Survei: 72 Persen Orang Asing Kecewa dengan Bau Mulut Orang Jepang

Shukan Josei Prime mengumpulkan tanggapan dari 100 peserta survei. Pada pertanyaan “Pernahkah Anda kecewa dengan nafas orang Jepang?” 72 persen menjawab “Ya.”

oleh Geiska Vatikan diperbarui 30 Jan 2023, 14:02 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 14:02 WIB
ilustrasi bau mulut
ilustrasi bau mulut (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang asing dari berbagai negara terkesan dengan bagaimana kebanyakan orang Jepang berbusana dengan baik dan terlihat terawat. namun, sebuah survei yang digelar sebuah majalah hobi wanita, Shukan Josei Prime menemukan bahwa banyak orang asing yang tinggal di Jepang mengungkapkan kekecewaan atas bau mulut orang Jepang.

Majalah tersebut mengumpulkan hasil survei dari 100 partisipan. Mereka ditanyai apakah mereka 'pernah dikecewakan dengan bau mulut orang Jepang?' Hasilnya, 72 persen menjawab iya. 

Sebanyak 72 persen personel berkata bahwa mereka ingin orang Jepang 'teliti tentang kebersihan dan perawatan mulut' mereka. Seorang responden bahkan menjawab, "Saya suka orang Jepang, tetapi napas mereka sangat buruk. Sejujurnya, tidak ada negara dengan napas yang lebih buruk (daripada Jepang)."

Dikutip dari SoraNews24, Senin (30/1/2023), terkait hal ini, pihak majalah lalu berkonsultasi tentang hasil survei tersebut dengan dokter gigi Maki Morishita, perwakilan Japan Dental Research Institute. Menurut Morishita, ada beberapa kemungkinan budaya yang membuat orang-orang Jepang secara tidak sengaja memiliki bau mulut.

"Orang Jepang cenderung mempertahankan lebih banyak ruang pribadi daripada orang Barat," katanya. Hal ini merujuk pada bagaimana pelukan, jabat tangan, tos, dan cium pipi di depan umum yang kerap kali dilakukan oleh orang Barat jarang terjadi di Jepang.

"Orang Jepang juga sadar untuk tidak membuka mulut terlalu lebar saat tertawa, karena menurut mereka itu tidak sopan. Jadi, lebih sedikit tekanan untuk merawat napas mereka sehingga perilaku mereka soal kebersihan mulut menjadi lebih lemah," Morishita menjelaskan.

 

Faktor Lain

Pakai Masker Bikin Bau Mulut, Lakukan Ini untuk Menghilangkannya
Doc: Freepik.com/cookie_studio

Morishita juga mengatakan bahwa dia sering menemui pasien yang secara keliru percaya bahwa mereka dapat membersihkan gigi secara menyeluruh hanya dengan sikat gigi dan pasta gigi biasa. Padahal, benang gigi dan berkumur dengan obat kumur secara teratur juga diperlukan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Faktor lain yang berkontribusi pada bau mulut adalah tingginya konsumsi rokok dan minum alkohol di Jepang. Menurut laporan, ketika seseorang menghabiskan waktu bersama orang Jepang, dia akan melihat bagaimana orang Jepang merokok seperti cerobong asap dan minum alkohol yang banyak.

Shukan Josei Prime tidak merinci demografi pada penelitiannya. Pihaknya hanya menyebutkan bahwa responden tersebut adalah orang asing yang tinggal di Jepang, termasuk komunitas eskpariat, yang kemungkinan adalah kalangan muda karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu secara proporsional untuk bersosialisasi di bar, pub, dan pesta, di Jepang, yang biasanya banyak merokok dan minum.

Sementara, 28 persen responden yang menjawab survei tampaknya tidak pernah mengalami bau mulut di Jepang. Media lokal juga menyebutkan bahwa orang-orang Jepang bisa membeli permen karet penyegar napas yang dijual di dekat kasir. Jika survei dilakukan pada mereka yang membeli permen karet itu, hasil survei diyakini akan berbeda.

 

Cara Mengatasi Bau Mulut

Pakai Masker Bikin Bau Mulut, Lakukan Ini untuk Menghilangkannya
Doc: Freepik.com/cookie_studio

Bau mulut bukan hanya membuat kita tidak percaya diri, lawan bicara akan merasa kurang nyaman saat berhadapan. Berikut adalah cara mudah dan murah untuk mengatasi bau mulut.

1. Rajin Gosok Gigi

Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan rajin gosok gigi adalah cara paling  umum yang dilakukan oleh setiap orang. Gosok gigi dua kali sehari dapat membersihkan plak dan sisa makanan yang tertinggal.

2. Pakai Obat Kumur

Membersihkan mulut pakai obat kumur adalah cara paling praktis. Dengan obat kumur yang tepat, bau mulut bisa hilang dalam sekejap. Selain menghilangkan bau mulut, berkumur juga dapat membersihkan keseluruhan rongga mulut dari sisa makanan dan plak.

3. Hindari Makanan Penyebab Bau Mulut

Menghindari makanan penyebab bau mulut adalah cara paling mudah dan tidak mengeluarkan biaya. Meski rasanya nikmat disantap, sejumlah makanan seperti bawang putih, durian, petai, dan jengkol bisa jadi biang keladi bau mulut.

4. Berhenti Merokok

Cara terakhir ini adalah cara yang paling mudah sekaligus tersulit. Sebab tidak semua perokok bisa berhenti seketika. Bau mulut orang yang merokok memang tidak sedap.

Konsumsi Makanan Probiotik

Pakai Masker Bikin Bau Mulut, Lakukan Ini untuk Menghilangkannya
Doc: Freepik.com/nakaridore

Menurut laporan Medical News Today, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa probiotik tertentu dapat mengatasi salah satu penyebab utama bau mulut. Hasil penemuan menunjukkan bahwa probiotik membantu menghilangkan penumpukan senyawa sulfur volatil atau VSC yang berbau busuk.

Penelitian yang diteribitkan okeh BMJ Open ini menyebutka ada empat probiotik yang bisa mengurangi senyawa sulfat yang mudah menguap hingga empat minggu, yaitu Lactobacillus salivarius, Lactobasillus reuteri, Streptococcus salivarius, dan Weissella cibaria.

VSC diproduksi oleh bakteri anaerob yang berinteraiksi dengan makanan yang tersisa di mulut karena kebersihan gigi yang tidak memadai. Michelle Routhenstein, MS, RD, CDE, CDN, ahli diet kardiologi menjelaskan bahwa bakteri dapat hidup di mulut yang memproses makanan dengan pelepasan sulfur sehingga bau mulut.

"Bakteri tertentu dapat hidup di mulut dan memecah makanan yang menyebabkan produksi dan pelepasan senyawa sulfur yang mudah menguap dan berkontribusi pada bau mulut. Bakteri yang paling terkait dengan bau mulut adalah bakteri gram negatif," katanya kepada Medical News Today.

Infografis Hidrasi Sehat
Infografis Hidrasi Sehat
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya