Liputan6.com, Jakarta - Warga muslim di media sosial ramai mengecam keras atas rencana Arab Saudi mendirikan bangunan berbentuk kubus mirip Kakbah di Ibu Kota Riyadh. Bangunan berbentuk kubus yang diberi nama Mukaab (kubus) itu mengingatkan kita pada Kakbah yang selama ini dianggap sebagai bangunan suci warga muslim di Kota Makkah dan seluruh dunia.
Rencana tersebut merupakan bagian dari proyek ambisius Arab Saudi di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang masih terus berlanjut, sejalan dengan Visi 2030 yang dicanangkannya. Melansir Arab News, Selasa (21/2/2023), pekan lalu Pangeran Mohammed bin Salman mengumumkan peluncuran perusahaan pembangunan Murabba Baru yang bertujuan mendirikan "pusat kota modern terbesar di Riyadh".
Baca Juga
Cek Fakta: Tidak Benar Video Cristiano Ronaldo Nonton Langsung di Stadion Laga Arab Saudi Vs Timnas Indonesia
Terinspirasi Suporter Jepang, Fans Timnas Indonesia Bersihkan Sampah di GBK Usai Laga Lawan Arab Saudi
Top 3 Berita Bola: Shin Tae-yong Ungkap Strategi Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Arab Saudi
[bacajuga:Baca Juga](5213017 5213053 5211776/)
Advertisement
Proyek besar ini akan merenovasi alun-alun bersejarah Al-Murabba di Riyadh. Nama itu diambil dari sebuah sumur berbentuk kotak di alun-alun tersebut. Istana Murabba yang dibangun di luar bekas dinding Kota Tua Riyadh yang dulu dibangun oleh Raja Abdulaziz juga diberi nama yang sama.
Murabba Baru yang akan dibangun nantinya termasuk daerah pedestrian hijau yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti museum, universitas teknologi dan desain, teater serba guna dan berbagai tempat budaya serta hiburan. Di kota ini akan dibangun dengan fokus pada keberlanjutan, menampilkan area hijau, jalur pejalan kaki dan bersepeda yang akan mempromosikan gaya hidup aktif.
Tempat ini akan menampilkan lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya serta berbagai fasilitas umum lainnya dan beragam jenis transportasi umum. Selain itu, New Murabba akan menawarkan lebih dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, dan lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel.
Proyek Raksasa MBS
"Di kawasan pusat kota Riyadh itu nantinya juga akan berdiri Mukaab, bangunan berteknologi tinggi dan akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia dengan lebar 400 meter, tinggi 400 meter berbentuk kubus untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang ada," kata laporan itu, seperti dilansir laman the Middle East Monitor.
Bentuk bangunan kubus itu diklaim terinspirasi dari gaya arsitektur Najdi, daerah yang menjadi nenek moyang bangsa Saudi kampung halaman dinasti Saudi. Mukaab nanti akan memuat 20 bangunan berukuran seperti Empire State New York sehingga menempatkannya sebagai salah satu bangunan terbesar di dunia. Bangunan ini juga akan memiliki gedung berbentuk spiral di tengahnya.
Proyek raksasa yang dibiayai dari Dana Investasi Publik dan menjadi bagian dari Visi2030 dari MBS. Proyek besar ini diharapkan memberi pemasukan senilai 50 juta,dolar AS dan menciptakan 334.000 lapangan kerja.
Namun warga muslim di media sosial menanggapi kabar ini dari sisi lain. Akademisi Dr Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi mengatakan "Apakah Muhammad bin Salman akan membangun Kakbahnya sendiri di Riyadh? Ini desain yang sudah dipilih untuk proyek baru itu 'Kakbah baru untuk dunia hiburan!!" ujarnya.
Akademisi lain Asad Abu Khalil mencuit: "Kelihatannya dia (putra mahkota) akan membangun Kabah. Apakah dia juga akan membuat kiblat baru?"
Advertisement
Tuduhan Tidak Masuk Akal
Namun, warganet lain yang terutama dari Arab Saudi menanggapi kritik tersebut dengan sudut pandang lain. "Mengapa Muslim dari negara asing begitu mudah dimanipulasi?" tanya seorang pengguna Twitter dengan akun @far0h8.
"Jika setiap bangunan yang berbentuk kubik adalah 'ka'bah baru', maka Anda akan menemukan jutaan ka'bah di Riyadh karena kami memiliki banyak bangunan berbentuk kubus."
Sementara itu, warga negara Arab Saudi lainnya dengan akun @999saudsalman juga menuduh mereka yang mencemooh proyek tersebut sebagai "Saudiphobes" atau “Anti-Arab Saudi” dan menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak masuk akal".
Sebelumnya, Arab Saudi juga berambisi untuk membangun gedung pencakar langit tertinggi dan terbesar di dunia. Mereka berencana membangun gedung setinggi sekitar 2.000 meter dan akan dibangun di pusat ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Biaya pembangun gedung itu diperkirakan bisa mencapai 4 miliar pound sterling dan membuka kesempaatan bagi para desainer untuk mengikuti kompetisi desain gedung tersebut dengan hadiah uang sebesar 840 ribu pound sterling atau sekitar Rp16 miliar.
173 Gedung Pencakar Langit
Melansir laman The Sun, 12 Desember 2022, dengan tinggi sekitar 2.000 meter, berarti gedung ini nantinya akan dua kali lebih tinggi dari Burj Khalifa. Menara di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) itu masih tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia dengan tinggi sekitar 821 meter.
Dengan tinggi yang begitu menjulang, gedung itu akan membuat gedung-gedung tertinggi lainnya di Amerika Serikat dan Eropa terkesan seperti bangunan pendek. Itu karena tingginya bisa mencapai empat kali lipat dari tinggi gedung One World Trade Centre di New York dan 20 kali lebih tinggi dari Big Ben di London.
Menurut Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban (Council on Tall Buildings and Urban Habitat,), sebuah lembaga internasional dalam bidang bangunan tinggi dan rancangan urban yang mapan, gedung yang tingginya lebih dari 300 meter disebut Supertall, dan yang lebih dari 600 meter disebut Megatall.
Saat ini, ada 173 gedung pencakar langit di dunia yang termasuk kategori Supertall,. Namun, hanya ada empat gedung yang masuk kategori megatall di dunia, yaitu Burj Khalifa di Dubai, Merdeka 118 di Kuala Lumpur (Malaysia), Shanghai Tower (Shanghai), and the Makkah Royal Clock Tower in Makkah (Arab Saudi).
Advertisement