Menggaet Konsumen Jamu Kelas Menengah Premium dengan Inovasi dan Herbal Terpilih

Beberapa merek minuman herbal seperti Osadha mengambil bahan baku herbal jamu yang terpilih.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 13 Feb 2023, 21:48 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 07:11 WIB
Osadha herbal drink menjangkau konsumen jamu menengah premium
Osadha herbal drink menjangkau konsumen jamu menengah premium. (Dok: Instagram @osadhaherbaldrink)

Liputan6.com, Jakarta - Tradisi masyarakat Indonesia turun-temurun untuk mengonsumsi jamu masih dilakukan hingga sekarang meski zaman telah modern, namun kebiasaan tersebut agak tergantikan. Jika dulu orang biasa minum jamu dari para penjual jamu gendong kini telah banyak produsen jamu memasarkan produknya melalui daring dan mengemasnya lebih menarik.

Sebagai minuman yang dipercaya untuk menjaga kesehatan, selain jamu gendong herbal ini sudah lama hadir di warung jamu yang biasanya menjajakan produk jamu di kios lalu menyeduhkan atau meracikan langsung kepada pelanggan sesuai permintaan. Belakangan ada pula jamu yang dipasarkan menjadi lebih premium dari segi kemasan dan racikan bahan-bahannya dalam kemasan botol.

Salah satunya seperti Osadha Herbal Drink yang sejak 2016 sudah memasarkan jamu segarnya ke pelanggan dalam kemasan botolan. Osadha sendiri berarti tanaman herbal atau obat, di mana merek ini menjual minuman herbal seperti kunyit asem, temulawak, beras kencur dan beberapa jenis herbal seperti bunga rosella serta jeruk sonkit. 

Namun berbeda dengan jamu botolan lainnya, Osadha masih membuat jamunya serba manual. Hal ini menurut sang pemilik, Kalyani Chandra, lantaran ia ingin yang meminum jamu racikannya mendapatkan rasa asli jamu. Tak hanya itu Osadha juga menjangkau konsumen menengah dan premium dengan pemilihan bahan dan kemasannya.

"Kita pakai bahan baku yang segar, penggunaan air kemasan yang lebih premium dan packaging botol kaca," ungkap Kalyani melalui wawancara tertulis dengan Liputan6.com, Jumat 11 Februari 2023.

Kemasan Premium

Kemasan jamu dalam bentuk serbuk agar mudah diseduh
Kemasan jamu dalam bentuk serbuk agar mudah diseduh. (Dok: Instagram @osadha herbaldrink)

Dengan kemasan lebih premium jamu hadir dalam bentuk ready to drink dengan varian seperti kunyit asem, temulawak, temukuas yaitu kombinasi temulawak dan kunyit, beras kencur, dan bunga rosela yang murni dari bahan alami. Selain itu yang menarik Osadha juga menjual kunyit latte serbuk dan sirup jeruk songkit.

Menurut Kalyani, jamu paling favorit yang banyak disukai pelanggannya adalah kunyit asem, beras kencur dan rosela. Lebih jauh di era yang serba modern, Osadha tetap menjangkau pemasarannya dengan sering mengikuti bazaar agar produknya bisa dikenal konsumen. 

Tentunya Osadha juga mempromosikannya melalui media sosial seperti Instagram dan rajin mengunggah pembaruan produknya. Pelanggannya bisa langsung memesan jamu melalui WhatsApp. Biasanya diantar melalui layanan pengiriman di hari yang sama, disarankan demikian untuk menjaga produknya tetap segar. 

"(Jamu) dibuat pada saat akan dikirim dan sistem PO (purchasing order). Rata-rata expired date-nya 1 bulan kecuali untuk beras kencur, yang 1 minggu," sambungnya.

Tak heran jika harga yang ditawarkan Osadha cukup bersaing. Kisaran jamu atau minuman herbal botolan mulai dari Rp28.000--Rp38.000, tapi semakin banyak membeli maka bisa mendapatkan potongan harga. Sementara untuk kemasan sachet kunyit latte dijual Rp38.000 dan Rp98.000 per box. 

Bahan Pilihan

Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional
Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Dengan menyediakan jamu segar tentu rasanya berbeda dari kebanyakan jamu di pasaran yang sudah dalam kemasan pil, bubuk, atau kapsul. Inilah keunggulan yang ditawarkan, di tengah persaingan dengan produk jamu dari pabrik atau industri rumah tangga lainnya.

Selain itu beberapa bahan premium digunakan seperti bahan baku organik, gula aren, gula singkong, serta beras untuk beras kencur. Target pembelinya memang menyasar kalangan menengah ke atas. Kemasan botolnya pun membuat Osadha lebih premium, sekali teguk dan saat dipesan bisa disimpan di lemari es untuk beberapa hari.

"Sebenarnya dengan botol kaca mempengaruhi masa simpan menjadi lebih lama," tambah Kalyana lagi.

Untuk saat ini jamu Osadha kemasan ready to drink baru dijual di wilayah Jakarta. Masalah pengiriman masih menemui kendala, lantaran tidak semua konsumen mau menanggung harga pengiriman yang jadi mahal jika lokasinya terbilang jauh. "Karena disarankan hanya dengan instant kurir untuk menjaga kualitasnya," sebutnya.  

Resep Jamu Beras Kencur

[Bintang] Beras Kencur
Jamu Beras Kencur | via: sellawahyu.blogspot.com

Beras kencur merupakan salah satu varian jamu favorit dengan segudang manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaatnya seperti untuk menjaga daya tahan tubuh hingga meningkatkan napsu makan. Jamu beras kencur bisa dibuat sendiri di rumah, berikut bahan dan langkah pembuatannya seperti dikutip dari laman Fimela pada Jumat 10 Februari 2023.

Bahan-Bahan: 

50 gram kencur

25 gram jahe

1 liter air

100 gram gula pasir

50 gram gula jawa

1/4 sdt garam

60 gram tepung beras

Langkah Pembuatan:

1. Cuci kencur dan jahe yang telah disiapkan lalu kupas kulitnya.

2. Ulek hingga sedikit halus. Kemudian rebus air hingga mendidih, lalu masukkan kencur dan jahe yang sudah diulek, gula pasir, gula jawa, dan garam.

3. Masak sampa mendidih lagi dan mengeluarkan aroma.

4. Matikan api lalu diamkan hingga tidak terlalu panas. Masukkan tepung beras lalu aduk hingga rata. Kemudian saring ampas bahan dari jamu, dan letakkan jamu ke wadah yang sudah disiapkan.

5. Jamu siap dinikmatiJamu dapat disimpan di kulkas dan dinikmati saat dingin. Jangan lupa untuk mengaduk jamu sebelum dikonsumsi.

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya