Liputan6.com, Jakarta - Seiring melonggarnya aturan pembatasan akibat COVID-19, kegiatan buka bersama alias bukber di Ramadan tahun ini diperkirakan kembali semarak. Jika Anda sedang ingin menjawab pertanyaan buka puasa di mana dengan makan di hotel bintang tiga berbujet kurang dari Rp150 ribu, paket #BukberSultan 101 Urban Jakarta Kelapa Gading bisa jadi opsi menarik.
Muhammad Ariyanto, executive chef di hotel berlokasi di bilangan Jakarta Utara ini menyebut bahwa paket bukber pada Ramadan 2023 mengusung tema kuliner Maroko. Dari ide itu, beberapa sajian yang disoroti adalah kambing bumbu Maroko, nasi kebuli, dan kebab.
Liputan6.com berkesempatan mencicipi lebih dulu olahan tersebut. Tanpa bau tidak sedap, daging kambing ini, menurut saya, didominasi rasa manis. "Memang manis dari dusting gula," kata chef Ari saat perilisan Ramadan buffet 101 Urban Jakarta Kelapa Gading di bilangan Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Ia menyambung, "Sengaja begitu supaya tampilannya cokelat. Karena kalau tidak, daging luarnya akan berwarna kuning, dan itu kurang menarik (dipandang)." Chef Ari menjelaskan bahwa daging kambing itu dimarinasi dengan beragam rempah selama 24 jam, sebelum dipanggang selama empat jam.
Waktu masak itu, kata dia, membuat daging lembut, dengan tingkat kematangan yang pas, dan memang benar. Daging kambing itu langsung hancur, namun tetap bertekstur, sejak gigitan pertama. "Walau bumbunya ala Maroko, tapi rempahnya kita tetap pakai rempah lokal," sebutnya, menambahkan bahwa garam masala jadi rempah kunci dalam sajian tersebut.
Harumnya Nasi Kebuli
Daging kambing bumbu Maroko yang rasa rempahnya cukup kuat ini terasa serasi disajikan bersama nasi kebuli yang tidak terlalu medok. "Orang sering salah tentang nasi kebuli dan biryani. Nasi kebuli itu nasi yang dimasak bareng bumbu, sedangkan biryani itu nasinya matang dulu baru diaduk bersama bumbu," ujar chef Ali.
Kali ini, ia sengaja menurunkan tingkat kompleksitas rasa nasi kebuli yang disajikan. Ia berkata, "Biar cocok sama lauknya, karena kalau kebanyakan rempah juga takutnya lidah jadi baal. Jadi, enggak semua (rasa makanannya) strong."
Alih-alih memberi tendangan rasa yang kuat, nasi kebuli ini lebih nyaman dinikmati dengan harumnya yang menggugah selera. Menurut saya, rasanya mendekati nasi kuning, hanya saja tidak terasa bersantan. Disambung kebabnya yang secara rasa juga familiar dan terasa nyaman di lidah.
Selain makanan Maroko, mereka juga menambahkan sajian Indonesia, membuat buffet Ramadan ini terdiri dari 15 live cooking stall. Di antara makanan jagoannya, ada nasi goreng kambing yang jangan sampai lolos.
Advertisement
Nasi Goreng Kambing yang Selalu Dicari
Chef Ari berkata, "Dari tahun ke tahun, nasi goreng kambing ini selalu dicari. Kalau kata orang (yang sudah mencicipnya), nasi goreng di sini pasti berempah, tapi dengan cita rasa Indonesia. Enggak terlalu manis, makanya tampilannya enggak terlalu gosong dan enggak terlalu kering."
Deskripsi chef Ari tidak ada yang meleset. Saya, yang sebenarnya tidak terlalu suka olahan kambing, tidak pernah berpikir bahwa nasi goreng kambing bisa seenak itu. Nasinya tidak terlalu kering maupun basah, tidak terlalu manis juga, dengan aroma smokey yang cukup kuat.
Bumbu rempah nasi dan kambingnya berpadu selaras, membuat ledakan rasa gurih yang bikin nagih di dalam mulut. Satu, dua suap, saya masih dibuat terheran-heran bagaimana bisa nasi goreng kambing diolah jadi sedemikian lezat.
Selain itu, mereka juga punya menu andalan lain, yakni siomay dan batagor. Saya sempat menjajal batagornya dan langsung paham mengapa ini jadi salah satu menu yang dijagokan.
Batagor sampai Apple Strudel
Rasa batagornya nyaman dengan bumbu kacang yang gurih. Bedanya, bumbu kacang yang disediakan sebagai pelengkap tidak encer seperti bumbu kacang batagor pada umumnya, dan itulah yang membuat jajanan ini kian lezat.
Saya juga mencicip salah satu takjil berupa bubur sumsum. Disajikan hangat dan disiram kuah gula merah, siapa yang bisa menolak rasa familar ini? Namun demikian, chef Ari juga merekomendasikan penyajian bubur sumsum dengan tambahan es batu dan sirup manis yang tidak kalah menggugah selera.
Takjil di paket #BukbukerSultan ini juga menyajikan bubur mutiara, kolak, dan biji salak. Tidak ketinggalan ragam gorengan yang rasanya tentu sudah tidak lagi asing. Saya sempat mengambil tempe goreng tepung yang renyah di luar dan lembut di bagian dalamnya.
"Buat yang mau (makan) sayuran, kami juga sediakan pecel," sebut chef Ari. "Ada juga seafood, yakni kerang supaya enggak daging-daging terus. Lalu, ada juga martabak dan soto betawi sebagai tambahan makanan Indonesia."
Mereka juga menyediakan bakso, ayam bakar, olahan ikan, sushi sebagai penggenap sajian. "Ada juga nasi prasmanan yang menunya akan diganti terus secara berkata," chef Ari menambahkan.
Menurut rangkaian makan buka puasa, tersedia pula aneka dessert. Pilihannya beragam dengan platting cantik yang membuat Anda merasa sayang untuk melewatkan ragam makanan manis tersebut.
Walau menjagokan semua sajian dessert, chef Ari akhirnya merekomendasikan apple strudel. Rasanya cukup manis untuk saya yang tidak terlalu suka makanan manis. Sementara, teksturnya lembut. Selain itu, ia juga merekomendasikan custard pie.
Keselurahan menu #BukberSultan, kata Yeni Octaviani, marketing 1O1 Urban Jakarta Kelapa Gading, dapat dinikmati dengan promo spesial early bird seharga Rp129 ribu per orang untuk 50 reservasi pertama setiap hari, dan harga normal Rp149 ribu per orang.
Advertisement