,56 juta wisman."

"Dengan jumlah wisman yang sudah 3,92 juta hingga Oktober 2022 itu, kami optimis pada 2023 mendatang bisa naik antara 3,5--7,4 juta wisman datang ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam jumpa pers akhir tahun (JPAT) yang digelar secara hybrd di Balairung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.

Kemenparekraf juga mengungkapkan lima negara yang menjadi pasar utama pariwisata Indonesia ialah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan China. Para wisman dari lima negara tersebut diyakini Kemenparekraf jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan wisman dari negara-negara lainnya.

Pertimbangan itu didasari karena negara-negara itu memiliki performansi yang baik dari sisi GDP (Produk Domestik Bruto) dan berpotensi rendah mengalami resesi. "Kebijakan Kemenparekraf dalam hal wisman ini menyasar dari sisi wisman, negara-negara yang performansi (ekonomi) nya masih bagus, cenderung mengalami GDP moderate rendah, berdasarkan data GDP IMF di Oktober 2022," Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan. 

 

Kebijakan Imigrasi China

Sandia Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid pada Senin, 26 Desember 2022. (dok. tangkapan layar YouTube Kemenparekraf)

Nia memastikan, kelima negara tersebut akan menjadi fokus pasar utama Kemenparekraf pada 2023 mendatang. "Kita masih punya banyak wisman dari China meskipun mereka masih dalam kondisi lockdown. Tapi kemungkinan mereka kebanyakan datang bukan dari mainland atau negara mereka tapi dari negara lain, karena kita menghitungnya berdasarkan nationality, bukan datang dari negara mana," lanjutnya.

Sementara itu, administrasi China akan melanjutkan kembali langkah kebijakan imigrasi yang optimal mulai 8 Januari 2023, selaras dengan pelonggaran aturan terkait respons COVID-19 di negara tersebut.

Administrasi Imigrasi Nasional China pada Selasa (27/12) mengeluarkan sebuah surat pemberitahuan, yang menyatakan bahwa kebijakan dan langkah yang dioptimalkan itu mencakup membuka kembali penerimaan dan perizinan terkait pengajuan paspor biasa warga China untuk tujuan wisata dan mengunjungi teman di luar negeri terhitung sejak tanggal itu.

Administrasi tersebut juga melanjutkan kembali pemrosesan izin penduduk China Daratan untuk mengunjungi Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong dengan tujuan wisata dan bisnis, serta penerbitan izin keluar-masuk Republik Rakyat China dan izin keluar-masuk untuk area-area kontrol perbatasan, papar surat pemberitahuan itu.

Infografis Pelancong China Wajib Tes Covid-19
Infografis Pelancong China Wajib Tes Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya