Liputan6.com, Jakarta - Jenama lokal Sejauh Mata Memandang kembali mempersembahkan koleksi teranyar yang mengusung tajuk "Kudapan". Koleksi tersebut adalah busana siap pakai yang terinspirasi dari jajanan Nusantara.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, label fesyen berbasis wastra Nusantara ini menyuguhkan deretan pakaian, mulai dari atasan berupa kebaya panjang, kebaya pendek, baju panjang, outer, bawahan berupa rok lilit dan sarung serta berbagai item fesyen lainnya. Koleksi busana "Kudapan" hadir dengan sentuhan warna pastel dan ragam corak khas Sejauh Mata Memandang.
Advertisement
Baca Juga
Inspirasi unik tersebut hadir dari sajian tradisional onde-onde dan kue lapis. Jenama ini menyajikannya melalui motif bulat-bulat dan motif garis berlapis dengan nuansa warna seperti hijau botol serta biru muda dan salem yang manis. Proses pewarnaan menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX® STANDARD 100 sehingga aman saat dipakai dan tidak menyebabkan polusi air saat proses pewarnaan.
Sejauh Mata Memandang juga menghadirkan pakaian berbahan kain tenun putih dengan motif samar-samar maskot ayam khas jenama tersebut (white on white). Kain tenun pun dibuat di kecamatan Kedungwuni, Pekalongan dan bekerja sama dengan UMKM yang dinaungi arahan Mugi, salah satu mitra yang telah berkolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang sedari awal berdiri.
Selain melalui motif yang khas, Sejauh Mata Memandang juga menyelipkan filosofi bermakna yang menyertai terpilihnya kudapan tradisional sebagai inspirasi utama dari rancangan koleksi yang diluncurkan.
Cerita di Balik Koleksi Kudapan
Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto menyebut kudapan-kudapan manis jadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia. "Termasuk saya pribadi yang merupakan penggemar jajanan pasar. Melalui desain yang kami hadirkan pada koleksi ini, kami juga berharap untuk bisa memberikan makna yang berkesan," kata Chitra.
Ia menambahkan, "Bagi masyarakat Indonesia, di mana onde-onde melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Sementara kue lapis memiliki filosofi harmoni kesatuan."
Sejauh Mata Memandang menciptakan koleksi "Kudapan" melalui proses yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan bahan, proses pewarnaan yang lebih ramah kepada lingkungan, hingga melibatkan perajin lokal yang berketerampilan teknik batik cap dan cetak saring. Berbagai upaya ini sejalan dengan komitmen Sejauh Mata Memandang untuk secara konsisten berkarya dengan lebih bertanggung jawab dan lebih sirkular serta menjalin kolaborasi dengan para mitra dari berbagai tempat di Tanah Air.
Advertisement
Kampanye Kebaya dengan Dian Sastro
"Koleksi kali ini diproses dengan dua teknik. Pertama, menggunakan teknik batik cap dan dibuat di desa Watukebo, Banyuwangi. Kedua, kami menggunakan teknik cetak saring tangan bekerja sama dengan UMKM asal Bali di desa Duri Puri Kauh," kata Chitra.
Di sisi lain, jenis kain khas koleksi Sejauh Mata Memandang seperti Tencel dan katun juga jatuh sebagai pilihan bahan koleksi "Kudapan". Selain nyaman dipakai di iklim tropis, tetapi bahan tersebut juga menjalani proses pembuatan yang bertanggung jawab.
Sementara, melanjutkan kerja sama Sejauh Mata Memandang dan 'Sobat Kebaya' pada kampanye 'Cerita Kebaya', sejumlah pesohor Tanah Air yang tergabung dalam komunitas cinta kebaya tersebut seperti Dian Sastrowardoyo, Shareefa Daanish, Titi Radjo Padmaja, Rania Yamin, Faradina Mufti serta Tissa Biani turut menyemarakkan trunk show.
Kini, toko pop-up Sejauh Mata Memandang juga telah resmi beroperasi di lantai 3 pusat perbelanjaan Grand Indonesia, East Mall hingga Agustus 2023. Interior toko ini didominasi mebel yang memanfaatkan material pembangunan yang unik.
Pop-Up Store
"Kami menggunakan sebagian material hasil daur ulang (recycle) dan guna ulang (reuse) dari berbagai produk, di antaranya tirai yang terbuat dari kain perca sisa produksi Sejauh Mata Memandang serta panel pilar kayu yang terbuat dari sisa kayu hasil daur ulang. Selain itu, gantungan baju dan meja display yang terdapat di toko juga terbuat dari limbah botol PET yang didaur ulang oleh Mortier sebagai mitra pengolahan limbah plastik," kata Felix Tjahyadi sebagai kolaborator pengarah kreatif dan perancang toko pop-up Sejauh Mata Memandang yang juga berperan sebagai konseptor pameran karya kolaboratif Karya Kita persembahan TACO Group, Sejauh Mata Memandang, dan Grand Indonesia.
Chitra menyebut, "Kami berterima kasih atas dukungan Sahabat Sejauh yang telah menyertai karya Sejauh Mata Memandang hingga saat ini. Sahabat Sejauh dapat membeli koleksi "Kudapan" di toko pop-up Sejauh Mata Memandang di Grand Indonesia mulai 7 Maret 2023," demikian tutup Chitra.
Advertisement